in

5 Kisah Kecanduan Game Online, Ada yang Sampai Derita Penyakit Serius

Game Online merupakan permainan yang sangat mendunia. Bahkan beberapa tahun terakhir ini sudah merambah ke Indonesia dan memiliki banyak peminat. Yang memainkan tidak hanya anak kecil tetapi juga orang dewasa. Selain itu yang dulu peminatnya para pria, justru sekarang malah banyak wanita yang juga memainkan game tersebut. Hmm.. pantas aja kalau banyak yang jadi kecanduan game online akhir-akhir ini.

Kesenangan yang berlebihan pada game online ini ternyata punya dampak yang buruk. Ada banyak kasus yang bisa membuktikan di Indonesia ini. Dari yang menimbulkan efek biasa-biasa aja sampai yang dampaknya parah banget.

1. Keseringan main game jadi suka pukul kepala sendiri

Ternyata terlalu sering main game bisa timbul penyakit loh. Buktinya siswa SMP yang berasal dari Mojokerto yang berinisial DF ini. Kegiatan bermain game online yang ia lakukan setiap hari membuatnya menderita penyakit yang seharusnya cuma bisa dialami sama orang dewasa aja yaitu hipertensi primer. Penyakit tersebut muncul karena kurangnya gerak dan pikiran yang terkuras. Dari hal itu bisa disimpulkan kalau DF kurang istirahat dan pola makan yang nggak teratur.

Terlalu sering bermain game online hingga menderita hipertensi primer [image source]
Ibu dari DF menjelaskan kalau anaknya itu hampir setiap hari menghabiskan waktu di warnet. Dari setelah pulang sekolah sampai maghrib, lalu dilanjutkan setelah maghrib sampai jam 8 malam. Sehingga akhirnya satu tahun terakhir ini DF mengeluh sakit kepala yang menyebabkan ia tak bisa tidur dan sering memukul-mukul kepalanya sendiri karena tak tahan dengan nyerinya. Hayo, masih mau main game online terus?

2. Rampas handphone orang demi biaya main ke warnet

Kalau nggak punya duit ya jangan main game online. Seperti peristiwa yang dialami oleh F ini yang tak punya uang untuk main game online tapi nekad mendapatkan duit dengan cara merampas barang berharga orang lain. Awalnya ia mangkal di daerah Pakem, Sleman untuk menunggu korban yang pas. Dan ternyata F menemukan FR yang kebetulan lewat di depannya. Akhirnya ia meminta paksa handphone F dengan alasan ingin pinjam. Karena FR takut, jadi telepon genggamnya terpaksa untuk direlakan.

Merampas handphone demi main ke warnet [image source]
Beberapa hari kemudian, FR menemukan F sedang main game di sebuah warnet. Akhirnya korban langsung melaporkan ke ayahnya tentang keberadaan si perampas handphonenya. Ayah FR langsung mendatangi pelaku dan mengancam melaporkan ke polisi. Alhasil sang perampas ketakutan dan dibawa ke pihak yang berwajib.

3. Bobol TK supaya bisa main game online

Pengaruh game online yang sangat besar dialami oleh tiga remaja tanggung asal Sleman. Mereka membobol Taman Kanak-Kanak untuk mencuri barang-barang berharga yang ada di dalamnya demi biaya main game di warnet. Ketiganya berhasil membawa kabur laptop, kamera dan uang tunai sebesar Rp 5,5 juta.

Bobol TK untuk biaya ke warnet [image source]
Tak lama dari kejadian itu, mereka berhasil ditangkap polisi saat nongkrong depan TK tersebut. Usia mereka yang masih bau kencur menyebabkan ketiganya tidak ditahan. Mereka hanya dititipkan di dinas sosial untuk mendapatkan pendampingan. Tetapi proses hukumnya masih tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Aduh, sampai segitunya sih kalian dek..

4. Mencuri motor karena nggak diberi uang oleh orangtua untuk main game online

Lagi-lagi pencurian karena kecanduan game online. Kejadian ini terjadi di Kota Samarinda. Pelaku yang berinisial AP ini sudah mencuri motor selama beberapa bulan. Perampokan motor ini ia lakukan sebab dimarahi orangtua karena meminta uang terus menerus untuk main game online. Awalnya ia sudah lama ingin berhenti dari dunia kriminal tapi tak tau bagaimana caranya. Sampai akhirnya sekarang ia ditangkap dan katanya ini adalah akhir dari kebiasannya mencuri.

Mencuri motor untuk biaya main game online dan membeli miras [image source]
Ia mengaku kalau motor yang berhasil dicurinya tidak langsung dijual tetapi disembunyikan di tempat tertutup. Kemudian AP menjual komponennya yang sudah dipisahkan. Dengan kisaran harga Rp 65-100 ribu yang berupa rangka, mesin dan pelek. Selain itu AP juga mengaku kalau uang yang didapat bukan hanya untuk main saja, tetapi untuk meminum minuman keras.

5. Rela mengemis supaya dapat uang untuk biaya main ke warnet

Bocah ingusan yang berusia 10 tahun di Kabupaten Bireun, Aceh ternyata melakukan hal yang sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak? Mereka rela mengemis di daerah pasar dan jalan raya hanya untuk mendapatkan uang demi pergi main ke warnet. Nggak hanya satu atau dia kali, anak-anak kecil tersebut melakukan hal itu setiap hari.

Mengemis untuk biaya ke warnet [image source]
Orang-orang yang melihat hal itu sangat menyayangkan aksi bocah-bocah tersebut. Ditambah dengan pemilik warnet yang membiarkan mereka untuk bermain asalkan duit tetap mengalir. Pihak yang berwajib juga masih belum tergerak untuk menangani kasus ini. Hayo, bapak-bapak Satpol PP tolong dilakukan razia untuk setiap warnet yang ada…

Game online memang diciptakan sedemikian rupa agar menimbulkan efek ketagihan bagi pemainnya. Jadi hanya diri kita sendirilah yang bisa mengendalikan dampak tersebut. Jika bukan diri sendiri, siapa lagi yang akan mengingatkan? Ayo menjadi lebih bijak dalam bermain game. Jangan sampai kita terjerumus oleh permainan yang hanya memberikan kesenangan sementara.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Kisah Polisi Samarinda Ini Membuktikan Bahwa Masih Ada Orang Jujur di Indonesia

Mahalnya Biaya Sewa Stadion di Indonesia Bakal Bikin Klub Lokal Gigit Jari