in

5 Skandal Olahraga Profesional yang Menggemparkan Dunia

Olahraga tak hanya mengandung pesan agar kita selalu bergerak untuk menjadikan tubuh sehat, tapi juga memendam makna filosofis yang dalam. Bagaimana untuk tidak congkak ketika menang, bisa mengakui kelebihan lawan ketika kalah, dan menjunjung tinggi yang namanya sportivitas, juga jadi pelajaran penting yang bisa kita dapatkan lewat olahraga. Sayangnya, olahraga perlahan menjadi hal-hal yang jauh dari konteks aslinya dengan banyaknya skandal-skandal yang terjadi.

Skandal dalam olahraga sudah menjadi hal yang sangat biasa di era modern seperti sekarang ini. Faktor keuntungan sepihak, pengaruh karir olahraga dan lain sebagainya biasanya yang jadi penyebabnya. Padahal olahraga dengan skandal seperti hanya memberikan hiburan palsu kepada para pecintanya.

Nah, berikut adalah beberapa skandal yang paling menggemparkan dunia. Beberapa ada yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia.

1. Perseteruan Rossi – Marquez Ada Indikasi Skandal Berat

Kembali ke beberapa waktu lalu, ranah MotoGP dibikin heboh oleh indikasi kecurangan yang dilakukan duo Spaniard, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, terhadap Valentino Rossi. Ya, dua pembalap Spanyol tersebut diduga melakukan semacam taktik kotor agar The Doctor tidak bisa juara, dan keuntungan berbalik pada Lorenzo.

MotoGP tahun ini diduga kental sekali dengan skandal [Image Source]
MotoGP tahun ini diduga kental sekali dengan skandal [Image Source]
Kejadian ini diawali dari insiden di Sepang antara Marquez dan Rossi. Vale diduga melakukan pelanggaran dengan menendang motor The Baby Alien hingga akhirnya kena sangksi pengurangan poin serta start di race selanjutnya, seri Valencia, di urutan terakhir. Di race terakhir itu indikasi kecurangan juga makin kentara. Saat itu terlihat bagaimana Marc seperti hanya melakukan kawalan saja terhadap Lorenzo. Padahal ia bisa menyalip dengan mudah. Dugaan skandal pun tak ayal diberikan publik kepada Jorge dan Marc.

2. Olimpiade London 2012 Pertama Kalinya Pemain Badminton Didiskualifikasi

Strategi untuk menang adalah hal penting dalam olahraga, tapi kalau untuk kalah? Terdengar tidak masuk akal, tapi hal seperti ini memang nyata terjadi. Strategi untuk kalah pernah ditunjukkan dalam gelaran Olimpiade London tahun 2012 lalu oleh para pemain badminton. Bahkan pelakunya juga ada yang dari Indonesia.

Untuk pertama kalinya gelaran Olimpiade melakukan diskualifikasi kepada para pemain badminton [Image Source]
Untuk pertama kalinya gelaran Olimpiade melakukan diskualifikasi kepada para pemain badminton [Image Source]
Saat itu sekitar 8 pemain yang berasal dari empat negara seperti sengaja melakukan kesalahan-kesalahan dalam pertandingan biar kalah. Tujuannya sendiri setelah diinvestigasi adalah untuk menghindari pertandingan berat jika mereka menang. Saat itu tim China yang dicurigai sebagai lawan yang dihindari oleh 8 pemain yang berasal dari Indonesia, London, Korea Selatan dan China. Semuanya menghindari untuk bertemu China yang terkenal kuat, sedangkan untuk oknum yang juga berasal dari China, sengaja kalah dilakukan agar mereka tidak bertemu rekan satu negara dalam sebuah pertandingan.

Aksi ini mencoreng kejayaan olahraga bulutangkis, bahkan kompetisi Olimpiade itu sendiri. Keempat tim beda negara ini akhirnya didiskualifikasi

3. Klub Elit Italia Melakukan Skandal Penunjukkan Wasit

Pada tahun 2006 lalu ramai berita tentang beberapa klub elit Serie A yang diduga melakukan skandal penunjukkan wasit. Hal ini diketahui ketika para manajer dari beberapa klub tersebut melakukan kontak dengan organisasi wasit. Bukti percakapan pun akhirnya diproses oleh pihak terkait dan akhirnya hukuman pun dijatuhkan.

