in

Pemain-pemain Muslim yang Sukses Menjuarai Kompetisi Sepak Bola Tertua Dunia

Dari sekian banyak kejuaraan sepak bola di dunia, FA Cup bisa dibilang sebagai kompetisi tertua di olahraga ini. Sebagai kejuaraan yang mempertandingkan kesebelasan di negeri Ratu Elizabeth mereka sudah menggelar laga ini sejak tahun 1871, atau kira-kira ketika dunia masuk abad ke 19. Melihat rentang waktu yang begitu lama tersebut, tak salah jika pada ajang ini banyak sekali kalangan yang beruntung menjadi juaranya. Mulai orang luar Inggris sampai kaum-kaum minoritas beragama atau beretnis berbeda.

Khusus hal terakhir tersebut, FA Cup ternyata juga sempat memunculkan muslim yang sukses menggenggam trofi-nya. Bahkan ada yang tak hanya sekali saja, beberapa juga sempat menggondol sampai dua kali gelar juara. Luar biasa bukan? Kalau aku sih iya, soalnya mereka jadi minoritas yang sanggup membuat kejutan sepak bola Benua Biru. Siapa sajakah mereka? Temukan jawabannya di ulasan berikut ini.

Si jangkung Fellaini, bantu MU juara FA Cup tahun 2016

Fellaini final FA [Sumber Gambar]
Jika berbicara tentang Marouane Fellaini apa yang ada di pikiranmu? Ya betul sekali, pemain bola muslim yang memiliki tubuh tinggi menjulang. Sebagai atlet di olahraga ini pemain Timnas Belgia itu juga sempat sukses merengkuh trofi FA Cup lo sobat. Gelar tersebut diraihnya ketika membela Manchester United di final kejuaraan tersebut pada musim 2015/2015. Berduet bersama Michael Carrick dan Rooney di lini tengah, kolaborasi mereka hasil kemenangan Setan Merah dengan skor 2-1 atas Crystal Palace. Hasil positif ini menjadi trofi FA Cup pertama yang berhasil ia raih.

Pemain muslim asal Jerman Mezut Ozil bawa Arsenal Juara

Mezut Ozil [Sumber Gambar]
Berbicara pesepakbola muslim yang sukses raih trofi ini tidak afdol kalau tak menyebutkan nama Mezut Ozil. Pasalnya, pria Jerman ini merupakan muslim tersukses di ajang FA Cup. Tercatat ia sudah mendapatkannya sebanyak tiga kali yakni tahun 2013, 2014, dan 2016. Dan hebatnya lagi dirinya mendapatkan piala tersebut dengan satu kesebelasan yang sama yakni Arsenal. Kendati tidak membubuhkan banyak gol di laga final, namun kotribusinya kerap membantu tim berjuluk Meriam London itu tunjukkan performa yang bagus. Seperti kala bertemu Aston Villa di final FA Cup 2014 lalu.

N’golo Kante bantu Chelsea raih FA Cup musim 2017/2018

N’golo Kante kanan [Sumber Gambar]
Sama halnya dengan Mezut Ozil, Ngolo Kante juga sempat ukir kisah emas di kejuaraan sepak bola tertua ini. Bersama Chelsea, dirinya merebut trofi ini di musim 2017/2018. Kala itu di partai pamungkas pemain asal Prancis ini bantu The Blues menumbangkan Manchester United dengan skor 1-0. Bermain selama 90 menit full, Kante menjadi salah satu kunci keberhasilan bagaimana pasukan Antonio Conte mampu mengandaskan setan merah. Berkat peran centralnya punggawa MU terlihat begitu kesusahan untuk menciptakan gol. Kalau saja ia juga ciptakan gol, mungkin Kante menjadi pemain terbaik partai tersebut.

Gol tunggal Yaya Toure bawa Manchester Citi raih trofi FA Cup

Yaya Toure [Sumber Gambar]
Selain nama-nama tadi, kisah manis di FA Cup juga dipetik oleh Yaya Toure. Bermain bersama Manchester City di laga pamungkas ia berhasil menujunkkan performa yang luar biasa. Ketika itu berkat gol semata wayangnya juga Manchester Biru mampu dibawanya menggapai piala tertua jagad sepak bola dunia tersebut. Gelar ini juga memutus paceklik trofi Manchester City di ajang yang mempertandingkan banyak klub dari beragam divisi di Inggris tersebut. Tercatat lewat gelar FA Cup musim 2010/211 mereka sudah mengoleksi 5 trofi kejuaraan ini.

Apa yang ditunjukkan mereka adalah bukti kalau status minoritas bukanlah penghalang untuk meraih prestasi di sepak bola di Eropa. Selain juga sedikit menjadi gambaran kalau olahraga mampu menyatukan beragam berbedaan di dunia. Nilai-nilai layaknya benang dan jarum yang mampu menyimpul sebuah etnis, budaya, dan agama menjadi satu kesatuan perdamaian.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Al Quran Sampai Masjid yang Tak Roboh, Sekian Keajaiban Ini Ditemukan Pasca Gempa Palu

Dikenal Hemat Energi, Lampu LED Punya Bahaya Bagi Kesehatan