in

5 Aksi ‘Keseleo Lidah’ Para Publik Figur yang Berujung ‘Derita’, Lain Kali Hati-hati Mas

Menjadi publik figur yang segala tingkah polahnya diperhatikan, tampil sempurna dalam berbagai acara memang sebuah kewajiban. Apalagi kalau mereka merupakan sosok yang terkenal, tentu zero mistake menjadi hal yang harus dilakukan. Kalau tidak, bisa-bisa lewat sebuah sedikit kesalahan mereka bisa tertimpa sebuah prahara besar. Terkhusus hal yang berkaitan dengan tutur kata, mereka bisa disomasi atau dihujat habis-habisan lantaran hal tersebut.

Seperti salah satu contoh kasus yang baru-baru ini menimpa Prabowo Subianto. Niat ingin bercanda dengan mengaitkan wajah Boyolali harus berujung pelaporan yang bisa saja menyeretnya ke jeruji besi. Apakah kasus Calon Presiden itu adalah satu-satunya, tentu saja jawabannya tidak. Beberapa tokoh besar macam Jokowi pun sempat alami keseleo lidah. Dan berikut beberapa publik figur yang pernah mengalami hal tersebut.

Jokowi salah ucap mengenai tempat lahir Bung Karno

Ilustrasi Jokowi pidato [Sumber Gambar]
Ketika para generasi sekarang ditanya apa yang teringat dengan aksi keseleo lidah dari Jokowi, mungkin langsung tergambar adalah ketika Presiden ke 7 itu salah ucap tempat lahir Bung Karno. Ketika itu dalam sebuah pidatonya pada peringatan Hari Pancasila 1 Juni, Jokowi menyebutkan kalau kota kelahiran Bapak Proklamator Indonesia itu ada di Blitar. Padahal dalam sejarahnya Bung Besar lahir di wilayah Surabaya. Meski hal itu merupakan kesalahan penulis pidatonya yakni Sukardi Rinarkit, namun publik terlanjur menghujatnya dan beberapa warganet nyinyir kepada kakek Jan Ethes tersebut.

Sandiaga Uno sebut pejalan kaki biang kemacetan

Sandiaga Uno [Sumber Gambar]
Sama dengan Jokowi, Sandiaga Uno juga menjadi pejabat publik yang harus tersangkut masalah lantaran lisannya. Dari semua pernyataannya yang kontroversial, pastinya ucapannya mengenai kemacetan menjadi sebuah hal yang panen kritik. Cemooh mengalir dari berbagai penjuru lantaran tidak setuju dengan pernyataannya yang menyebutkan kalau sumber kemacetan kedua terbesar tempat tadi adalah para pejalan kaki. Lantaran salah ucapnya tersebut, dia bolak-balik menjelaskan ke publik apa yang dimaksud. Namun, seperti halnya nasi sudah jadi bubur hal itu terus menimbulkan polemik dan membuat menerima pandangan negatif dari sebagian orang.

Sebut Indonesia bubar tahun 2030, Prabowo mendapatkan banyak cemooh

Prabowo [Sumber Gambar]
Masih seputar pejabat publik salah ucap, selain kasus Boyolali, ternyata Pak Prabowo juga sempat keseleo lidahnya ketika mengucapkan kalau negeri ini akan bubar tahun 2030. Mengutip sebuah buku fiksi Ghost Fleet, mantan Komandan Kopassus mengungkap hal tersebut lewat pidatonya yang dipost oleh akun resmi Facebook Partai Gerindra. Seperti beberapa orang tadi, Prabowo pun mendapatkan hujatan dan serangan dari lawan politiknya. Bahkan seperti dikutip lama Tempo.com, lantaran kejadian tersebut ia terancam ditinggalkan oleh kaum milenial.

Sebut Evan Dimas dan Ilham Udin tidak nasionalisme Edy Rahmayadi panen kritik

Pak Edy [Sumber Gambar]
Kasus-kasus mengenai permasalahan ini rupanya tidak hanya dirasakan oleh para elite politik saja. Ketua Umum PSSI yakni Edy Rahmayadi juga sempat terpeleset ucapannya kala melabeli seorang Evan Dimas dan Ilham Udin yang bermain di Malaysia tidak memiliki sikap nasionalisme. Padahal dalam jagad sepak bola meniti karier di luar negeri bukan sebuah kesalahan. Alhasil berkat hal tersebut ia mendapatkan reaksi dan kritikan keras dari insan sepak bola Indonesia. Seperti salah contohnya, ketika media Malaysia New Strait Times menulis kritiknya dalam berita berjudul “Dua Pemain Anyar Selangor asal Indonesia Berlabel Tidak Nasionalis”.

Salah pilih bahan komedi Joshua Suherman dilabeli penista agama

Joshua [Sumber Gambar]
Selain beberapa kasus tadi, komika dan mantan artis cilik Joshua Suherman juga sempat mendapatkan reaksi keras lantaran tutur katanya. Dilansir laman BBC, Mas diobok-obok ini berkomentar soal anggota Cherrybelle kalau Cherly, yang dianggap selalu kalah pamor oleh anggota lain, Anissa, karena faktor agama “mayoritas yang selalu menang”. Berkat hal ini ia akhirnya di laporkan oleh salah satu pihak dengan tuduhan penistaan agama. Bahkan konon kabarnya ia juga harus rela mendapatkan beberapa ancaman dan aksi cekal.

Apa yang kalian baca di ulasan ini adalah sebagian kecil saja publik figur sempat merasakan pahitnya lantaran keseleo lidahnya. Kondisi ini juga membuktikan kalau pepatah mulutmu harimau memang benar adanya. So, bagi kalian atau siapapun berhati-hatilah dalam mengucapkan sesuatu, jangan sampai karena hal tersebut sampai merasakan ‘derita’ atau malahan berujung kurungan.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Gak Melulu Kocak, 10 Potret Driver Online yang Banting Tulang demi Keluarga

10 Potret Hidup Anak Orang Kaya India yang Bak Sultan, Padahal Negaranya Menderita