Dunia modern, sudah mengalami perubahan yang cukup besar jika dibandingkan dengan masa lalu. Banyak negara sudah mengadaptasi pemerintahan demokratis dan republik sebagai sistem pemerintahan yang terbaik. Selama bertahun-tahun, banyak kelompok besar maupun kecil berusaha menggulingkan dinasti dan kerajaan dan mengakhiri kememimpinan tunggal yang mutlak.
Meski terus berusaha digulingkan, hingga saat ini ternyata masih ada beberapa negara dengan sistem pemerintahan monarki atau kerajaan yang bisa terus berdiri tanpa gangguan. Bahkan, beberapa negara tersebut termasuk diantara negara yang paling kaya di dunia dalam bidang ekonomi dan budaya.
1. Qatar
Di bawah kepemimpinan Emir Hamad bin Khalifa al Thani dari dinasti Thani merevolusi negaranya dari masyarakat tradisional menjadi negara modern seperti sekarang ini. Ia mengumumkan pemilihan umum legislatif yang pertama di negara tersebut pada tahun 2013. Ia juga sosok dibalik adanya kebebasan pers serta perubahan sosial, pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Qatar.
2. Uni Emirat Arab
Secara administratif, Uni Emirat Arab terbagi menjadi 7 emirat dengan masing-masing memiliki pemimpin daerah sendiri. Kemudian 7 emirat ini tergabung di bawah kepemimpinan dalam bentuk federal, presidensial, dan monarki yang mutlak. Menurut hasil persetujuan, presiden dan kepala negara Arab diberikan kepada pemimpin Abu Dhabi yang saat ini dijabat oleh Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
3. Andorra
Andorra adalah sebuah pulau kecil di antara Perancis dan Spanyol. Tahun 1607, Raja Henry VII dari Perancis mengeluarkan dekrit bahwa negara ini akan berdiri dengan kerjasama kepemimpinan antara kepala negara Perancis dan Uskup La Seu d’Urgell. Dua-duanya menjadi pangeran sekaligus pemimpin Andorra secara bersama-sama. Sistem monarki yang unik ini akhirnya terus berjalan hingga saat ini dengan Presiden Perancis Francois Hollande dan Uskup Urgell Joan Enric Vives Sicilia yang memimpin negara ini secara berdampingan.
4. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam terletak di wilayah pantai utara pulau Kalimantan. Di titik terendahnya, kekuasaan kerajaan Brunei diserahkan ke Inggris untuk waktu yang sangat lama. Tahun 1984, barulah Brunei meraih kemerdekaannya dari Kerajaan Inggris dan sekarang telah dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah yang menjadi kepala kerajaan sekaligus pemerintah dengan kekuasaan mutlak.
5. Oman
Sultan kerajaan Oman yang memerintah secara turun temurun berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Ia juga bertindak sebagai komandan tertinggi pasukan militer, perdana menteri, kementrian pertahanan, urusan luar negeri, dan keuangan. Di negara ini, protes terhadap pemerintah bisa dibawa ke pengadilan administratif.
6. Swaziland
Kepala negara Swaziland disebut Ngwenyama (Singa) yang saat ini dipegang oleh Mswati III yang naik tahta pada tahun 1986. Menurut konstitusi Swaziland, Ngwenyama adalah simbol persatuan dan keabadian dari negara Swazi. Dalam memimpin negaranya, ia dibantu oleh para menteri dan legislati nasional.
7. Vatican City
Vatikan berbatasan langsung dengan Italia karena letaknya yang memang berada di dalam wilayah negara tersebut. Luas wilayahnya bahkan hanya 44 hektar. Vatikan dipimpin oleh Paus Gereja Katolik dan merupakan satu bentuk monarki yang mutlak. Negara kecil ini memiliki bendera dan lagu kebangsaannya sendiri. Bahkan juga ada memiliki koin Euro, perangko, pasport, hingga plat mobil sendiri. Media national dan internasionalnya juga dijalankan sendiri oleh negara ini.
Di era modern seperti sekarang ini, melihat negara yang menganut sistem kerajaan yang mutlak memang seperti hal yang tidak biasa. Pasalnya kebanyakan negara lebih menyukai sistem demokrasi yang melibat suara rakyat. Tapi nyatanya, beberapa negara kerajaan ini tetap bertahan dengan sistem monarki dan bahkan mampu membuat dunia mengakui negara mereka.