sumba
Indonesia memiliki salah satu destinasi wisata unik yang tak bisa ditemukan di daerah lain. Di kawasan ini budaya-buaya megalitikum yang sudah punah ternyata masih diterapkan. Bahkan, ada yang bilang satu-satunya yang tersisa di dunia. Selain itu, kawasan yang berada di Nusa Tenggara Timur ini juga menyimpan wisata alam yang masih perawan.
Ok, ada yang tahu apa nama destinasi unik ini? Bali? Lombok? Ah, salah. Yang benar adalah Pulau Sumba. Kawasan ini memiliki tempat-tempat wisata unik yang tidak akan bisa ditemukan di daerah lain. Bahkan, banyak turis rela datang ke sini ketimbang mampir ke Bali yang katanya sangat indah. Inilah alasan mengapa banyak bule rela menjelajahi daerah-daerah terpencil di Pulau Sumba.
Datang ke Pulau Sumba tak lengkap rasanya jika belum datang ke Desa Adat Rende. Desa ini memiliki banyak sekali keunikan dari segi kepercayaan, arsitektur, hingga makam yang masih menggunakan gaya megalitikum. Penduduk desa adat ini memiliki kepercayaan yang disebut dengan Marapu. Kepercayaan ini memiliki tradisi unik dalam menguburkan mayat. Biasanya mayat akan dimasukkan ke makam batu yang dibangun di depan-depan rumah. Semakin tinggi makam batu, maka semakin tinggi pula kedudukan orang yang dikubur.
Destinasi lain yang wajib dicoba saat datang ke Pulau Sumba adalah mengunjungi Danau Weekuri. Danau ini terletak di kawasan Kodi Utara atau 60 km dari pusat kota Sumba Barat Daya. Sebelum sampai ke danau ini, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan sawah serta pada rumput yang sangat luas. Sejauh mata memandang hanya ada hamparan hijau yang kadang menjadi tempat beternak kuda.
Bukit Warinding adalah kawasan perbukitan yang memiliki padang savana terluas di Sumba Timur. Berada di puncak tertinggi di bukit ini akan membawa wisatawan ke pemandangan yang mirip sekali seperti di negeri dongeng. Padang hijau yang bergunduk-gunduk disertai dengan terpaan angin yang sepoi-sepoi.
Pantai Walakiri yang terletak di Sumba Timur memiliki keunikan yang jarang sekali ditemukan di daerah lain. Hamparan pasir pantai di kawasan ini terdiri dari dua jenis. Pasir yang terletak agak menjorok ke lautan teksturnya sangat halus. Sementara itu yang menjauh ke daratan lebih kasar. Kedua pasir pantai ini memiliki batas yang jelas hingga terlihat seperti garis lurus yang panjang.
Pasola adalah tradisi di mana lelaki dari empat desa (Kodi, Lamboya, Wonokara, dan Gaura) saling terlibat perang lembar lembing. Biasanya kelompok yang saling bertarung akan mengendarai kuda dengan sangat cepat. Lalu adu lembar akan dilakukan hingga bisa ditentukan mana saja yang menang dan mana saja yang kalah.
Dari lima hal di atas saja, kita semua sudah paham kan kalau Pulau Sumba benar-benar unik. Tradisi-tradisi masa lalu benar-benar dijaga dengan baik meski modernisasi mulai menggempur untuk masuk. Jadi, kapan nih ke Pulau Sumba?
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…