Praktik kanibalisme di Indonesia memang salah satu hal yang menjadi sorotan dunia. Bahkan, tradisi ini dituangkan dalam sebuah buku berjudul The Head Hunters Borneo. Si penulis sendiri mengambil sampel dari kebiasaan Suku Dayak yang memakan orang-orang sekitarnya yang mereka benci. Tak hanya itu, masyarakat pedalaman (yang hidup terasing dari dunia modern) juga kerap disebut masih suka memakan daging manusia.
Di Indonesia sendiri, salah satu kanibal yang paling terkenal adalah Sumanto. Masuk keluar penjara dan panti rehabilitasi, kini namanya tak lagi bergaung sebagai pemakan manusia. Praktik ini pun perlahan mulai dilupakan. Namun, baru-baru ini, kembali ada satu nama yang disebut menderita penyakit jiwa dan memakan daging tubuhnya sendiri. Siapakah dia?
Kanibal dan memakan anggota tubuhnya sendiri
Menderita gangguan jiwa sejak 2005

Usut punya usut, bukan tanpa sebab Wiji melakukan tindakan itu. ia tercatat sebagai salah satu penderita penyakit jiwa. Pasca ditinggal kedua orangtuanya bercerai, Wiji hanya diasuh oleh neneknya, Mbah Wijan (65). Meski sudah terdeteksi sakit jiwa sejak 2005, baru dalam beberapa tahun terakhir, aksinya dinilai kerap membahayakan warga sekitar. Orangtua Wiji pun tak pernah datang dan menjenguk putri mereka itu. melansir inews.id, menurut tim medis puskesmas setempat, Wiji menderita skizofrenia yang bisa dicegah dengan pengobatan rutin baik dengan obat, maupun pelatihan di posyandu jiwa. Sayang, hal tersebut kerap ditolak keluarga.
Dimasukkan ke dalam kerangkeng
Khofifah meminta pasien langsung ditangani oleh Dinas Kesehatan
BACA JUGA: 5 Rumah Sakit Jiwa Paling Mencekam dan Kisah-Kisah Kelam yang Pernah Terjadi di Dalamnya
Wiji awalnya memang menderita skizofrenia dan mungkin bisa dipulihkan jika ketika itu mendapatkan perawatan yang memadai. Sayang, tahun terus bergulir dan ia malah mendapat penanganan yang salah, seperti di kerangkeng. Perasaan semakin tertekan inilah yang membuat Wiji perlahan melakukan tindakan lebih berani seperti menggigit jarinya satu persatu hingga putus.