Fenomena turunnya salju di daerah Arab Saudi merupakan hal yang jarang terjadi. Makanya, saat salju turun dan menutupi sejumlah wilayah, masyarakat Arab dan non-Arab merasa hal itu merupakan sesuatu yang menakjubkan. Karena, seperti yang diketahui, tanah Arab didominasi oleh gurun –yang bahkan hujan saja jarang turun. Fenomena yang masih berjalan hingga saat ini dialami oleh penduduk Arab yang berada di bagian Utara dan juga Barat.
Melansir dari cnnindonesia.com, Dilaporkan Arab News, suhu di Pegunungan Dahr dan beberapa daerah lain sempat mencapai minus 0 derajat Celcius. Selain kawasan utara, area timur dilaporkan juga dilanda perubahan cuaca ekstrem yang ditandai hujan deras. Beberapa area di Abu Dhabi, Dubai, dan Sharjah bahkan dilaporkan mengalami banjir. Apakah yang terjadi? Yuk, kita simak dalam ulasan Boombastis.com berikut ini.
Salju yang turun dan kaitannya dengan kiamat
Memang bukan netizen yang berkata bahwa salju adalah tandanya dunia sudah mendekati akhirnya, yang bersabda adalah Rasulullah Muhammad SAW. Hal ini bahkan sudah diramalkan sejak 1.400 tahun yang lalu, “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai”.
Meskipun tidak ada kata ‘salju’ di sana, terbentuknya sungai-sungai awal mulanya bisa juga dari turun salju. Untuk saat ini, Arab sudah memasuki ‘periode hujan’ baru, seperti yang disebut dalam buku ‘Miracles of Al-Qur’an & As-Sunnah’. Dari yang tadinya gersang, sekarang lebih banyak makhluk hidup di atasnya.
Hal yang bukan pertama kalinya terjadi
Turun salju di Arab ini bukan pertama kalinya. Sebelum ini, pada 23 November 2016 lalu area gurun yang identik dengan suhu panas berubah ketika mulai turun salju. Saat itu cuaca di Turaif di utara perbatasan Arab Saudi sempat mencapai minus 4 derajat Celcius.
This is not CANADA !
This is not SWITZERLAND!
This is not ALASKA !
This is KINGDOM OF #SaudiArabia 🙂
Snow blankets areas around Arar city, north of Saudi Arabia, and Haql governorate, northwest of the Kingdom, as temperatures decrease in the region. #Winterfest #Winter2020 pic.twitter.com/2r64wd5qUn
— Fahad Ali @ 🏠 (@fahadmehtabali) January 11, 2020
Padahal suhu normal tidak pernah di bawah 20 derajat Celcius, seperti dilansir dari cnnindonesia.com. Makanya, saat salju turun, warga sudah tidak lagi kaget dan heran, karena sebelumnya, gurun di Arab sudah bak suasana di Eropa.
Turunnya salju karena cuaca yang ekstrem
Sekarang, kita lihat dari sisi ilmiahnya ya. Melansir Liputan6.com, berdasarkan keterangan situs cuaca AccuWeather menyebut salju kali ini terjadi karena ada badai dari selatan Eropa dan Mediterania yang datang ke Timur Tengah pekan lalu. Udara dingin pun ikut terbawa dan hasilnya turun salju.
Lokasi turunnya salju ini pun menjadi destinasi para wisatawan. Ada banyak sekali foto-foto tanah yang sudah tertutupi oleh putihnya salju, yang foto tersebut kemudian dibagikan ke sosial media.
BACA JUGA: 4 Tanda Kiamat Berdasarkan Ilmu Pengetahuan
Sekilas memang terlihat seperti bukan di Arab Saudi ya, karena pemandangannya mirip di kota-kota yang ada di Eropa. Salju ini terjadi karena badai yang datang dari selatan Eropa dan Mediterania. Namun, apakah ia juga pertanda bahwa akhir zaman akan segera tiba? Kiamat adalah hal yang pasti terjadi, suburnya kembali tanah Arab yang menjadi salah satu tandanya juga sudah diramalkan oleh Nabi Muhammad. Dari sekarang, yang penting adalah kalian sudah mengumpulkan banyak bekal untuk akhirat, belum?