Categories: Trending

5 Kejadian Tidak Mengenakkan Seputar Motor Baru yang Pasti Kamu Alami

Punya motor sendiri setelah sekian lama rasanya seperti kamu jomblo selama bertahun-tahun dan tiba-tiba hadir gadis cantik yang bersedia untuk jadi pacarmu. Sensasinya benar-benar menyenangkan seperti ada manis-manisnya gitu. Sayangnya, ada begitu banyak hal yang mengecewakan yang harus siap kamu hadapi berkaitan dengan si tunggangan baru.

Baca Juga : 4 Kisah Motor Sport Berakhir Jadi Lapak Dagangan

Kekecewaan yang paling besar tentu saja kamu tidak bisa langsung touring dengan si motor baru. Lantaran surat-surat dan plat nomornya yang belum jadi. Tapi, tentu saja tidak hanya masalah itu. Nah, berikut adalah deretan kejadian tidak mengenakkan yang pasti kamu alami ketika membeli motor baru.

1. Harus Indent

Tidak semua motor yang kamu inginkan ready stock di dealer. Mungkin jenisnya sama, tapi kamu menginginkan warna striping yang berbeda. Tidak ada jalan lain selain kamu harus indent alias biarkan si dealer ini mencari yang kamu inginkan dan silahkan duduk manis di rumah.

Proses indent biasanya tidak bisa ditentukan. Apalagi untuk motor edisi spesial [Image Source]
Proses indent ini tidak bisa ditentukan waktunya. Kadang bisa seminggu bahkan mungkin berbulan-bulan. Ya, tentu saja ini tidak mengenakkan karena perasaan bahagia punya motor baru seakan digantung tanpa kepastian. Kalau sudah begini biasanya customer akan beralih ke dealer lainatau yang paling sering sih milih unit yang ready untuk dibawa pulang.

2. Cash atau Kredit Perlakuannya Beda

Tidak semua dealer atau sales seperti ini lho, tapi mayoritas memang begini adanya. Begitu masuk showroom kamu akan disambut bak Valentino Rossi yang ngidam motor bebek. Segala jenis akan mereka tawarkan beserta keunggulan-keunggulannya. Akhirnya tibalah saat mereka bertanya, “Mau kredit atau cash pak?”.

Fenomena ini memang kadang terjadi lho. Yang kredit malah dihormati [Image Source]
Cash”, ketika kamu mengucapkan hal tersebut sontak mimik muka sales pun berubah kurang ramah. Coba perhatikan deh. Namun ketika kamu bilang kredit, mereka biasa tetap pro aktif menjelaskan DP, uang angsuran, asuransi dan lain sebagainya.

Sebenarnya tidak mengherankan kok ketika mereka bersikap demikian. Karena sistem beli kredit sangat menguntungkan dealer dan sales. Motor seharga Rp 25 juta bisa disulap jadi Rp 30 jutaan. Bandingkan dengan membeli secara cash yang membuat mereka cuma dapat untung sedikit. Harusnya tidak ada perbedaan sikap seperti ini lho. Mau cash atau kredit, keputusan pelanggan harus dihormati dan disikapi dengan baik pula. Toh, mereka beli kok bukan minta.

3. Sudah Lecet Duluan

Deal, akhirnya kamu sudah memilih unit dan sekalian menentukan kapan si motor baru bakal dikirim. Nah, ketika datang, betapa mengejutkannya karena si tunggangan baru ini sudah lecet-lecet di beberapa bagian.

Ngenes nih kalau belum dipegang saja sudah lecet duluan [Image Source]
Kalau baru keluar dari pabrik sih kemungkinan kecil saja mengalami lecet. Jelas ini adalah akibat packing yang tidak bagus saat mengantar atau bisa juga mengalami gesekan ketika disimpan bersama unit lain. Jujur saja, melihat motor baru yang bahkan belum kamu sentuh sekalipun tapi sudah lecet rasanya seperti ada perasaan yang sangat mengecewakan.

Butuh prosedur yang agak ribet kalau kamu mau menukarnya lagi. Setidaknya kamu harus menunggu lagi beberapa lama sedangkan jiwa biker-mu sudah menggebu-gebu untuk menunggangi si motor baru.

4. Cacat Produk

Dari tampilan oke, tidak ada yang mengganjal di hati. Namun ketika test drive, ternyata jalannya tidak lancar, disk brake-nya kurang pakem, atau bahkan menemui part lain yang cacat. Hal ini pun bikin sakit hati banget lho. Sudah indent berminggu-minggu ternyata si motor baru ini cacat.

Apalagi ketika di-test drive hasilnya seperti ini [Image Source]
Tentunya kamu masih bisa menukarnya dengan unit yang baru, tapi lagi-lagi kamu harus menunggu sekian lama. Bikin nyesek deh rasanya.

5. Keluar Model Baru

Semuanya sudah sesuai dengan apa yang kamu inginkan, tidak ada lecet atau pun cacat. So far so good, hingga akhirnya kamu melihat iklan di televisi yang menampilkan penampilan paling baru si motor anyar milikimu. Tidak hanya bentuknya yang makin catchy tapi juga sematan teknologi yang keren apalagi katanya harganya sedikit lebih murah.

Sudah indent lama, eh motor keluaran terbaru rilis [Image Source]
Hati siapa sih yang tidak sakit melihat hal ini. Kecewa pun pasti, bahkan mungkin kamu nyesel berat karena buru-buru beli. Jika memungkinkan pun kamu pasti ingin menukarkan si motor baru.

Baca Juga : Kelakuan Absurd Ibu-Ibu Ketika di Jalan yang Bikin Ngelus Dada

Nah, kesimpulannya, kamu harus benar-benar melakukan riset sebelum membeli sebuah motor. Mulai cek ketersediaan unit, prosedur pembayaran dan juga jangan lupa menanyakan model baru yang mungkin rilis sebentar lagi. Jangan sampai deh mengalami kejadian tidak mengenakkan di atas karena pasti tidak menyenangkan sekali.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

4 days ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

5 days ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

6 days ago

Tom Lembong Siap Banding, Tak Mau Dianggap Penjarah Negara

Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…

6 days ago

Fenomena Joki Strava, Jasa Lari bagi yang Ingin Mengais Validasi?

Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…

1 week ago

Sabarnya Damkar, Laporan Minta Bantuan Hadapi Ular Gaib pun Didengar

Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…

2 weeks ago