in

Pria Meninggal Setelah Main Bulu Tangkis, Benarkah Olahraga Bisa Picu Kematian?

Kabar mengejutkan datang dari seorang pria asal Sukabumi. Pria yang bernama Jeje tersebut meninggal dunia secara tiba-tiba setelah berolahraga bulu tangkis. Dilansir dari kompas.com, lelaki berusia 55 tahun tersebut sebelumnya tak menunjukkan gejala sakit apapun. Ia malah sempat bertanding pada babak penyisihan kelas ganda. Setelah itu, Almarhum Jeje memilih untuk beristirahat di pinggir lapangan dan tak lama kemudian bersandar dan tergeletak. Hingga akhirnya, Jeje dikabarkan telah menghembuskan napas terakhir setelah dibawa ke rumah sakit.

Pastinya kalian heran dengan peristiwa satu ini. Ya bagaimana tidak, aktivitas yang menyehatkan seperti itu malah membuat beberapa orang meninggal dunia beberapa menit setelahnya. Bahkan, fenomena ini sudah banyak terjadi di mana-mana. Kalau sudah seperti ini, apa berarti olahraga bisa picu kematian?

Meninggal setelah olahraga [Sumber Gambar]
Menurut Dr.dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K) selaku Ketua Indonesian Heart Rythm Society (InaHRS), di Jakarta kalau sebenarnya olahraga tidak memicu kematian lho Sahabat Boombastis. Sebabnya olahraga malah membuat tubuh kita menjadi lebih sehat dan bugar. Namun, peristiwa kematian setelah olahraga itu bisa terjadi lantaran orang tersebut tak tahu menahu tentang kondisi jantungnya. Oleh sebab itu, disarankan sekali bagi yang ingin melakukan olahraga, sebaiknya untuk memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih dahulu ke dokter. Khususnya pada bagian jantung.

Periksa jantung sebelum berolahraga [Sumber Gambar]
Beda lagi dengan yang diungkapkan oleh dr. Maizul Anwar, SpB(K)TKV dari Siloam Hospital Kebon Jeruk. Menurutnya, peristiwa yang dialami pria asal Sukabumi tersebut bisa terjadi karena dua hal. Pertama karena ada bekuan darah di pembuluh jantung. Tapi, bekuan darah ini bukan lantaran olahraga, tapi sudah mengendap dalam waktu yang lama. Sehingga olahraga memompa jantung lebih kuat dan berakibat serangan mendadak. Kemudian yang kedua adalah kondisi di mana jantung mengalami kelemahan karena otot menebal. Jadi, olahraga tersebut membuat otot yang menebal tadi menjepit pembuluh darah, sehingga terjadilah serangan secara tiba-tiba.

Jadi, dari ulasan di atas kita bisa menyimpulkan kalau olahraga bukanlah pemicu dari serangan jantung yang mengakibatkan kematian seseorang. Tapi lebih kepada kondisi jantung dari masing-masing. Sehingga membuat jantung serasa kaget karena belum terbiasa dengan peningkatan aktivitas tubuh. Kalau Sahabat Boombastis menemukan hal serupa seperti yang dialami oleh pria asal Sukabumi tadi, berarti orang tersebut memiliki gangguan jantung sebelumnya. Jadi, jika kalian ingin berolahraga, sebaiknya pemanasan dulu atau memeriksakan kondisi jantung kepada dokter. Supaya olahraga tidak membawa ancaman bagi diri sendiri.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Nostalgia Yuk! Begini Kabar Pemain ‘Jin dan Jun’ Setelah Puluhan Tahun Berlalu

Inilah 4 Hal Penyebab Kelamnya Nasib Valentino Rossi di MotoGP 2018