in

6 Fakta Unik Kunjungan Presiden Afghanistan ke Indonesia, Pertama Kali dalam Sejarah!

Tahun ini Indonesia sepertinya memang sangat berbahagia. Pasalnya kita baru saja dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Indian-Ocean Rim Association (KTT IORA) yang baru pertama kali diadakan selama 20 tahun. Belum lagi baru memasuki empat bulan, kita sudah kedatangan banyak tamu kenegaraan yang luar biasa fenomenal. Mulai dari Raja Arab, Presiden Prancis, Kepala Negara Afrika Selatan, dan yang belum lama tiba yaitu Presiden Afghanistan.

Meskipun kunjungan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, memang tidak seheboh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, namun kedatangannya sudah mengukir sejarah baru bagi kedua negara. Di bawah ini ada enam fakta mengenai kunjungan Ashraf Ghani di Indonesia yang membuat kita semakin bangga.

Kunjungan ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah

Kunjungan pertama [image source]
Meskipun Indonesia dan Afghanistan telah menjalin hubungan baik selama kira-kira 62 tahun, ternyata di tanggal 5 April tahun 2017 ini pertama kalinya kepala negara Afghanistan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Dan ternyata ini juga menjadi kali pertama bagi kedua presiden untuk bertemu secara khusus. Indonesia juga ternyata menjadi negara Asia Tenggara pertama yang disambangi Asraf Ghani di tahun ini. Dan sang presiden berencana menghabiskan waktu selama dua hari untuk membicarakan beberapa kesepakatan.

Disambut dentuman meriam dan diiringi pasukan berkuda

Pasukan berkuda [image source]
Sesampainya di bandara Halim Perdanakusuma, Ashraf Ghani disambut oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. Setelah itu pada saat tiba jadwal sang presiden menuju Istana Mereka, di sana beliau disambut oleh dentuman meriam serta upacara kenegaraan. Ketika memasuki istana, presiden Afghanistan tersebut juga diiringi oleh Marching Band serta pasukan berkuda paspampres yang memang telah disiapkan sebelumnya.

Presiden Ashraf Ghani mencium kening anak-anak pembawa bendera

Mencium kening [image source]
Selain diiringi oleh pasukan berkuda serta tim marching band, Presiden Jokowi juga mengajak kepala negara Afghanistan untuk memeriksa pasukan. Selain itu juga ada siswa-siswi sekolah dasar yang juga mengenakan pakaian adat serta membawa bendera-bendera kecil. Secara bergantian mereka bersalaman dengan Presiden Ashraf Ghani. Dan tanpa diduga orang nomer satu di Afghanistan itu kemudian mencium kening beberapa anak yang disalaminya. Kejadian itu berlangsung sambil diiringi senyum dari Pak Jokowi.

Presiden Jokowi melakukan veranda talk santai

Veranda talk [image source]
Hal unik lainnya adalah saat Presiden Jokowi mengajak Presiden Ashraf Ghani melakukan veranda talk. Bukannya langsung melakukan diskusi resmi, orang nomer satu di Indonesia ini memilih aktivitas santai bersama sang tamu setelah selesai upacara kenegaraan. Dalam perbincangan yang sudah biasa dilakukan di beranda istana ini, tampak kedua kepala negara duduk berbincang dengan santai sambil ditemani dua cangkir minuman serta udara yang segar.

Afghanistan ingin belajar demokrasi Indonesia

Jokowi dan Ashraf [image source]
Satu hal yang ingin sekali didiskusikan oleh Presiden Ashraf Ghani di Indonesia adalah mengenai teknis pemilihan umum. Menurutnya Indonesia merupakan negara yang cukup hebat karena mampu menjalankan demokrasi beriringan dengan budaya islam. Selain itu negara kita ini juga disebut-sebut cukup luar biasa dalam mengakomodir banyaknya agama yang dianut masyarakat.  Di mana semua agama masih bisa hidup dengan berbaur di masyarakat kita. Dan itu menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang sangat menghargai keberagaman.

Ashraf Ghani menginginkan terselenggaranya program pertukaran ulama

Indonesia-Afghanistan [image source]
Program pertukaran pelajar mungkin sudah menjadi hal yang biasa ya, namun kali ini Afghanistan mengajukan untuk menyelenggarakan pertukaran ulama. Hal tersebut semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang budaya islam. Ashraf Ghani menambahkan bahwa selama ini sudah banyak pencapaian bidang pendidikan di kedua negara. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama terkait budaya islam yang juga bisa dilakukan melalui dialog bersama ulama-ulama Indonesia. Apalagi masjid As Salam yang dibangun Indonesia di Afghanistan sudah selesai dan ini bisa jadi awal kerjasama budaya islam ini.

Pertemuan itu membuahkan lima nota kesepakatan

Nota kesepakatan [image source]
Adapun kunjungan bersejarah ini melahirkan lima kesepakatan untuk kedua negara, antara lain di bidang pendidikan, pertanian, ekonomi, statistik, serta administrasi. Di sini Indonesia diharapkan bisa membantu Afghanistan dalam pengembangan di bidang reformasi administrasi publik, manajeman kepegawaian, dan juga pelatihan serta pengembangan kapasitasnya. Sementara untuk bidang perdagangan, semua detailnya akan dibicarakan dalam sesi Business Meeting Indonesia-Afghanistan.

Menurut Presiden Jokowi, banyaknya kunjungan kenegaraan ke Indonesia disebabkan oleh stabilnya negara ini di mata dunia. Dan memang terasa sangat menyenangkan sekaligus membanggakan melihat negara kita sudah bisa semakin menunjukkan taringnya di mata asing. Pastinya hal itu tidak terlepas dari kinerja pemerintah yang sinergis dengan berbagai sektor yang ada. Dua jempol untuk Indonesia!

Written by Faradina

Leave a Reply

7 Klub Sepak Bola Terkaya Indonesia yang Duitnya Seolah Tak Ada Habisnya

Ilmu Gantung Waris, Santet yang Bisa Bikin Korbannya Jadi Jomblo Sampai Mati