Berbicara pemain muslim terbaik di kompetisi Eropa saat ini , tentunya akan banyak yang menyebutkan salah satu sosoknya adalah Mohamed Salah. Seperti yang kita ketahui selain bagus dalam masalah ketaatan beragama, pria asal Mesir ini juga jempolan di lapangan hijau. Bahkan beberapa waktu lalu, sukses menggeser Lionel Messi dari daftar tiga teratas nominasi pemain terbaik Eropa.
Karier baiknya di tahun 2018 bisa dibilang hingga saat ini (2019) terus berlanjut. Beberapa aksi ciamiknya di lapangan hijau sukses bantu Liverpool raih ‘kejayaan’. Selain hal positif, tahun ini juga menyimpan kisah yang kurang mengenakan untuk kariernya. Sebab, kini dirinya acap kali dilabeli pemain yang suka gunakan cara-cara ‘kotor’ di sepak bola. Benarkah demikian? Buktikan sendiri lewat ulasan berikut.
Demi dapatkan keuntungan Salah beberapa kali lakukan diving
Dalam jagad sepak bola diving atau sengaja menjatuhkan diri demi keuntungan, merupakan cara hina yang sangat dibenci. Bahkan oleh pengadil lapangan hal tersebut sangatlah dilarang lantaran mencederai nilai fair play. Namun, meski dilarang, ‘teknik’ tersebut masih saja kerap digunakan pesepakbola termasuk Mohamed Salah.
Dari penelusuran penulis, tercatat, pria 26 tahun ini menggunakan cara kotor itu sebanyak 5 lima kali, kala Liverpool melawan Chelsea, Newcastle, Manchester United, Brighton Albion, Arsenal, dan Crystal Palace. Berkat aksi tersebut pemain kelahiran Mesir ini berhasil, membuat kesebelasan yang dibelanya mendapatkan beberapa awarded berupa pinalti. Tapi menurut rekannya yaitu Andy Robertson yang dikutip dari Tirto.id, Salah bukan pemain seperti itu.
Bentuk rasa frustasi Salah di lapangan hijau
Masih terkait dari aksi diving M Salah. Menurut penuturan wasit kawakan Inggris yaitu Mark Clattenburg cara kotor yang dilakukannya itu adalah bentuk rasa frustasi pemain Mesir tersebut. Pasalnya, semenjak Salah menjadi top skor Liga Inggris musim 2017/2018, penjagaan lawan kepadanya di musim ini jauh ditingkatkan. Malahan, saat pertandingan ia kerap di jaga dua sampai tiga orang sekaligus.
Prestasi Salah di sepak bola Eropa
Walaupun label pemain diving kini disematkan kepadanya, namun performa Salah di lapangan hijau tetaplah, oke lho sobat Boombastis. Dimana saat berita ini dituliskan menduduki posisi puncak, pencetak gol terbanyak, di kompetisi sepak bola kasta teratas Negeri Ratu Elizabeth. Suami Magi Salah ini berada di urutan satu dengan 16 gol telah diciptakan.
Di tanah kelahirannya Salah menjadi yang terbaik
Selain benua Eropa, kegemilangan salah juga hadir di tanah Afrika. Mantan pemain Chelsea ini beberapa waktu lalu masuk tiga pemain teratas terbaik di Benua tersebut. Usut punya usut, ternyata Salah juga dinobatkan menjadi yang terbaik di Afrika 2018, mengalahkan Sadio Mane rekannya di Liverpool dan punggawa Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang.
BACA JUGA: Jadi Pemain Hebat, Beginilah Cara Mohamed Salah Habiskan Uang Hasil Bermain Bola
Melihat beberapa fakta tadi, agaknya akan lebih baik jika Salah meninggalkan diving dalam pertandingan sepak bola. Selain melanggar fair play di lapangan hijau capaian luar biasa juga bisa tercemar dengan citra yang buruk.