Ketegangan yang terjadi antara Turki dan Prancis berawal dari soal klaim pelecehan kapal di Laut Mediterania. Saat itu, Prancis hendak memeriksa kapal milik Turki, Cirkin, namun menolak dengan cara mematikan sistem pelacakan, menutup ID, dan menolak memberikan lokasi yang dituju.
Tuduhan yang dibuat oleh pejabat Kementerian Pertahanan Prancis tersebut, membuat pihak Turki gerah. Sebelumnya, Prancis juga mendukung Yunani soal aktivitas eksplorasi sumber daya minyak dan gas yang bakal dilakukan oleh Turki. Jika dibandingkan, Inilah kekuatan militer antara Turki dan Prancis berdasarkan Global Firepower 2020.
Turki memiliki keunggulan dari jumlah personel militer maupun cadangan dari Prancis. Militer Ankara diketahui memiliki tentara sebanyak 355,000 personel dan Prancis sebanyak 268,000 Pasukan. Selisih di antara keduanya pun cukup besar, yakni sebesar 87,000 personel.
Di atas kertas, pasukan darat Turki menang telak dari segi kepemilikan alutsista dibanding Prancis, dengan rincian 2,622 tank tempur, 8,777 kendaraan lapis baja, 1,278 artileri swa-gerak, 1,260 artileri medan, dan 438 buah peluncur roket. Jauh di atas kekuatan Prancis yang terbilang lebih sedikit.
Prancis boleh kalah di darat, namun tidak untuk ruang udara. Angkatan Udara Prancis didukung dengan 269 pesawat tempur, 121 pesawat transportasi, 187 pesawat latih, 45 pesawat untuk misi khusus, 589 helikopter, dan 62 helikopter tempur. Total kepemilikan seluruhnya mencapai 1,229 buah alutsista.
Kedua negara bisa dikatakan berimbang untuk kekuatan lautnya, yakni sama-sama memiliki kelemahan dan kekuatan pada jenis kepemilikan alutsista. Turki memiliki total 149 buah alutsista, dengan rincian 12 kapal selam, 16 frigates, 10 korvet, 35 kapal penjaga pantai, dan 11 kapal penyapu ranjau, namun tak memiliki kapal perusak dan kapal induk.
BACA JUGA: Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Yunani yang Kini Tengah Memanas
Jika ditarik ke belakang, Turki dan Prancis pernah terlibat konflik militer yang disebut Perang Silisia (Desember 1918 – Oktober 1921). Peristiwa tersebut terjadi setelah Perang Dunia I usai. Pasukan yang terlibat pada saat itu adalah tentara utama Prancis yang dibantu oleh kolonial Prancis dan Legiun Armenia Prancis, melawan Tentara Nasional Prancis. Kemudian untuk peringkat militer saat ini, Perancis berada di urutan ke 7, sedangkan Turki ada di 11.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…