Setiap orang memang memimpikan punya pasangan. Mengikat janji suci dengan prosesi pernikahan yang sakral adalah harapan dari semua perempuan. Begitu juga keinginan Elsa Putri Jelita, gadis cantik berusia 20 tahun ini juga siap melangkah ke jenjang pelaminan. Segala telah dipersiapkan, bahkan tenda juga terpasang.
Namun, manusia memang hanya bisa berencana, yang berhak menentukan hanya Tuhan saja. Dua jam sebelum akad nikah, tak ada yang bisa menghentikan Elsa yang lebih dulu dipanggil Sang Maha Kuasa. Berikut ini adalah kisah mengharu biru calon pengantin yang lebih dicintai Tuhan ini.
Nyeri dada jelang akad nikah
Sabtu, 6 Mei 2017 lalu harusnya jadi hari paling berbahagia bagi pasangan Darmadi dan Elsa. Bagaimana tidak? Saat itu, harusnya kedua mempelai ini mengucap janji di depan saksi untuk sehidup semati. Namun sayang, beberapa saat sebelum akad nikah dilaksanakan, Elsa mengeluh nyeri di bagian dadanya. Memang saat itu Elsa masih terlihat sadar dan kuat.
Tidak memiliki riwayat penyakit
Elsa terus mengeluh kesakitan saat pihak keluarga melarikannya ke rumah Sakit Cabang Charitas di Lebong Gajah. Padahal, selama ini Elsa sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Di perjalanan, Yuliana juga sangat ingat kalau putrinya sempat mengatakan kalau waktunya sudah tidak lama lagi.

Yuliana berusaha menguatkan Elsa, meski sebenarnya ia merasa kalau Elsa memang sudah tak lagi bernyawa ketika masuk UGD. Pihak orangtua mengaku pasrah jika kepergian Elsa memang kehendak yang kuasa.
Pelaminan berubah menjadi rumah duka
Saat Elsa dilarikan ke rumah sakit, sebenarnya pihak keluarga sudah berkumpul di rumah untuk persiapan acara akad nikah. Ada sekitar 12 tenda dan panggung yang terpasang di depan rumah yang beralamat Jalan Sako Pancasila RT 05 RW 02 Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako Palembang.
Permintaan terakhir Elsa sebelum meninggal
Meski tidak memiliki firasat apapun perihal kepergian putrinya, namun Yuliana mengaku jika Elsa memang memiliki permintaan terakhir. Seminggu sebelumnya, Elsa tiba-tiba saja ingin tidur dengan ibunya. Sebagai ibu, Yuliana berpikir jika permintaan tersebut karena sebentar lagi Elsa akan menikah.
Kepergian Elsa mungkin menjadi duka tersendiri bagi keluarga besar dan calon mempelai pria. Namun, satu hal yang perlu diingat, bahwa nyawa manusia sepenuhnya milik yang Maha Kuasa. Bisa jadi, Tuhanlah yang lebih mencintai dan merindukan Elsa, sehingga Ia memanggilnya lebih cepat.