Gara-gara skandal ini Juventus harus merasakan pahitnya berkompetisi di level bawah [Image Source]
Gara-gara skandal ini Juventus harus merasakan pahitnya berkompetisi di level bawah [Image Source]
Juventus jadi salah satu otak di balik skandal kotor ini, di samping itu ada pula beberapa klub mentereng lainnya. Seperti Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina. Masing-masing klub menerima ganjaran lantaran tak berlaku sportif. Dan Juventus yang menerima hukuman paling berat dari semua klub ini. Ya, si Nyonya Tua harus rela terdegradasi di Serie B, tidak boleh mengikuti Liga Champion pada musim itu, serta dicabutnya gelar juara Serie A tahun 2005 dan 2006.

4. Skandal Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 1998

Indonesia lagi-lagi pernah melakukan skandal olahraga di ranah internasional. Kali ini dilakukan oleh Timnas sepakbola kita yang bermain di Piala Tiger 1998. Lebih spesifik lagi, pelakunya adalah Mursyd Effendi. Ya, Mursyid kala itu sengaja melakukan gol bunuh diri agar Indonesia kalah dan tidak bertemu dengan Vietnam di semi final. Saat itu, skuad Vietnam memang sangat ditakuti di Asia Tenggara.

https://www.youtube.com/watch?v=DYegvcpVOyM

Sebenarnya ketika hal tersebut terjadi, kedua tim yakni Indonesia dan Thailand sama-sama bermain asal-asalan. Keduanya melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dan kesannya justru berebut kekalahan. Pertandingan kotor ini pun berakhir dengan skor 3-2 atas kemenangan Thailand. Gol ketiga Thailand adalah hadiah dari Mursyid Effendi. Lantaran seperti sengaja melakukan gol bunuh diri, FIFA pun melarang pemain cerdas ini untuk tampil di pertandingan intenasional selamanya.

5. Skandal F1 Paling Kotor Sepanjang Sejarah

F1 yang notabene bisa dianggap sebagai kompetisi olahraga paling elit di muka Bumi ternyata juga pernah melakukan skandal. Bahkan skandal ini tak main-main sampai melibatkan kejadian dramatis yang mungkin bisa membuat seorang pembalap tewas di sirkuit.

Skandal Nelson Piquet Jr ini jadi yang paling buruk sepanjang sejarah F1 [Image Source]
Skandal Nelson Piquet Jr ini jadi yang paling buruk sepanjang sejarah F1 [Image Source]
Kronologinya adalah secara tiba-tiba pembalap Renault bernama Nelson Piquet Junior menabrakkan mobilnya ke dinding pembatas. Padahal saat itu ia tidak mengalami clash atau gangguan. Setelah diselidiki ternyata alasan kenapa pembalap Brasil tersebut berbuat nekat adalah agar Fernando Alonso bisa jadi juara. Saat itu race tengah dilakukan di Singapura. Nah, atas skandal ceroboh yang membahayakan ini, bos Renault, Flavio Briatore, dilarang untuk berkiprah di F1 selamanya.

Olahraga harusnya menjunjung tinggi yang namanya sportivitas dan kejujuran. Tak perlu melakukan skandal-skandal yang justru membuat kesan prestisius sebuah olahraga jadi lenyap begitu saja. Sayangnya, kini olahraga diintervensi banyak kepentingan sehingga kemasannya sudah tidak murni kompetisi lagi. Jangan ada hal yang semacam ini lagi agar olahraga tetap jadi hiburan positif dan menginspirasi.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

5 Hal yang Mungkin terjadi Jika Freeport Jatuh ke Tangan Indonesia

5 Alasan Kenapa The Hunger Game Series Sesungguhnya Menceritakan Tentang China