in

Sulit Ditandingi, 5 Atlet Badminton Ini Buat Lagu Indonesia Raya Berkumandang di Olimpiade

Selain sepak bola, Badminton merupakan salah satu olahraga yang banyak di gemari di Indonesia. Sebagai olahraga populer, bulu tangkis kerap sekali memberikan banyak prestasi untuk negara. Lantaran hal tersebut juga banyak orang luar negeri belajar olahraga tersebut di Indonesia.Tidak itu saja melalui bulu tangkis lagu Indonesia berkumandang di luar negeri.

Dari banyaknya prestasi yang di raih selama ini, ajang Olimpiade lah menjadi pencapaian besar. Mampu torehan catatan emas di tempat tersebut pastinya bukan perkara yang mudah. Selain diperlukan kemampuan untuk kalahkan lawan, juga dibutuhkan mental yang jempolan untuk sukses. Meski sangat sulit, tapi nama-nama atlet bulu tangkis ini membuktikan apabila mereka bisa. Siapa sajakah mereka? simak ulasannya berikut ini.

Srikandi asal Tasikmalaya, Susi Susanti raih Emas di Benua Biru

Susi Susant [Sumber Gambar]
Sebagai seorang gadis asal Tasikmalaya bakat bermain bulu tangkis Susi Susanti memang luar biasa. Beberapa gelar junior dan di dalam negeri sudah pernah ia sabet. Mulai menekuni olahraga ini sejak kecil potensinya kian tahun terus berkembang hingga menjadi nomor satu di dunia. Lewat penampilan ciamik tersebut pada tahun 1992 dirinya berhasil merebut medali emas Olimpiade. Gelar tersebut semakin mempertegas dirinya sebagai pemain Badminton wanita terbaik. Prestasi tersebut menjadi Emas pertama Olimpiade Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis.

Alan Budi Kusuma menjadi atlet Badminton pria pertama Juara olimpiade

Alan Budi Kusuma [Sumber Gambar]
Layaknya Susi Susanti tadi, gelar olimpiade Alan Budikusumu juga didapatkan di negeri Matador. Saat itu dirinya mampu mengalahkan Ardy B Wirananta di partai final. Gelar tersebut menjadi Emas pertama untuk tunggal putra di event olahraga terbesar di dunia. Kisah hebat ini tidaklah didapatkan dengan mudah oleh suami Susi Susanti ini. Ketika kecil dirinya harus rela meninggalkan zona nyaman di rumah dan merantau ke Kudus dari Surabaya. Namun apabila tidak ada langkah tersebut dipastikan Alan tidak bisa mendapatkan prestasi hebat tersebut. Saat merantau terus kemampuan terus meroket sampai menjadi nomor satu di dunia.

Taufik Hidayat menjadi terbaik di olimpiade Yunani

Taufik Hidayat [Sumber Gambar]
Tunggal putra lain yang mampu merajai event akbar bernama Olimpiade adalah Taufik Hidayat. Lewat kemenangan dua set langsung melawan Pebulutangkis asal Korea Selatan yakni Shon Seung Mo. Kiprah gemilang ini menjadi obat pelipur lara setelah kegagalan di ajang yang sama tahun 2000. Tercatat selama pagelaran tersebut dirinya tampil luar biasa dengan selalu menang dua set secara langsung. Sebagai seseorang atlet Taufik Hidayat terkenal dengan etos kerjanya luar biasa. Bahkan demi meningkatkan kemampuannya dirinya mengambil seorang pelatih pribadi untuk membantu menempa diri.

Sebelum minion, Markis Kido dan Hendra Setiawan bawa Indonesia berjaya

Markis Kido dan Hendra S [Sumber Gambar]
Akhir-akhir ini Markus Gideon dan Kevin Sanjaya menjadi nama yang sering sekali dibicarakan lantaran prestasinya. Namun sebelum mereka populer, Markus Kido dan Hendra Setiawan terlebih dahulu merupakan yang nomor satu di Indonesia. Bahkan lewat beberapa gelar kejuaraan bulu tangkis internasional, kedua orang itu juga menjadi terbaik di dunia. Layak beberapa nama tadi gelar terhebat Markis Kido dan Hendra Setiawan adalah kepingan Emas Olimpiade. Prestasi hebat itu didapatkan saat Olimpiade Beijing 2008 mengalahkan pasangan tuan rumah Cai Yun/Fu Haifeng. Kegemilangan ini menyelamatkan muka cabang Badminton dari di ajang tersebut.

Ganda campuran Indonesia juga ukir prestasi terbaik di Olimpiade

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [Sumber Gambar]
Selain beberapa nama tadi, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau sering dipanggil Owie Butet juga menjadi pebulutangkis asal Indonesia yang mampu ukir tinta emas di ajang Olimpiade. Kisah indah itu terjadi saat kejuaraan olahraga besar itu diadakan di Rio Brasil. Mereka mengalahkan pasangan ganda campuran asal Malaysia dengan dua set langsung yakni, 21-14 dan 21-12. Kiprah hebat membuat mereka kebanjiran bonus oleh pemerintah. Meski terlihat mudah dalam meraihnya, tapi perjuangan mereka bisa dikatakan sangat berat. Lantaran harus melawan kontestan hebat dari berbagai negara.

Mencapai sebuah puncak kejayaan memang bukan perkara yang mudah. Namun mereka yang ada di ulasan di atas menunjukkan kepada kita semua apabila tidak ada yang mustahil, apabila semua orang mau untuk berusaha. Hanya lewat hal tersebutlah kita mampu untuk meraih sebuah prestasi.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Tak Hanya Demam Berdarah dan Malaria, 4 Penyakit Ini Ditimbulkan Karena Gigitan Nyamuk

Mirip Bandung Bondowoso, Pria Ini Bikin Sumur dalam Semalam dengan Bantuan Jin