Pertemuan bersejarah antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayeb, telah memberikan paradigma yang batru antara dunia Islam dan Kristen. Dilansir dari dunia.tempo.co, kedua tokoh besar itu menandatangani “Human Fraternity Document” atau Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan di Founder’s Memorital di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Konteks “Human Fraternity Document” yang mempromosikan persaudaraan antar manusia, bisa menjadi landasan perdamaian di masa depan di tengah konflik berkepanjangan atas nama agama. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, ada beberapa hal dari peristiwa tersebut yang bisa dipetik dan diteladani oleh masyarakat di Indonesia.
BACA JUGA: 4 Negara Konflik yang Dibuat ‘Adem’ oleh Indonesia, Bukti Negara Kita Serius Menjaga Perdamaian
Perpecahan berlatar SARA yang berujung dengan peperangan, merupakan salah satu faktor penghancur paling utama di negara-negara konflik. Sama seperti kondisi Indonesia yang memiliki penduduk yang datang dari etnis dan suku berbeda, persatuan seperti yang dilakukan oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayeb di atas, bisa menjadi cerminan bagi kita untuk membangun perdamaian di negeri ini tanpa memandang suku, ras, agama dan hal-hal lainnya.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…