in

7 Tanjakan di Indonesia yang Sering Banget Menelan Korban Jiwa, Ada Unsur Mistis?

Jalur Tanjakan Tarahan [Sumber gambar]

Rentetan kecelakaan maut di Sukabumi beberapa pekan lalu menunjukkan bahwa betapa murahnya harga nyawa manusia di jalanan Indonesia. Ada banyak penyebab yang melatarbelakangi banyaknya kejadian maut tersebut, mulai dari topografi jalan, kelayakan kendaraan, kelalaian si sopir, hingga tempat yang disebut punya ‘penunggu’.

Neraka yang ada di jalanan, mungkin itulah kata yang pas untuk mendeskripsikan jalanan berikut. Percaya atau tidak, 7 tanjakan ini disebut sebagai jalur maut yang tak hanya sekali dua menelan korban yang lewat melaluinya, yuk simak sampai tuntas ulasannya!

Tanjakan Emen, Subang

Tanjakan Emen Subang [Sumber gambar]
Februari lalu, Tanjakan Emen kembali menelan setidaknya 27 korban dalam bus pariwisata tujuan Bandung. Bus tersebut diduga mengalami rem blong hingga tak terkendali dan masuk ke dalam jurang. Jika diusut, Emen memang hampir menelan korban setiap tahun. Kontur jalan ini memang sangat curam, dengan kemiringan 45-50 derajat, panjang dan menanjak, sehingga jika pengemudi mengantuk, kurang konsentrasi sangat mungkin mengalami kecelakaan. Namun, mitos yang melekat di masyarakat mengatakan bahwa tanjakan ini ditunggu oleh makhluk halus, nama Emen juga diambil dari sopir yang mengalami kecelakaan di tempat tersebut.

Tanjakan Silaiang Kariang, Sumatra Barat

Tanjakan Silaiang Kariang, Sumatra Barat [Sumber gambar]
Tanjakan ini terletak di Padang Panjang, Sumbar. Pemandangannya yang luar biasa indah lengkap dengan air terjun ternyata berbanding terbalik dengan banyak kejadian yang terjadi di sana. Jalur menanjak, berkelok-kelok, serta ruas jalan yang relatif sempit menjadi sebab utama kecelakaan. Belum lagi tanah yang sering kali mengalami longsor menambah kesan menakutkan. Banyak sekali truk yang membawa muatan penuh berakhir terbalik dan masuk jurang. Makanya, tanjakan satu ini disebut angker karena sering sekali merenggut nyawa pengendara.

Tanjakan Batu Piring, Kalimantan

Tanjakan Batu Piring [Sumber gambar]
Tanjakan ini berada di Jl A Yani Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Dalam tenggang waktu 2018, di tanjakan Batu Piring terjadi sekitar 10 kecelakaan. Belum lagi, peristiwa mengenaskan itu sering dikaitkan dengan si ‘penunggu’ tanjakan, persis sama dengan Tanjakan Emen. Di luar adanya hal mistis, penerangan tanjakan memang kurang, belum ada rambu lalu lintas yang memadai, serta struktur kemiringan tanjakan hingga 30 derajat. Kalau malam, sangat bahaya sekali nih tanjakan!

Tanjakan Mandalawangi, Banten

Ilustrasi kecelakaan di tanjakan [Sumber gambar]
Tanjakan yang berada di wilayah Banten ini memang sudah dikenal sering ‘memanggil’ para korbannya. Setiap tahun, pasti ada kecelakaan yang terjadi dan memakan korban jiwa, baik itu kecelakaan tunggal ataupun antar beberapa kendaraan yang membawa banyak penumpang. Nah, kecelakaan tersebut disebabkan oleh posisi jalan yang curam sehingga kalau tak hati-hati saat melintas, nyawa bisa menjadi gantinya.

Tanjakan Tarahan, Lampung Selatan

Jalur Tanjakan Tarahan [Sumber gambar]
Tanjakan ini tak hanya sering menelan korban jiwa saja, tetapi juga kendaraan bisa mati mendadak di tengah jalan. Maka, tak heran jika truk atau bus sudah mempersiapkan batangan balok untuk mengantisipasi adanya kecelakaan. Selain tanjakan dan tikungan panjang, sederet kecelakaan juga dikaitkan dengan makam keramat yang ada di sekitar wilayah tersebut. Konon, masyarakat percaya jika ‘penunggunya’ yang tidak suka dengan pembangunan jalan tersebut. Keangkeran tanjakan ini juga sudah pernah masuk dalam satu acara televisi swasta Indonesia.

Tanjakan Krumput, Banyumas

Tanjakan Krumput, Banyumas [Sumber gambar]
Tanjakan ini juga tidak bisa dihapus dari list tanjakan angker di Indonesia yang kerap meminta tumbal. Masyarakat percaya bahwa gelar angker ini disematkan karena hutan dan jurang di tepi jalan tanjakan tersebut menjadi tempat tewasnya ratusan tentara Jepang pada peperangan 1941. Sehingga, sebagai bentuk permisi para sopir biasanya melempar koin ke jurang tanjakan. Mitos ini sudah berlangsung selama puluhan tahun, bahkan telah diterapkan sejak tahun 70-an. setiap melempar koin, sopir mengucap “ kulanuwun” atau “nderek langkung”.

Tanjakan Sitinjau Laut, Padang Sumatra Barat

Tanjakan Sitinjau Laut, Padang Sumatra Barat [Sumber gambar]
Sitinjau Laut adalah tanjakan yang terkenal di Sumatra Barat selain Silaiang Kariang. Jalur ini menghubungkan Kota Padang–Solok, kemiringan 45 derajatnya-lah yang sering membuat kendaraan ‘kehabisan napas’ di tengah tanjakan. Kebanyakan sopir sudah siap sedia membawa balok untuk mengantisipasi mogok. Berapa banyak berita kecelakaan yang sudah terjadi? Jangan ditanya lagi, kabar tentang truk atau bus yang terjun bebas ke jurang adalah hal yang sering sekali terdengar, setiap tahun bahkan.

Faktor yang paling utama dari banyaknya kecelakaan di jalur di atas adalah kondisi jalan yang memang curam, kurang penerangan, serta tak ada rambu. Mengenai hal yang sifatnya mistis, wallahua’lam, semua kembali kepada kepercayaan asing-masing. Semoga kecelakaan di jalur ini semakin minim, dan sopir juga lebih hati-hati ya Sahabat.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Curhatan 2 Aktris Tanah Air yang Hampir Dapat Peran ‘Nagini’ Si Ular Lord Voldemort

Sering Jadi Kebiasaan, Inilah Dampak Jika Keramas Setiap Hari