Malari
Kalau ada yang mengatakan kalau demonstrasi besar-besaran yang dilakukan Mahasiswa saat orde baru baru terjadi pada tahun 1998. Mereka belum tahu kalau pada tahun 1974, pernah terjadi demonstrasi yang cukup besar. Bahkan, demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa ini berakhir dengan sebuah kerusuhan besar, penjarahan, dan pembakaran sehingga Jakarta menjadi lautan api.
Malari menjadi rapor merah bagi pemerintahan Presiden Soeharto. Bahkan, setelah peristiwa ini terjadi beberapa perubahan mendasar pada sistem pemerintahan dan pengambilan keputusan. Tahun 1974 menjadi tahun terburuk meski pada akhirnya kasus ini seperti diredam agar tidak diselidiki dan ditemukan faktanya-faktanya.
Berikut tragedi Malari yang membuat banyak kaum intelektual diseret ke jeruji besi karena dianggap sebagai dalang aksi yang mengerikan ini.
Malari yang memiliki arti Malapetaka Limabelas Januari adalah peristiwa demonstrasi mahasiswa yang terjadi di Jakarta. Sayangnya, akhir dari peristiwa ini adalah kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan yang mengerikan. Bahkan ada sekitar 11 orang dikabarkan meninggal dunia di kawasan Senen, Jakarta.
Kedatangan PM Jepang dan juga ketua dari IGGI, Jan P. Pronk dianggap menyeret Indonesia ke keadaan yang lebih buruk. Modal asing yang mereka akan membuat negeri ini hanya mengalami ketergantungan dan tidak mau berusaha. Parahnya, negeri ini bisa kembali diperbudak oleh negara tersebut seperti masa sebelum Indonesia akhirnya merdeka.
Setelah melakukan demonstrasi dan penolakan dialog, sebuah kerusuhan yang cukup besar terjadi dengan sangat mengerikan. Ratusan mobil dibakar di jalanan hingga api berkobar di mana-mana. Toko di kawasan Senen dibakar hingga habis dan banyak perhiasan dijarah oleh oknum yang kemungkinan menyamar menjadi mahasiswa atau menjadi provokator.
Setelah kerusuhan yang sangat mengerikan membumihanguskan Jakarta pada tanggal 15 Januari 1974, beberapa pentolan mahasiswa ditangkap. Mereka yang dituduh menjadi otak peristiwa nahas itu akhirnya dijatuhi hukuman enam tahun karena dianggap melakukan tindakan subversi kepada negara. Hariman Siregar yang kala itu jadi Ketua Dewan Mahasiswa UI harus meringkuk di penjara.
Semoga dengan hadirnya kisah Malari dan kisah Kerusuhan 1998 kita semua bisa belajar untuk lebih bijak menyikapi masalah. Menelaah masalah untuk tahu benar dan salahnya lebih baik ketimbang bergerak di garda depan namun bertindak dengan anarki.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…