Sejak kejadian “sakitnya papa Setnov”, rupanya kasus korupsi E-KTP mencuat kembali jadi perbincangan. Ya, apalagi mengingat kalau pada kasus tersebut negara dibuat rugi besar, lebih dari 2,3 Triliun. Jadi bukan hal yang aneh kalau rakyat geram meminta agar Setnov segera diproses agar jelas siapa saja yang jadi pelaku dari kasus korupsi berjamaah itu.
Meskipun memang total dana yang dikorupsi dalam masalah E-KTP ini luar biasa banyak, rupanya ada kasus lain yang lebih gereget. Alhasil negara dibuat rugi puluhan hingga ratusan triliun dibuatnya. Dan yang bikin miris, sebagian rupanya berasal dari Indonesia. Lalu kasus apa sajakah itu? Simak ulasan berikut.
Salah satu politikus wanita India ini rupanya masuk dalam jajaran orang terkorup di India. Di balik personanya yang kalem dan anggun rupanya dirinya telah menggelapkan dana negara luar biasa banyaknya. Bayangkan saja, dilansir dari Yahoo, rupanya total kerugian negara akibat wanita ini sebesar Rp 907 Triliun dalam satu kasus saja, belum dakwaan lainnya.
Salah satu alasan China melakukan hukuman mati bagi para terdakwa korupsi adalah penggelapan uang yang dilakukan oleh jenderalnya yang luar biasa banyak. Bayangkan sendiri, pihak berwenang di sana harus mengangkut hasil korupsi dari dirinya seseorang ini dengan menggunakan 12 truk.
Tidak kalah dengan luar negeri, rupanya koruptor kita juga memberikan pamor buruk bagi Indonesia. Bayangkan saja, ada salah satu kasus korupsi paling buruk yang sempat menerpa bumi pertiwi ini adalah masalah BLBI. Bayangkan saja, kerugian negara akibat penggelapan dana tersebut bisa mencapai Rp 138 Triliun rupiah.
Rupanya yang namanya korupsi memang keberadaannya selalu ditemukan di setiap negara bahkan yang paling miskin sekalipun. Bayangkan saja, salah satu negara yang kurang makmur Guinea Khatulistiwa rupanya mencetak rekor sebagai salah satu koruptor paling sukses di dunia.
Rupanya ada kasus lain yang bikin rakyat Indonesia jadi merana. Mungkin kita sudah lupa, namun dari kasus ini kerugian negara bisa mencapai Rp 3,5 Triliun. Tidak berhenti sampai di situ, ternyata ditemukan fakta baru kalau kerugian negara lebih besar, oleh sebab itu dilakukan beberapa kali audit ulang.
Memang yang namanya korupsi ini sudah ibarat duri dalam daging bagi setiap negara bukan hanya Indonesia. Ya, pejabat berfoya-foya, rakyatnya terlunta-lunta. Sebenarnya untuk mengatasinya bisa dimulai dari diri sendiri, untuk bersikap jujur dan adil dalam setiap tindakan.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…