Suku Sasak merupakan salah satu suku yang masih sangat memelihara budaya warisan nenek moyang mereka. Dari berapa banyak tradisi, yang paling banyak diketahui adalah menikah dengan cara diculik terlebih dahulu.
Namun, tak hanya sebatas diculik lalu dinikahi saja, lebih dari itu ternyata pemuda-pemudi Lombok ini menjalani serangkaian cerita cinta yang unik. Kali ini, Boombastis.com akan membahas tuntas bagaimana percintaan dan sistem pernikahan yang terjadi sebelum mereka menjadi sebuah keluarga utuh.
Menikah dengan saudara sepupu karena biaya yang lebih terjangkau
Berbeda dengan kebanyakan orang yang sungkan untuk menikah dengan saudara sepupu karena menilai mereka masih kerabat dekat, di Dusun Sade, masyarakat Sasak memilih untuk melabuhkan cintanya kepada saudara misan mereka. Alasannya sederhana, menikah dengan saudara sendiri lebih hemat biaya dan tetap melestarikan tali kekerabatan hingga akhir.
Tak ada istilah pacaran di dalam adat Sasak
Boleh menyukai seorang gadis, namun tak bisa mengklaim mereka sebagai pacar. Setiap lelaki yang ingin melihat perempuan yang mereka suka harus pergi ke rumah perempuan itu dan pastinya ditemani oleh keluarga si perempuan. Namun, lelaki sekarang sudah semakin banyak akal.
Semakin banyak pacar semakin bagus untuk perempuan
Ada yang unik nih dari gaya percintaan di Sade. Jadi, semakin seorang perempuan punya banyak pacar, maka akan semakin bagus. Itu artinya ia adalah rebutan dan pasti primadona lelaki kampung. Bagi para lelaki, mereka juga tidak menganggap hal itu sebagai bentuk perselingkuhan,
Cara mengekspresikan cinta yang lain dari kebiasaan
Kalau kamu sebagai lelaki, apa sih yang paling sering kamu berikan sebagai hadiah? Bunga? Cokelat? Barang mahal? Atau hal lain? Kalau di dalam suku Sasak, enggak perlu mahal-mahal kok. Mengutip Jawapos.com, mereka biasanya akan mengunjungi kediaman si perempuan untuk memberikan hadiah berupa sabun.
Proses penculikan perempuan oleh lelaki
Nah, yang paling sering kita dengar adalah kawin culik. Saat menyukai wanita dan ingin menikahinya, lelaki akan menculik. Dalam penculikan, calon pengantin pria ditemani oleh temannya. Setelah diculik, perempuan akan diinapkan selama 2-3 hari di rumah lelaki. Namun, enggak boleh disentuh sedikitpun ya –dalam hal ini perempuan akan tidur dengan orang tua lelaki yang menculik mereka.
BACA JUGA: Wajib Kawin Lari Hingga Tidur Terpisah, Begini Kehidupan Pernikahan ‘Nyeleneh’ Sasak Ende
Di Sasak juga, usia menikah sangat muda. Tidak heran jika perempuan usia 15 tahun sudah bersuami, karena mereka biasanya diculik saat berumur 13-18 tahun. Bahkan, menurut warga sana, perempuan yang berusia 19 tahun dan belum menikah bisa dikategorikan sebagai perempuan tua. Wah wah, apa kabar kita-kita yang sudah seperempat abad tapi belum punya pacar ini ya?