Categories: Trending

Foto-Foto Suasana Lebaran di Masa Lampau Ini Mengingatkan Kita Bahwa Kesederhanaan dan Kebersamaan Itu Indah

Hari Raya Idul Fitri memang merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu semua umat islam di dunia. Pasalnya di waktu semacam ini ada banyak kebiasaan unik yang bisa dilakukan, khususnya para muslim di Indonesia. Biasanya setelah salat ied dilaksanakan warga akan melakukan silaturahmi di sekitar. Silaturahmi ini pun biasanya tak hanya dilakukan dengan tetangga terdekat saja, melainkan keluarga jauh pun akan berkumpul bersama di momen ini.

Ngomong-ngomong soal suasana lebaran, tentunya ada perbedaan antara yang dulu dan sekarang. Lebaran di masa lalu mungkin sederhana, namun nuansa kebersamaannya lebih terasa dibandingkan sekarang. Dan berikut ini adalah beberapa potret hangatnya lebaran di masa lalu yang mungkin takkan kamu temukan lagi sekarang.

Seperti inilah suasana foto bersama sekaligus menandai datangnya bulan Syawal di Lebong, Bengkulu pada tahun 1936

Bengkulu [image source]

Ramainya kediaman Bupati Bandung di tahun 1932 saat semua orang merayakan lebaran bersama

Bandung [image source]

Serunya melihat anak-anak di lapangan pada sebuah perayaan lebaran di Garut tepat tahun 1935

Garut [image source]

Garut pada 1935, di mana masyarakat berkumpul bersama seperti bersiap bersilaturahmi

Garut [image source]

Sederhananya pelaksanaan salat Ied di daerah Bangkinang, Kampar, Riau pada tahun 1930-an

Riau [image source]

Lebaran dirayakan dengan tabuhan rebana pada tahun 1912 di daerah Manderas, Jambi

Jambi [image source]

Di tahun 1920, sudah ada trend foto studio dengan tampilan sederhana di Palembang

Palembang [image source]

Meriahnya suasana lebaran di Pantai Pangandaran pada tahun 1929

Pantai Pangandaran [image source]

Tradisi melepas balon udara ini dilakukan di Kota Pekalongan beserta pemotongan lupis raksasa tujuh hari setelah lebaran

Pekalongan [image source]
Senang sekali ya rasanya melihat foto-foto di atas. Di mana momen idul fitri benar-benar menjadi saat keluarga dan kerabat berkumpul bersama untuk bersilaturahmi. Meski jauh dari yang namanya kecanggihan serta kemajuan teknologi, namun masyarakat zaman dahulu tetap bisa membuat hari yang fitri itu berkesan.

Share
Published by
Faradina

Recent Posts

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

2 days ago

Kontroversi Statemen Resmi Kepolisian tentang Penyebab Kematian Diplomat Muda RI

Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…

5 days ago

Tsunami Sapu Jepang Usai Gempa 8,7 yang Guncang Rusia, Sejumlah Negara Terdampak

Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…

6 days ago

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

1 week ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

1 week ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

1 week ago