Penemuan benda-benda keramat, atau yang lebih sering diasosiasikan dengan harta karun di Indonesia bukanlah hal yang baru. Pasalnya, selain Indonesia adalah negara multietnis, budaya tradisional yang kental juga menjadi salah satu faktornya. Namun, harta karun satu ini berbeda dari benda keramat kebanyakan yang memerlukan usaha lebih untuk menemukannya.
Berada di tengah-tengah jalan sekitar alun-alun Purwokerto, berdiri tegak sebuah makam keramat yang meskipun mengganggu aktivitas di jalanan sehari-hari, tak ada satupun yang berani memindahkannya. Konon katanya makam tersebut memiliki banyak misteri yang membuat banyak orang sukar mendekat. Boombastis.com akan merangkum fakta-faktanya dalam ulasan berikut.
1. Berdiri tegak lebih dari 50 tahun
Berdasarkan informasi dari para warga, bagaimana makam tersebut terbentuk masih simpang siur. Dilansir dari liputan6.com, seorang ketua RT di wilayah Kelurahan Sokanegara, Karto Suwito, mengungkapkan, sejak dirinya tinggal di daerah tersebut pada tahun 1962, makam keramat itu sudah ada.
2. Menyebabkan seorang petugas PDAM pingsan ketika ingin membongkarnya
Mengapa makam keramat itu tak juga dipindahkan jika mengganggu aktivitas jalan? Jawabannya dikarenakan makam tersebut merupakan hal yang dihormati dan tak berani didekati oleh penduduk Purwokerto.
3. Memiliki 3 versi kisah yang berbeda-beda
Konon katanya, makam yang dijuluki Makam Ragasemangsang itu dihuni oleh raja dengan nama yang sama. Raja Ragasemangsang dipercaya tidak bisa mati jika tubuhnya menyentuh tanah, sehingga untuk menghabisinya, ia harus digantung. Datanglah seorang manusia sakti bernama Kyai Pekih yang juga memiliki kekuatan serupa.
4. Menjadi tempat ziarah bagi kalangan pejabat hingga rakyat biasa
Kekeramatan Makam Ragasemangsang itu pun dipercaya oleh hampir seluruh masyarakat Purwokerto. Alhasil, banyak orang yang datang secara bergantian ke sana untuk berziarah. Tak hanya warga biasa saja, menurut Mbah Karto Suwito, pejabat pun pernah datang ke sana.
5. Rencana dijadikan cagar budaya
Upaya pemindahan makam yang tak pernah berhasil mendorong Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menjadikan Makam Ragasemangsang sebagai cagar budaya saja. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinpoarbudpar) sebagai perwakilan Kabupaten Banyumas.
Rencana dari Pemerintah Kabupaten Banyumas tampaknya perlu diapresiasi dan diberi dukungan para warganya. Sehingga, meski posisi makam tersebut mengganggu aktivitas jalanan, ada alasan saklek yang membuat masyarakat memberikan toleransi khusus terhadap makam keramat tersebut.. Kalau di daerah kalian, adakah benda-benda keramat seperti Makam Ragasemangsang?