Rancangan Undang-undang Perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana antara Republik Indonesia dan Konfederasi Swiss atau Treaty on Mutual Legal Assistance (MLA) oleh DPR, baru-baru ini disahkan. Perjanjian ini disebut-sebut memungkinkan ke depannya Indonesia bisa memulangkan hasil korupsi yang disimpan di Swiss.
Sebelumnya, diperkirakan ada hampir Rp10.000 triliun pajak bisa ditarik dari dana WNI yang tersimpan di Swiss. Keberadaan MLA di atas juga bisa menjadi jalan untuk melacak aset koruptor maupun nilai pajak dari harta WNI yang tidak dilaporkan. Lantas, kenapa Swiss bisa menjadi tempat yang nyaman bagi koruptor untuk menyimpan harta haramnya?
BACA JUGA: 4 Fakta yang Menyebabkan Emas Rakyat Indonesia Disimpan Secara Rahasia di Bank Swiss
Disahkannya perjanjian seperti MLA di atas, kini memungkinkan Indonesia untuk melacak aset maupun dana milik WNI yang tersimpan di Swiss. Baik itu milik para koruptor maupun mereka yang nakal karena menghindari pajak. Meski demikian, hal tersebut dinilai tak akan berjalan maksimal jika tanpa disertai penegakan hukum yang memprioritaskan pemulihan aset (asset recovery). Kita pantau saja bagaimana ke depannya.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…