Seperti sebuah gong yang berbunyi nyaring, Justice For Audrey kini bergema dimana-dimana. Banyak orang yang menyayangkan, nelangsa, hingga marah melihat tragedi tersebut. Mungkin juga kini mulai bertanya-tanya, tentang bagaimana bisa seorang siswa yang selalu diajarkan norma, nilai, dan etika di sekolah melakukan tindakan brutal itu. Apalagi kabarnya tindakan kekerasan dan aksi bullying didasari oleh hal asmara, tentu ada yang perlu diperbaiki dari pendidikan kita.
Meski harus lagi-lagi terjadi, namun seperti halnya mata koin bisa dikatakan tidak semuanya kisah dunia pendidikan Indonesia mengukir nestapa. Beberapa di antaranya juga mampu menciptakan karya yang positif dan luar biasa. Bahkan ada lebih dari 5 produk buatan tangan siswa-siswi tanah air yang mampu mendunia. Apakah saja itu? Mari bersama menengok ulasan berikut untuk menemukannya.
Alat pendeteksi boraks pelajar Semarang menang di ajang internasional
Boraks pastinya bukanlah barang yang tabu untuk kita. Apalagi buat mereka yang kerap melihat investigasi di tivi mengupas pembuatan makanan bakso atau tahu. Masih terkait barang hitam itu, beberapa tahun lalu lewat boraks salah satu pelajar di Semarang sukses merengkuh emas di kejuaraan internasional.
Alat detektor telur siswa asal Magelang berhasil menang di Malaysia
Setali tiga uang dengan Adila dan Dayu tadi, seorang siswa asal Magelang juga sukses raih penghargaan internasional lewat karyanya. Di mana ketika itu penemuan Taruna Nusantara yang juga pelajar di SMA Taruna Nusantara ini, menang di International Exhibition for Young Inventor di Malaysia. Bahkan sampai dinobatkan sebagai The Best Invention.
Lewat pengharum kotoran sapi, siswi di Jawa Timur raih penghargaan di Turky
Seperti halnya kedua nama tadi, siswi dari Jawa Timur yakni Dwi Nailul dan Rintya Aprianti juga raih sukses di mancanegara dengan sebuah karya. Kalau tadi alat pendeteksi yang membuat mereka mendunia, kotoran hewan menjadikan dua sosok tadi dikenal dunia. Yaa, baik Dwi dan Rinta mengolah bahan tadi menjadi sebuah pengharum ruangan.
Rompi Anti peluru pelajar Semarang juga raih sukses di kejuaraan manca
Ngomong-ngomong tentang hal ini, pelajar asal Semarang juga mendunia meski tanpa kontroversi. Di mana buah tangannya yang membuat serabut kepala menjadi baju anti peluru, sukses menerima banyak apresiasi. Seperti salah satunya 2nd International Science Project Olympiad (ISPrO) 2014.
Berkat penemuan energi urine, siswa Malang menerima penghargaan di Eropa
Selain nama-nama tadi, siswa dan siswi asal Malang yakni Nando Novia Hari Saputra dan Nurul Inayah Ba’da Maulidiyah juga memiliki karya mendunia. Dilansir Boombastis dari IDNTimes pelajar asal SMA N 10 Malang itu, menciptakan alat yang mampu mengubah sinar matahari dan urine menjadi penggerak mobil listrik.
BACA JUGA: Oknum Guru Tahan Ijazah Murid, Begini Nasibnya di Masa yang akan Datang
Berkaca dari kisah-kisah tadi, sebetulnya ada banyak cara menggiring seorang pelajar masuk ke hal-hal lebih baik. Meski bukan hal yang mudah untuk melakukannya, namun bila tidak segera dipikirkan caranya, berpeluang muncul tragedi-tragedi Audrey lainnya. Besar harapan selain tenaga pendidik, orang tua juga harus berperan aktif dalam mengarahkan perilaku anak.