Berprofesi sebagai pedagang bukanlah hal yang mudah, karena tidak selamanya mendapatkan untung yang besar. Persaingan sesama pedagang hingga level ekstrem, seperti bermain dukun hingga saling menjatuhkan, juga biasa terjadi. Tapi, ada pula yang mendapatkan keuntungan yang besar tapi malah mendapat cibiran dari tetangga sekitar.
Kisah itu dialami oleh Joko Hartanto. Sukses berjualan bakso dengan omzet fantastis hingga buka pabrik bakso sendiri, bukannya mendapat dukungan malah dituduh melakukan pesugihan. Bagaimana kisah dari Joko Hartanto hingga bisa membangun pabrik bakso sendiri? Inilah kisah selengkapnya.
Merantau untuk berjualan bakso
Sebelum menjadi pengusaha besar, Joko Hartanto yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah, ini merantau ke Cibadak, Sukabumi, pada tahun 1986 untuk berjualan bakso. Sebelumnya, Joko sudah memiliki pengalaman berjualan bakso dengan memikul selama 3 tahun. Dengan modal nekat, alat pikul, dan pengalamannya itu, ia mulai menjadi pedagang bakso pikul keliling di Cibadak. Pertama kali berjualan bakso, Joko hanya menjual sebanyak setengah kilogram daging ayam dengan keuntungan Rp2.500 saja. Meski tidak besar, tapi hal itu sudah membuatnya bangga.
Omzet bisa mencapai ratusan juta per hari
Setelah pabrik baksonya berjalan lancar, Joko mulai membangun kandang ayam sendiri sebagai bahan utama pembuatan bakso. Ia mmembantun tempat pemotongan ayam hingga gudang sebagai penyimpanan daging yang sudah diproses. Saat ini, ia memiliki puluhan karyawan yang mengelola masing-masing bagian.
Sukses dikira pesugihan
Usahanya mengalami peningkatan, Joko memiliki niat untuk membangun masjid di sekitar rumahnya. Namun, bukannya mendapatkan dukungan, ia malah dituduh melakukan pesugihan oleh warga sekitar. Tak lain karena usahanya semakin besar hingga mampu membangun masjid. Tak ambil pusing dan hanya bergurau dengan mengiyakan. Baginya, proseslah yang akan menunjukkan kebenaran.
BACA JUGA: 5 Orang Ini Sukses Kerja di Rumah dan Banyak Duit, Malah Dikira Pengangguran sampai Ngepet
Dari kerja keras tiada henti, Joko Hartanto berharap anaknya juga memiliki semangat juang yang sama. Proses akan menunjukkan semua hasilnya tanpa harus bersusah payah mencari pembenaran. Oleh karena itu, dari profesi pedagang bakso ia akhirnya bisa menjadi orang kaya dan sukses.