Kerajaan Larantuka
Selama ini kita hanya mengenal kalau kerajaan di Nusantara hanya berbasis kepercayaan Hindu, Buddha, dan Islam. Kerajaan besar seperti Majapahit beragama Hindu, lalu memasuki Mataram modern, Islam menyebar dan akhirnya terciptalah kerajaan Islam seperti Yogyakarta dan Surakarta yang sampai saat ini masih memiliki raja yang memimpin.
Selain kerajaan yang beragama Hindu, Buddha, dan Islam, negeri ini juga memiliki kerajaan dengan latar belakang agama Katolik. Kerajaan bernama Larantuka ini berdiri pada abad ke-17 atau setelah Majapahit runtuh dan bangsa Eropa mulai masuk ke negeri ini untuk melakukan kolonialisasi dan eksploitasi sumber daya alam yang ada hingga habis. Berikut ulasan tentang kerajaan Larantuka selengkapnya.
Hampir sebagian besar masyarakat di Larantuka kala itu adalah pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang berasal dari kawasan Majapahit (Jawa) dan juga Ambon. Masyarakat di sini bersatu padu dalam hal perdagangan hingga akhirnya tercetuslah adanya pembangunan kerajaan yang bisa mengakomodir semua hal demi kepentingan bersama.
Meski dibuat oleh seseorang yang berasal dari Majapahit, kerajaan ini tidak berbasis Hindu atau Buddha. Abad ke-17 di mana kerajaan ini mulai berkembang, Islam dan Katolik mulai masuk ke Indonesia. Sementara Islam menyebar di Jawa dan Sumatra, Katolik menyebar ke kawasan Larantuka sehingga kerajaan mulai menggunakan agama ini sebagai keyakinannya.
Meski Katolik akhirnya masuk ke dalam kerajaan ini dan menjadi agama resmi, ritual yang dilakukan sejak lama tetap dilakukan. Salah satu ritual yang tidak bisa ditinggalkan meski kerajaan sudah berubah menjadi Katolik adalah ritual persembahan hewan. Beberapa hewan ternak akan dikorbankan pada upacara tradisional oleh beberapa desa utama.
Sejak berdiri tahun 1600, kerajaan ini telah mengalami banyak sekali pasang surut. Mulai dari masuknya Portugis sehingga semua aspek dikuasai oleh bangsa dari Eropa ini hingga akhir kerajaan dibeli oleh Belanda. Pada tahun 1859, kerajaan ini resmi menjadi milik Belanda meski semua kegiatan kerajaan seperti ritual tetap dilakukan seperti biasanya.
Nah, inilah kerajaan Katolik satu-satunya di Indonesia yang ada meski akhirnya berakhir dan hanya menyisakan puing-puingnya saja. Semoga bisa menambah wawasan Anda tentang sejarah Indonesia terutama di era kerajaan masa lalu.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…