in

4 Tindakan Kejahatan yang Berkedok Polisi, Pernah Mengalaminya?

Kejahatan terus berkembang setiap waktunya. Berbagai modus digunakan untuk melakukan aksi bejatnya tersebut. Meski tahu risikonya dihajar massa atau harus mendekam di penjara, tapi tindakan tercela itu tetap saja dilakukan. Salah satunya adalah berkelakuan jahat dengan menyamar sebagai polisi.

Seperti yang kita tahu kalau polisi merupakan salah satu profesi mulia. Namun namanya mulai tercoreng gara-gara adanya tindak kejahatan bertopeng polisi. Kalau sudah begini, polisi enggak ada wibawanya lagi. Bertindak benar pun dianggap salah. Apalagi yang salah, siap-siap dihujat netizen se-Indonesia raya. Contohnya seperti tindakan laknat di bawah ini, yang secara tak langsung mempermalukan profesi superhero tersebut.

Profesi mulia ini jadi sasaran begal untuk melancarkan aksinya

Kawanan begal yang biasanya hanya bermodalkan pedang, keberanian dan motor, kini telah beralih menyamar sebagai polisi. Bahkan, mereka mengenakan seragam lengkap dan juga lampu pengatur lalu lintas. Mereka menggunakan modus ini supaya tak ada orang curiga dan hanya menganggap kalau si pelaku merupakan polisi yang sedang bertugas. Hm.. pinter juga ya si begal ini.

Begal berkedok polisi [Sumber Gambar]
Nah, begal ala polisi yang ada di Semarang, Jawa Tengah ini ternyata mempunyai tiga kelompok Sahabat Boombastis. Kelompok pertama, mereka melakukan curas terhadap mobil boks dan brankas toko. Lalu komplotan kedua, si pelaku menyasar kendaraan yang mengangkut bahan alis dan wig. Mereka menyasar kendaraan tersebut karena di sana ada pabrik pembuat wig dan juga bahan yang dibawa harganya sangat fantastis. Kemudian kelompok terakhir, mereka mengintai orang yang ke luar dari bank setelah mengambil uang. Untungnya kasus ini sudah dapat ditangani polisi pada 1 Agustus 2018 kemarin dan si pelaku mendapat hukuman penjara maksimal sembilan tahun lamanya.

Demi dapat uang, pria ini rela jadi polisi gadungan

Beberapa waktu lalu, kejadian ini sempat viral di media sosial nih Sahabat Boombastis. Ada seorang pria yang berpura-pura jadi polisi demi mendapatkan uang dari para pengendara. Bahkan tak tanggung-tanggung, ia juga memakai seragam lengkap hingga menyediakan Kartu Tanda Anggota (KTA). Keniatan tersebut ia lakukan supaya orang-orang percaya bahwa dirinya benar-benar polisi.

https://www.youtube.com/watch?v=ORtcgbxdnB0

Tahu kalau Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca sering dilewati pengendara motor yang seharusnya tak melintas di sana, maka pria bernama Joseph Anugerah tersebut melakukan aksinya di kawasan itu. Dengan gayanya yang meyakinkan, lelaki bertubuh tambun tersebut memberikan hukuman bagi pengendara motor. Tak hanya dimintai uang, tapi juga hukuman push up bagi si pengemudi sepeda motor. Sontak, tim Cakra Police Response (CPR) Ditlantas Polda Metro Jaya langsung menghampiri dan mengamankannya. Benar saja, kalau dirinya melakukan ini semua demi mendapatkan uang. Dilansir dari news.detik.com, pria berusia 20 tahun tersebut sudah mengantongi uang sekitar Rp420 ribu. Ada-ada aja nih bocah yakk..

Rela jadi polisi ala-ala demi menggaet sang pujaan hati

Kalau yang satu ini merupakan pengalaman seseorang nih. Berdasarkan cerita yang dipublikasikan oleh Sri Wahyuni di kompasiana.com, temannya bernama Ani pernah mendapatkan pengalaman pahit. Ia pernah ditipu oleh seseorang yang mengaku berprofesi sebagai anggota polisi di Medan. Ini semua bermula ketika Ani dan pria yang bernama Hendra Irawan tersebut berkenalan melalui facebook.

