in

Gunung Lipan, Perkampungan di Kalimantan yang Dipercaya Rumah Tinggal Makhluk Gaib

Kalimantan memang dikenal dengan wilayah hutannya yang masih lebat. Tak heran jika kemudian banyak orang berspekulasi bahwa yang menghuni Kalimantan tidak hanya manusia tetapi juga makhluk dari dunia lain. salah satunya adalah wilayah yang disebut Gunung Lipan. Yap, memang tempat ini terasa asing di telinga, terlebih oleh generasi muda sekalipun mereka seorang pendaki.

Hingga kini, hanya tersisa cerita saja mengenai lokasi Gunung Lipan. Tempat ini konon terletak di pinggir sungai Mahakam. Gunung ini akan anda lewati jika anda melakukan perjalanan Samarinda-Balikpapan, jalan dengan tanjakan yang berkelok-kelok. Nah, tak hanya cerita, Gunung Lipan ini bayak dibicarakan karena menyimpan misteri.

Asal usul penyebutan Gunung Lipan

Jalan Gunung Lipan [Sumber gambar]
Jangan membayangkan Gunung tinggi yang bisa kalian daki ya, Gunung Lipan ini tak lain adalah nama salah satu kampung di Samarinda. Penamaan ini bukan tanpa sebab, Sahabat. Menurut cerita warga setempat, dulunya memang ada gunung yang celanya mengalir air terjun. Di sekitar air terjun inilah orang-orang bisa menjumpai hewan Lipan (sejenis kaki seribu) dengan ukuran yang tak biasa. Panjangnya bisa mencapai 50 cm, sedangkan besarnya setara dengan daun kelapa. Lipan ini juga konon menjadi penjaga busana seorang putri yang diyakini pernah mandi di air terjun tersebut, seperti cerita yang dilansir dari laman anehdidunia.com.

Penghuni lain selain hewan Lipan dengan ukuran besar

Hewan Lipan [Sumber gambar]
Tak hanya Lipan saja, tempat yang kini dihuni dan menjadi perkampungan warga ini juga dihuni oleh makhluk lain yang tak kasat mata. Penduduk setempat menyebutnya sebagai makhluk kerdil. Mereka juga kerap berbaur dengan masyarakat tanpa mereka ketahui. Tapi keberadaan mereka hanya diketahui oleh sebagian orang saja, karena memang tinggalnya di hutan dan cepat menghilang tanpa terlihat mata. Kehidupan para makhluk gaib ini pun disebut tak jauh beda dari manusia, mereka punya keluarga (istri dan anak).

Tidak mengganggu tetapi malah memberikan hadiah

Manusia kerdil [Sumber gambar]
Percaya atau tidak, makhluk ini konon tidak mengganggu masyarakat yang ada di kampung itu. mereka justru kerap memberikan hadiah. Jika mereka memberi sebuah batu, maka batu tersebut bisa berubah menjadi batu mulia yang berharga mahal. Pun, saat mereka memberikan buah ataupun kunyit, maka diyakini benda tersebut bisa berubah menjadi emas murni. Namun, adakah yang pernah mengalami hal ini? Masih belum ada cerita dan pengakuan nyata, hanya berdasar pada cerita dari mulut ke mulut masyarakat saja.

Cerita dari kepala kampung yang pernah diundang ke pesta pernikahan gaib

Ilustrasi pernikahan gaib [Sumber gambar]
Adalah kepala kampung Harapan Baru, Almarhum Umbah Ramli yang pernah menceritakan pengalamannya diundang ke pernikahan orang yang tak ia kenal. Ketika perjalanan pulang dari Samarinda, ia dicegat di jalan untuk kemudian diajak ke salah satu pernikahan pemuda kampung. Sayang, Ramli sendiri yang mengenal semua warganya mengaku tidak mengetahui orang yang punya hajat tersebut. Usai pesta, ia diantar pulang ke rumahnya, diturunkan di jalan besar. Sesampai di ruah ia baru tersadar. Karena penasaran ia mengajak beberapa orang kembali ke pernikahan tersebut –yang sayangnya tidak ada sama sekali – hanya saja, di tempat ia diturunkan oleh si pengundang tercium aroma makanan. Nah, kira-kira siapa yang mengundang?

BACA JUGA: Pahajatan, Kampung ‘Urang Halus’ yang Dipercaya Bisa Kabulkan Hajat Masyarakat

Ada banyak kisah memang terkait hal-hal yang mungkin tidak bisa diterima oleh akal sehat kita, namun dialami oleh sebagian orang. Bukan hanya kampung Gunung Lipan saja, Kampung Urang Halus misalnya. Di tempat ini, ada banyak sekali rumah yang dibangun oleh orang-orang yang meminta bantuan kepada orang-orang halus yang diyakini tinggal di satu tempat dan bisa memberikan mereka kekayaan, kemakmuran, bahkan jabatan di pemerintahan.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Ganti Rutinitas, Deretan Seleb Ini Jalani Puasa Minggu Pertama di Luar Negeri

Kisah “Profesor” Lulusan SD yang Kuasai Ilmu Spesies Ribuan Hewan dan Tanaman di RI