Categories: Trending

Teknologi, Menjauhkan yang Dekat atau Mendekatkan yang Jauh?

Di zaman ini, rasanya kita tidak bisa melewati satu haripun tanpa teknologi. Atau, mungkin Anda termasuk orang yang tidak kuat berpisah bahkan untuk satu jam dari gadget Anda? Dengan teknologi, kita bisa memantau, melihat dan mendengar banyak hal dalam satu klik atau tap di layar gadget kita.

Hidup di bawah naungan teknologi adalah hidup yang sangat melenakan. Ingin mengabadikan momen indah? Kamera ponsel anda yang beresolusi tinggi siap sedia. Kangen mendengar suara pacar? Telepon genggam akan menghubungkan Anda dengan sang pujaan. Ingin bertatap muka? Teknologi video call sudah tersedia di genggaman Anda. Dengan beberapa sentuhan Anda bisa terhubung dengan orang yang terpisah ribuan kilometer dari Anda.

Namun, benarkah teknologi benar-benar mendekatkan yang jauh? Mari kita evaluasi lebih lanjut lagi. Ketika Hari Lebaran atau Natal tiba, apakah Anda akan mengucapkan selamat dengan menelepon kerabat satu per satu atau hanya mengirim pesan? Tidak jarang, kita mengirim pesan dengan template yang sama yang dikirimkan untuk banyak orang alias “broadcast message”. Tidak ada ucapan tertentu kepada masing-masing orang secara personal. Apakah hal tersebut wajar?

Ingatkah bahwa dulu kita mendatangi kerabat dan teman-teman kita satu per satu ke rumah mereka dan mengucapkan selamat Lebaran atau Natal. Tak jarang kunjungan itu diiringi dengan obrolan panjang, saling bertukar cerita dan saling memeluk dengan hangat sebagai sesama saudara. Sementara di zaman sekarang, kita merasa kewajiban kita sebagai teman sudah “selesai” dengan mengirimkan pesan singkat. Tidak terpikir untuk berkunjung langsung ke rumah kerabat, karena toh pesan sudah dikirimkan. Lupakan berkunjung ke rumah tetangga, karena toh sudah mengucapkan selamat lewat gadget. Kalau sudah begini, bukankah teknologi justru menjauhkan yang dekat?

Namun tidak baik menyalahkan teknologi atas kejauhan atau kedekatan kita dengan kerabat. Bagaimanapun, kita adalah manusia yang dikaruniai pikiran, sehingga harusnya kita mengendalikan teknologi, bukan dikendalikan teknologi. Dalam video ini, ditunjukkan bahwa teknologi dan hubungan harmonis sesama manusia bisa berjalan beriringan.

Dalam video singkat ini, tampak bagaimana orang-orang yang mengadu nasib ke Tokyo sangat terharu ketika melihat keluarganya mengirim pesan lewat layar raksasa yang ada di pinggir kota Tokyo. Jadi, jauh atau dekat, tidak boleh kita serahkan kepada teknologi. Biarlah kita yang memutuskan apa definisi jauh dan dekat. (HLH)

Share
Published by
Centralismo

Recent Posts

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

1 day ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

2 days ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

3 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

4 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

5 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

1 week ago