Munculnya seekor ular yang melingkari pilar bangsal di Keraton Yogyakarta menjadi perbincangan netizen dan viral di media sosial. Dalam sebuah unggahan yang diposting oleh akun Twitter @fthhrrs, tampak seekor ular berwarna kecokelatan dengan motif garis-garis kecil melingkar pada pilar.
Pihak Keraton Yogyakarta sendiri menyebut bahwa motif ular tersebut tak biasa. Sebelumnya, beberapa hewan juga pernah membuat masyarakat gempar karena kemunculannya secara tiba-tiba. Beberapa di antaranya dinilai meresahkan karena berbahaya. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Ular melingkar pilar bangsal di Keraton Yogyakarta yang jadi perbincangan netizen
@Jowo_Jawi pic.twitter.com/VKFPVvlshP
— King f-Arthur (@fthhrrs) October 17, 2020
Menurut Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, motif ular yang melingkar pada tiang bangsal Keraton Yogyakarta itu tidak biasa. “Ya memang misterius, malam-malam kok ada ular. Wujudnya (ular) itu kok seperti beras wutah (beras tumpah), tlenik-tlenik (motif titik-titik) tidak seperti biasanya, ucapnya yang dikutip dari Detik (20/10/2020).
Masyarakat sempat resah akibat ‘teror’ ular kobra yang bermunculan tiba-tiba
Serangan tawon vespa yang telah merenggut nyawa belasan orang
Kemunculan harimau yang membuat pendakian di Gunung Sibayak ditutup sementara
View this post on InstagramA post shared by GUNUNG SIBAYAK (@mountsibayak) on
Munculnya harimau Sumatera beberapa waktu lalu membuat jalur pendakian Gunung Sibayak ditutup sementara, yakni mulai tanggal 16 Oktober 2020 hingga sampai batas waktu yang belum ditentukan. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura Bukit Barisan Ramlan Barus yang dikutip dari Kompas (19/10/2020) mengatakan, hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi konflik antara manusia dan harimau.
Hewan tomcat yang sempat bikin masyarakat panik
BACA JUGA: Kamu Akan Takjub dengan Bentuk Unik 8 Makhluk Prasejarah Ini
Fenomena kemunculan hewan-hewan di atas tentu memiliki beragam faktor. Seperti ular yang melingkari pilar bangsal Keraton Yogyakarta misalnya. Hal tersebut justru dianggap merupakan kejadian biasa dan tidak perlu dikaitkan dengan hal apa pun. Menurut Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, ular tersebut juga tidak mengganggu dan hilang dengan sendirinya jika dibiarkan.
Loading comments ...