in

6 Alasan Kenapa PS TNI Jadi Klub yang Paling Greget di Piala Sudirman

Piala Sudirman belakangan sukses menyita mata para penggemar bola di seluruh Indonesia. Ya, tak adanya kompetisi reguler, maka turnamen ini bisa dibilang tontonan wajib bagi mereka yang sudah kangen akan aksi-aksi klub dalam negeri. Secara keseluruhan, Piala Sudirman sangat menghibur dan kabar gembiranya gelaran kompetisi ini masih belum akan berakhir.

Piala Sudirman mempertemukan klub-klub elit dari seluruh Indonesia. Nah, berbicara kontestan, tentu kita takkan bisa melepaskan pandangan dari klub yang mungkin namanya saja baru didengar, PS TNI. Ya, sesuai namanya ini adalah klub kebanggaan TNI. Meskipun mereka adalah aparat yang notebene bukan bola banget, siapa sangka PS TNI bisa memberikan perlawanan sengit. Bahkan mereka tak terkalahkan di turnamen ini.

Uniknya lagi, meskipun masuk ke ranah bola, atribut TNI mereka tak bisa dilepaskan begitu saja. Bahkan gara-gara itu pula PS TNI begitu jumawa di kompetisi ini. Nah, berikut adalah alasan-alasan kenapa mereka bisa dibilang adalah yang terhebat di Piala Sudirman.

1. Amatir Tapi Mematikan

PS TNI bisa dibilang klub amatiran lantaran mereka tidak tercatat resmi dalam liga apa pun. Bahkan yang levelnya paling bawah. Mungkin mereka sudah melakukan banyak pertandingan, namun bisa dibilang debut perdana mereka adalah di Piala Sudirman. Mereka juga jadi satu-satunya klub amatir yang ada di kejuaraan ini. Walaupun begitu, PS TNI sukses bikin klub lain ketar-ketir.

Meksipun amatiran, PS TNI adalah klub mematikan [Image Source]
Meksipun amatiran, PS TNI adalah klub mematikan [Image Source]
Mereka tercatat belum kalah sekalipun, bahkan dalam pertandingan terakhirnya melawan Persela Lamongan, skuad TNI yang jago bermain bola ini menang telak dengan skor 4-1. Sebelumnya mereka juga menang melawan Surabaya United. Kesimpulannya, meskipun amatir, PS TNI adalah ancaman yang tak boleh diremehkan.

2. PS TNI Didukung Pemain Jempolan

Meskipun amatir dan punya label TNI, namun bukan berarti klub ini ala kadarnya. Pelatih Suharto yang pernah melatih PSMS Medan ternyata mempunyai banyak amunisi mematikan di dalam tim ini. PS TNI didukung oleh empat eks Timnas U-23 yang pernah bermain di Sea Games 2014. Mereka adalah Manahati Lestusen, Wawan Febrianto, Abdul Lestaluhu, dan juga Ahmad Nufiandani.

Dimas Drajat salah satu pentolan Timnas U19 ini jadi pemain andala PS TNI [Image Source]
Dimas Drajat salah satu pentolan Timnas U19 ini jadi pemain andala PS TNI [Image Source]
Tak hanya itu ada pula nama Ravi Murdianto dan Dimas Drajat yang membuat PS TNI makin menggila. Keduanya adalah jebolan U-19 yang pernah bikin bangga Indonesia. Mungkin banyak tanggapan negatif mengenai hal tersebut. Namun faktanya keenam pemain ini ternyata baru saja masuk dalam kesatuan. Jadi, sepertinya tidak masalah karena status mereka memang adalah seorang anggota TNI.

3. Disiplin Ala Militer Bikin Musuh Keok

Satu pemandangan unik yang bisa kita lihat ketika PS TNI bermain adalah stamina mereka yang seperti tak ada habisnya. Sepertinya kita tak usah terlalu heran karena jika dibandingkan aktivitas mereka di kesatuan, sepak bola ibarat bersenang-senang saja. Mereka ditempa sangat berat ala militer, tentu saja kekuatan mereka bisa dibilang monster.

