Bagi masyarakat Dayak Agabag, mengikuti setiap apa yang dikatakan adat merupakan jalan hidup. Adat bagi mereka bukan sesuatu yang bersifat mengekang atau semacamnya, justru nilainya adalah sebagai penyempurna hidup. Makanya, dalam setiap sendi kehidupannya, orang-orang Agabag hampir nggak pernah lupa untuk selalu menyematkan aturan-aturan adat ke dalamnya.
Nggak hanya prosesi menikah atau pemakaman, unsur adat juga bisa ditemui dalam sistem peradilan setempat yang bernama Bedolob. Bedolob merupakan pengadilan asli masyarakat Agabag, di mana ia hanya akan digulirkan ketika ada sebuah masalah yang tak terselesaikan di antara masyarakat. Bedolob sendiri menurut masyarakat selalu memberikan jawaban yang benar, namun di balik itu ada risiko besar yang menanti, terutama bagi yang dinyatakan bersalah.
Bedolob juga dianggap semacam pengadilannya Tuhan di mana keputusannya nggak bisa ditolak, apalagi banding. Untuk mengetahui lebih dalam soal sistem peradilan unik ini, berikut beberapa hal tentang Bedolob.
Bedolob Adalah Langkah Terakhir dari Masalah Pelik Tak Terselesaikan
Nggak ada masalah yang tak terselesaikan. Hanya saja caranya bisa melalui banyak hal. Bagi masyarakat Agabag masalah seberat apa pun harusnya bisa selesai hanya dengan musyawarah yang ditengahi oleh para sesepuh. Namun ada kalanya hal ini tak menyelesaikan apa pun. Akhirnya dipilihlah satu cara terakhir yang dianggap bisa menyelesaikan semuanya. Ya, Bedolob.
Konsekuensi Diadakannya Bedolob
Masyarakat Abagag nggak akan pernah menggelar Bedolob kalau bukan karena masalahnya sudah benar-benar pelik dan mentok. Pasalnya, konsekuensinya begitu besar. Terutama di antara pihak-pihak yang bertikai. Konsekuensinya antara lain harus menyediakan semacam tebusan yang harganya sangat mahal. Bisa berupa benda berharga atau ternak-ternak.
Persiapan Pengadaan Bedolob
Sebelum Bedolob dilaksanakan, ada banyak persiapan yang harus dilakukan. Misalnya mencari tempat pelaksanaan sampai barang-barang yang dibutuhkan untuk pemanggilan arwah leluhur. Soal tempat, upacara ini selalu dilakukan di sungai-sungai, karena ini akan jadi tempat pembuktiannya. Setelah tempat dicari, baru kemudian atribut ritual yang harus dipenuhi.
Prosesi Ngeri Bedolob
Setelah semua persiapan selesai, kini saatnya upacara di mulai. Pertama-tama dua pihak yang bertikai akan disuruh masuk ke sungai untuk kemudian menggenggam kayu rambutan yang ada dua itu. Lalu kemudian mereka akan menenggelamkan dirinya. Dari sini kemudian ditentukan siapa yang bersalah dan tidak.
BACA JUGA: Kajang, Suku Unik di Sulawesi Selatan yang Terkenal Akan kekuatan Gaibnya
Seperti ini lah Bedolob, sebuah sistem peradilan unik di mana ia hanya akan digelar jika terjadi masalah besar dan pelik yang nggak bisa diselesaikan. Masyarakat sendiri sebenarnya nggak berharap pengadilan ini sering-sering diadakan. Keinginan mereka adalah agar semua masalah bisa selesai dengan cara kekeluargaan dan musyawarah.