in

Potret Miris Rumah Sakit Jiwa di Indonesia yang Akan Menyayat Hatimu

Entah mengapa, yang namanya orang gila selalu dikucilkan oleh masyarakat. Mereka dianggap bisa membuat orang lain celaka bahkan kehilangan nyawa. Makanya, kemudian orang-orang seperti ini harus merasakan hal-hal buruk macam dipasung, dikurung dan bahkan dilempari batu. Mungkin masyarakat lupa kalau mereka dulunya orang waras, sama seperti manusia normal lainnya.

Orang-orang gila tersebut kadang langsung dibawa ke rumah sakit jiwa. Tanpa tahu keadaan, keluarga seolah meninggalkan begitu saja di sana. Alhasil, rumah sakit jiwa sering kewalahan karena saking banyaknya pasien di sana. Tentang rumah sakit jiwa, rasanya tak semua orang tahu tentang itu. Namun, seorang fotografer asing berhasil mengabadikan beberapa sisi RSJ yang pastinya tak banyak diketahui. Simak ulasannya berikut.

Mirisnya Melihat Orang-Orang yang Dirantai

Anak kecil Dirumah sakit jiwa [image source]
Ini merupakan gambaran keadaan salah satu rumah sakit jiwa di Indonesia. Anak dalam gambar tersebut bernama Vivi, saat ini menginjak umur 14 tahun dia mengalami halusinasi dan membuatnya harus dipasung seperti itu. Setiap hari dia juga harus dimandikan dengan diguyur air. Tempat yang ia duduki adalah alas tidur sekaligus tempat mandinya.

Ditaruh di Dalam Kurungan Seperti Hewan

Ditaruh di kandang [image source]
Melihat foto di atas tentu akan membuat hati siapa pun sakit. Bagaimana tidak, orang-orang ini sejatinya bukan kriminal apalagi binatang, namun mereka harus rela dikurung seperti itu. Meskipun terlihat tak manusiawi, namun cara ini memang yang terbaik. Ya, ini dilakukan agar orang-orang tersebut tidak melukai yang lainnya. Bukannya bermaksud untuk memperlakukan seperti binatang, namun ini adalah wujud kasih sayang agar tidak mengancam nyawa orang.

Lingkungan Sekitar yang Sangat Berantakan

Tempat yang kotor [image source]
Kadang rumah sakit jiwa juga menghadapi kendala seperti dana dan kurangnya tenaga yang membantu. Hasilnya, beberapa RSJ pun nampak seperti rumah kumuh yang tidak terurus. Para petugas memang harus melakukan semuanya secara mandiri karena mereka tak bisa memaksa para pasien untuk tahu diri apalagi bantu bersih-bersih.

Kondisi Rumak Sakit Jiwa yang Terlalu sesak

Saking banyaknya pasien [image source]
Sama seperti penjara yang tiap tahun penghuninya selalu bertambah, RSJ pun demikian halnya. Tiap hari selalu ada saja keluarga-keluarga yang mengantarkan saudaranya yang sakit. Alhasil, jumlah pasien di RSJ pun membeludak. Adalah mustahil untuk bisa menempatkan mereka di tempat-tempat yang berbeda. Sehingga kemudian dilakukan cara-cara seperti gambar di atas. Ya, satu ranjang untuk dua orang.

Terlalu Banyak Diam dan Bersabar Hidup Sangat Sederhana

Mandi di tempat seadanya [image source]
Banyak dari pasien yang harus dikurung terus menerus sehingga membuat kaki-kaki mereka tidak seperti dulu lagi. Banyak yang dulu bisa berjalan, kini untuk berdiri saja sudah tidak mampu. Otot kaki mereka sudah sangat jarang sekali digunakan, membuat kaki tidak dapat difungsikan seperti semestinya.

Menyaksikan Sengsaranya Dipasung

Dipasung [image source]
Setiap harinya para pasien harus menjalani terapi-terapi agar mental mereka membaik. Namun bila masih liar, banyak pula harus menjalani pasungan. Hal tersebut jelas sekali akan merusak tubuh mereka, namun apalagi yang bisa diperbuat? Cuma ini yang terbaik.

Ketika Para Petugas Sudah Seperti Asisten Pribadi

Harus dimandikan dan disuapi [image source]
Realitanya, beberapa dari pasien tidak mau mandi dan makan kalau tidak dibantu. Alhasil, para pegawai harus turun tangan untuk memandikan dan menyuapi mereka. Kadang ada pula yang melawan dan melukai pegawai, namun ada pula yang bertindak sebaliknya. Di sini orang-orang itu diberi semacam pengertian khusus agar semakin sehat mentalnya.

Selamat Tinggal Pakaian

Tidak cukup baju [image source]
Bukan sebuah pemandangan yang aneh bila banyak pasien yang telanjang di rumah sakit jiwa. Hal tersebut lantaran kurangnya stok pakaian yang ada di sana. Kadang keluarga dari pasien hanya menitipkan tanpa merawat, sehingga pasien bertambah banyak. Meskipun demikian, para petugas selalu berusaha memberi orang-orang ini sesuatu untuk dikenakan.

Pada dasarnya, mereka juga sama dengan kita. Cuma bedanya kita lebih beruntung karena masih diberi kewarasan. Mereka seperti diperlakukan tidak manusiawi, namun sebenarnya itu juga salah dari keluarga yang hanya menelantarkan mereka di rumah sakit jiwa. Jadinya, rumah sakit lah yang kewalahan. Kita harus mulai peka dengan keadaan-keadaan seperti ini, karena hal tersebut benar-benar terjadi di sekitar.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Selain Rohingya, 5 Etnis Ini Juga Merasakan Diusir dan Tidak Memiliki Kewarganegaraan

Kisah Para Bawahan yang Berhasil Mengubah Nasib dan Menjadi Bos