Bermain rapi dan disiplin, PS TNI jadi ancaman serius klub-klub lain [Image Source]
Bermain rapi dan disiplin, PS TNI jadi ancaman serius klub-klub lain [Image Source]
Tak hanya soal stamina, PS TNI sangat disiplin di lapangan, bukan hanya ketika menyerang tapi juga bertahan. Disiplin ini yang membuat mereka mampu melaju mulus ke babak perdelapan final setelah membuat tiga klub keok. Satu hal lagi, disiplin adalah makanan mereka sehari-hari , sehingga ketika hal tersebut diimplementasikan di lapangan, maka tak akan terlalu sulit.

4. Selebrasi Unik Bikin Kagum

Nah, salah satu hal yang unik dari PS TNI selain para pemainnya yang gila adalah bagaimana mereka melakukan selebrasi. Jika pemain kebanyakan hanya melakukan aksi-aksi solo nan biasa, pemain PS TNI melakukan hal yang berkebalikan. Ya, apalagi kalau bukan selebrasi bersama ala militer.

Selebrasi ini memang cuma pantas dilakukan oleh PS TNI [Image Source]
Selebrasi ini memang cuma pantas dilakukan oleh PS TNI [Image Source]
Satu orang pencetak gol akan berada di depan dan kesepuluh rekan yang lain berada di belakangnya. Kemudian mereka sama-sama mengambil sikap sempurna dan hormat ke arah penonton. Sangat tegas dan menjadi pemandangan tersendiri yang unik. Kita bisa bilang jika selebrasi ini mungkin takkan pernah pantas dilakukan klub lain selain PS TNI.

5. Supporter Mereka Membahana dan Bikin Merinding

Melihat bench pelatih PS TNI Mungkin biasa, namun ketika kita menengok ke arah tribun maka terlihat pemandangan yang sangat keren. Apalagi kalau bukan ratusan bahkan ribuan TNI yang bersorak sorai mendukung klub kesayangan mereka. Namanya juga TNI, mereka tidak melepaskan atribut keprajuritannya. Ada yang pakai seragam dinas, bahkan ada pula yang mencoreng mukanya bak perang.

Sama seperti klubnya, suporter PS TNI juga sangat keren [Image Source]
Sama seperti klubnya, suporter PS TNI juga sangat keren [Image Source]
Satu keunikan lainnya adalah yel-yel mereka yang unik. Mirip seperti lagu-lagu ketika mereka berlatih rutin di kesatuan yang mungkin sering kita lihat. Tak cuma itu, teriakan dukungan mereka juga masih sangat stabil bahkan sampai babak kedua berakhir. Fakta unik lain, mungkin mereka satu-satunya suporter yang aman. Memang siapa yang mau cari gara-gara dengan ribuan tentara langsung?

6. Piala Sudirman Adalah Gawe-nya TNI

Ya, Piala Sudirman yang digelar untuk membuat sepak bola kita kembali hidup ini adalah atas prakarsanya TNI. Jadi, bisa dibilang PS TNI adalah tuan rumah gelaran ini. Dan layaknya kompetisi lain, tuan rumah sebisa mungkin harus yang jadi juara.

Turnamen ini diprakarsai oleh TNI maka PS TNI punya semangat besar untuk memenangkannya [Image Source]
Turnamen ini diprakarsai oleh TNI maka PS TNI punya semangat besar untuk memenangkannya [Image Source]
Jika kita khawatir akan terjadi kecurangan, sepertinya tak perlu merisaukan hal tersebut. Bisa kita lihat sendiri semua klub bermain tanpa ada yang perlu dikritisi. Soal emosi masih wajar sih, namun untuk hal-hal yang bersifat teknis, masih belum ada keganjilan apa pun. PS TNI sendiri mungkin punya kans lebih besar untuk menjuarai turnamen ini. Tak hanya karena mereka hebat, tapi juga seperti ada kewajiban moral mengingat ini sejatinya kompetisi mereka.

Piala Sudirman masih akan berlangsung dan hanya menyisakan beberapa pertandingan lagi sebelum final. PS TNI berhasil lolos sebagai juara grup C setelah melibas Borneo FC, Surabaya United dan juga Persela Lamongan. Kesempatan PS TNI untuk jadi yang terbaik makin terbuka, meskipun mereka dihadapkan dengan klub elit lain. Jika pada akhirnya mereka menjuarai kompetisi ini, kita bisa bilang jika kualitas PS TNI layak untuk bermain di Liga Indonesia. Meskipun statusnya kini masih amatir.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Sisi Kelam di Balik Gemerlap Kota Dubai

5 Senjata Perang Rusia yang Ditakuti Amerika dan Sekutunya