Hendra pelaku penipuan [Sumber Gambar]
Ani yang sudah terpana dengan ketampanan dari Hendra Irawan, menurut saja dengan perkataan pria tersebut. Termasuk ketika Hendra meminta dikirimi uang karena ingin menjenguk ayahnya yang sakit di kampung. Alasannya meminjam uang tersebut dikarenakan ia sedang tak ada biaya. Lantas Ani tidak berpikir panjang lagi sehingga langsung mengirimkan uangnya. Setelah itu, mereka tetap berkomunikasi sampai pria itu meminta uang kembali. Ani pun menurut dan mengirim uang kepada Hendra. Namun beberapa wktu kemudian, nomor ponsel Hendra tidak dapat dihubungi kembali dan facebooknya pun sudah tak ada lagi. Wah, pelajaran bagus ini buat semua orang. Jangan mudah tergoda oleh foto profil orang di akun media sosial mana pun. Semua informasi di jejaring sosial bisa dimanipulasi sesuka hati lho.

Enggak hanya mama, polisi pun kini juga minta pulsa

Masih ingat dengan fenomena mama minta pulsa? Yap, kini mama sudah hengkang dari pekerjaan tersebut. Sekarang, polisi abal-abal yang menggantikan mama untuk meminta pulsa kepada orang-orang tak bersalah. Dilansir dari merdeka.com, kejadian ini dialami sendiri oleh Jimmy Fritzsonda. Ia sampai merugi hingga Rp300 ribu karena menuruti permintaan pulsa dari polisi bohongan tersebut.

Ilustrasi polisi minta pulsa [Sumber Gambar]
Awalnya, ia ditelpon oleh nomor tak dikenal dan akhirnya Jimmy pun mengangkat. Setelah diangkat, orang yang menelpon mengaku sebagai kawan bisnisnya bernama Iwan. Tanpa basa-basi, Iwan langsung mengutarakan kalau dirinya sedang terkena tilang dan harus membayar denda Rp1,2 juta. Maka dari itu, Iwan meminta Jimmy untuk langsung meminjaminya uang. Tapi karena tak punya uang, Jimmy pun menolak dan akhirnya telepon Iwan diberikan kepada orang yang mengaku sebagai polantas yang menilang. Orang yang mengaku sebagai Widodo tersebut langsung menawarkan untuk menurunkan denda sebesar Rp600 ribu, tapi ditolak kembali. Widodo pun marah dan akhirnya menyuruh Jimmy untuk mengirimkan pulsa sebanyak Rp 300 ribu. Jimmy pun menurut dan mengirimkan pulsa ke nomor yang disuruh. Tapi Jimmy curiga dan kemudian menghubungi Iwan. Ternyata Iwan baik-baik saja dan ia mengatakan kalau kerabatnya tersebut terkena penipuan.

Kejadian-kejadian di atas sudah mengajarkan kita kalau sebaiknya lebih waspada dengan modus kejahatan berkedok polisi ini. Supaya tidak mengalami kejadian seperti di atas, ada yang bisa dilakukan. Untuk peristiwa pertama, hindari melintas di tempat-tempat sepi dan juga sebisa mungkin berkendara dengan membawa teman. Kemudian untuk kejadian kedua, ketahui dulu bagaimana ciri dari polisi gadungan supaya kita tidak mengeluarkan uang sia-sia. Sedangkan fenomena ketiga, hindari mudah percaya kepada orang-orang di media sosial karena bisa saja semua informasi yang dituliskan itu palsu. Lalu peristiwa keempat, jangan mudah terpengaruh oleh telepon dari nomor tidak dikenal apalagi yang sudah menjurus ke masalah uang. Jadi tetap berhati-hati ya Sahabat Boombastis di manapun kalian berada.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Warga Surabaya Pasang Spanduk ‘Maling Silakan Masuk’, Begini Fakta yang Sebenarnya

Iis Dahlia & Waode Sofia Akhirnya Saling Minta Maaf, Komentar Netizen Kok Malah Makin Pedas?