Bukan sebuah rahasia lagi kalau banyak negara miskin dunia saat ini dahulunya mempunyai riwayat pernah menjadi negara besar. Bahkan, banyak dikisahkan mereka dahulunya juga menjadi negara kaya dengan kondisi ekonomi istimewa. Pada umumnya, mereka juga memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Dan rakyat hidup tentram lantaran tidak susah-susah memenuhi kehidupannya.
Masih terkait hal tersebut, berikut Boombastis mempunyai deretan negara miskin dunia, yang beberapa puluh tahun lalu mempunyai riwayat berjaya. Kira-kira siapa sajakah mereka, apakah ada Indonesia di sana? Temukan sendiri lewat ulasan berikut ini.
Negara Afrika yang sempat dijajah Prancis Mali
Sebagai sebuah negara miskin di dunia kehidupan di Mali bisa dibilang jauh dari kata enak. Di mana wilayah yang mengandalkan sektor pertanian ini kerap alami gagal panen lantaran kekeringan. Alhasil, di sana banyak ditemui penduduk yang alami gizi buruk atau kesusahan memenuhi kebutuhan makannya.
Tanah kelahiran Fidel Castro Kuba
Setali tiga uang dengan Mali tadi, kisah negara Kuba di masa lalu juga bisa dibilang hebat. Ketika era Fidel Castro, mereka tumbuh sebagai negara terkaya di Benua Amerika akibat berkembang pesatnya industri pariwisata dan sektor gulanya. Bahkan sampai membuat negara lain berpikir ulang apabila ingin menyerangnya.
Negara yang ada di kawasan Ocenia Nauru
Seperti ke dua nama tadi, Nauru juga menjadi miskin tapi mempunyai kisah kejayaan masa lalu yang luar biasa. Dari penelusuran yang dilakukan penulis, negara berada di kawasan Ocenia ini masuk priode kaya raya pada tahun 1980. Ketika jayanya, negara tersebut mendapatkan uang sebesar 2,5 miliar dolar, yang menjadikannya negara dengan pendapatan tertinggi per penduduk di dunia.
BACA JUGA: Republik Murrawari, Calon Negara Tetangga Indonesia yang Ingin Merdeka dari Australia
Bila melihat kisah-kisah tadi, sepertinya pepatah “roda nasib terus berputar” cocok untuk disematkan kepada mereka. Apalagi dalam perjalanannya mereka benar-benar alami perubahan 180 derajat. Berkaca dari negara tersebut, harusnya kita juga perlu berhati-hati dalam mengelola SDA atau perekonomian Indonesia agar tidak jatuh pada lubang yang sama seperti Mali, Kuba, dan Nauru.