in

Kyai Molor, Pesugihan Ngeri yang Bikin Pelakunya Sendiri jadi Sosok Buruk Rupa

Beban ekonomi yang makin mendera kadang membuat sebagian orang memilih cara pintas untuk bisa memiliki kehidupan yang lebih nyaman, salah satunya dengan melakukan perjanjian gaib atau yang kita kenal dengan istilah pesugihan. Praktik ini dipercaya bisa bikin seseorang berkecukupan bahkan kaya raya, meskipun ada akibat yang jauh lebih berat.

Berbicara soal jenis pesugihan, ada salah satu yang cukup unik bernama Kyai Molor. Lelaku satu ini pada intinya juga sama yakni ingin mengharapkan kekayaan, namun yang membedakan adalah faktor tumbalnya. Berbeda dengan ritual pesugihan pada umumnya, Kyai Molor menghendaki sang pelaku sendiri yang jadi tumbalnya.

Lalu seperti apa penderitaan yang akan dialami oleh pelakunya? Simak ulasan Boombastis yang dikutip dari buku dan channel Youtube Kisah Tanah Jawa berikut.

Wujud siluman Kyai Molor

Kyai Molor menurut pendapat warga yang pernah mendengarnya, berwujud seperti siluman ular. Namun menurut buku Kisah Tanah Jawa, sosok satu ini berwujud manusia. Hanya saja kepalanya berupa katak. Mungkin kalau di dunia dongeng sosoknya mirip seperti Kappa dari Jepang, hanya saja tanpa tempurungnya.

Wujud Kappa [sumber gambar]
Tak sampai situ saja, sosok satu ini juga memiliki lendir-lendir yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Sekilas melihatnya pasti bikin jantung copot. Tapi, bagi mereka yang kepepet dan nekat, Kyai Molor justru ditunggu, karena memanggilnya sama sekali tidak mudah.

Ritual pesugihan

Sama seperti lelaku pesugihan pada umumnya, yang satu ini juga punya ritualnya sendiri. Tapi, dibandingkan yang lain, ritual Kyai Molor mungkin bisa dibilang lebih mudah. Melansir buku Kisah Tanah Jawa, jika seseorang ingin meminta bantuan Kyai Molor ia hanya perlu menyiapkan diri saja dan juga bunga tujuh warna.

Ilustrasi bertapa di aliran air [sumber gambar]
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mandi dengan bunga tersebut dan kemudian berdiam diri di pancuran sebuah sungai (tidak disebutkan tempatnya) selama tujuh hari berturut-turut. Dari sini kemudian sang Kyai Molor akan datang dan terjadilah perbincangan. Intinya, kalau seseorang tersebut siap, maka kekayaan akan datang tapi tentu ada risikonya.

Dikatakan jika pada momen ini sang pelaku bimbang, maka sosok Kyai Molor akan menghilang. Atau apabila tiba-tiba terbersit hal-hal yang berkait dengan keimanan, sang makhluk gaib juga akan pergi.

Hal yang akan didapatkan dari pesugihan ini

Sama seperti pesugihan pada umumnya, ritual satu ini akan membuat seseorang dan keluarganya berkecukupan secara materi. Tidak diketahui secara spesifik untuk jumlahnya, namun yang jelas sang pelaku dan keluarganya takkan kekurangan sesuatu apa pun.

Ilustrasi kekayaan [sumber gambar]
Dikatakan lagi kalau kekayaannya makin banyak seiring dengan penderitaan yang dialami oleh pelakunya. Semakin sengsara deritanya, harta-harta akan bertambah secara ajaib. Lalu kesengsaraan macam apa yang didapatkan oleh pelakunya?

Derita para pelaku pesugihan

Dalam pertemuan awal, Kyai Molor akan bertanya, “Kalau kamu ingin kaya, mau kah menjadi seperti diriku?” Jika sang pelaku mengiyakannya, maka berangsur-angsur dirinya akan menjadi serupa sang makhluk gaib. Namun tentu wujudnya masih manusia pada umumnya.

Ilustrasi kesakitan [sumber gambar]
Sang pelaku ritual akan mengalami kengerian di mana tubuhnya dipenuhi dengan lendir-lendir dan nanah dengan bau yang menyengat. Cairan-cairan tersebut akan keluar dari semua lubang tubuh, termasuk mata akan terus menerus mengeluarkan air. Tak cukup sampai situ, si pelaku juga akan senantiasa kepanasan tubuhnya, serta tak bisa melakukan aktivitas apa pun selain tidur.

Keluarganya sendiri mau tidak mau harus merawat si pelakunya, karena hal ini merupakan timbal balik. Sang pelaku akan mengalami hal mengerikan ini seumur hidupnya. Dan kabar buruknya lagi, mereka yang melakukan pesugihan ini malah mengalami umur panjang.

Akhir cerita pesugihan

Tidak seperti beberapa pesugihan pada umumnya di mana kontraknya bisa berlangsung dari generasi ke generasi, lelaku Kyai Molor akan berakhir ketika sang pelakunya sudah meninggal. Alasannya tak lain karena ritual ini memang menumbalkan diri sendiri. Meskipun rantai pesugihannya putus, namun akan ada dampak sendiri bagi keluarga yang ditinggalkan pelaku.

Ilustrasi kemiskinan [sumber gambar]
Hal tersebut tak lain adalah harta yang berangsur-angsur habis, entah sebanyak apa pun jumlahnya. Di samping itu, biasanya keluarga atau keturunan dari pelaku akan mengalami kesusahan hidup secara ekonomi. Jika ingin kembali kaya, maka ritual Kyai Molor harus diulang lagi dengan mandi kembang dan sebagainya.

BACA JUGA: Kandang Bubrah, Pesugihan yang Dianggap Paling Mudah namun Gampang Diterka Pelakunya

Pada dasarnya lelaku pesugihan adalah hal yang merugikan. Mungkin benar kalau seseorang bisa sangat kaya namun di balik itu ada timbal balik yang setara bahkan lebih. Semoga kita semua dicukupkan rezekinya agar tidak sampai melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama ini.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Le-Bui, Sepeda Listrik Buatan Pria Lombok yang Bikin Kepincut Masyarakat Eropa dan Amerika

Pembalasan Nenek Arpah, Gugat Penipu yang Sikat Tanahnya dan Cuma Ganti Uang Rp300 Ribu