Bukan rahasia lagi, profesi sebagai seorang Petugas kepolisian, sangat lekat dengan yang namanya suap menyuap dan korupsi. Terutama mereka yang bertugas di bagian lalu lintas. Tak heran, banyak masyarakat Indonesia sering ketakutan atau bahkan menghindari mereka agar tak terkena hukuman yang berujung ‘uang damai’. Meski lekat dengan hal yang negatif, toh di negeri ini masih banyak menyimpan kisah-kisah kejujuran dari para Polisi tersebut.
Menurut Abdurahman Wahid alias Gusdur, hanya ada tiga Polisi jujur di Indonesia ini. Mereka adalah patung Polisi, Polisi tidur dan Mantan Kapolri, Hoegeng Iman Santoso. Namun, ternyata masih ada terselip nama Polisi jujur yang mengharumkan nama lembaganya tersebut. Orang pun jarang mengenalnya karena memang tak ada dalam buku sejarah. Siapakah dia dan bagaimana sosoknya hingga disebut sebagai Polisi jujur? simak ulasan berikut.
Sosok Polisi Lalu Lintas yang kejujurannya menampar banyak pihak
Tak banyak yang tahu, Kepolisian Indonesia pernah mempunyai seroang Jenderal yang mengharumkan nama Korpsnya. Dialah Inspektur Jenderal Ursinus Ellias Meddelu. Ia menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Markas Besar Angkatan Kepolisian tahun 1965-1972.
Jenderal yang tak sanggup biayai kehidupan keluarganya
Meski memegang jabatan tertinggi pada divisi lalu lintas yang dikenal menggirukan tersebut, toh Inspektur Jenderal Ursinus tetap tegas pada pendiriannya. Alih-alih memperkaya diri, ia bahkan tak sanggup membayar kuliah anak-anaknya karena kekurangan biaya.

Yang mengharukan, Jenderal jujur ini baru bisa mencicil pembayaran mess yang dibelinya justru setelah pensiun dari jabatannya di Kepolisian. Jika dibandingkan dengan Perwira Polisi masa kini, tentu sangat jauh bak bumi dan langit.
Pengagum Hoegeng Iman Santoso yang harus berhutang demi bertahan hidup
Profesi Kepolisian lalu lintas yang identik dengan korupsi, nyatanya tak lantas membuat Jenderal Ursinus untuk ikut-ikutan menikmati uang dengan cara haram tersebut. Adalah sosok Hoegeng Iman Santoso, seorang Jenderal Polisi yang terkenal karena kejujurannya, menjadi teladan bagi dirinya.
Uang Ratusan Juta dari BPKB tak menggoyahkan keteguhan hatinya
Pada masa itu, Jenderal Ursinus sedang menggagas sebuah program yang mengatur tentang BPKB pada 1968. Diketahui, anggaran yang disetujui oleh Kapolri tersebut berjumlah Rp 34 juta. Karena tak ada dana, pihak lalu lintas mengajukan hutang ke Bank Indonesia dan disetujui. Jenderal Ursinus sempat bingung untuk mengembalikan pinjaman tersebut.
Sosok Polisi jujur yang sederhana hingga akhir hayat
Dikenal sebagai sossk yang jujur dan bersahaja dalam kehidupannya, sosok Jenderal Ursinus Ellias Meddelu tetap dengan kebiasaanya tersebut hingga akhir hayatnya. Bahkan rumah yang sekarang ditempati oleh anak-anaknya, dinilai tak layak untuk sekelas Jenderal Polisi seperti dirinya.
Kejujuran dan sikap yang sederhana di setiap langkahnya, membuat Jenderal Ursinus Ellias Meddelu, dikenang sebagai sosok Polisi teladan yang patut dicontoh. Yang terpenting, ia merupakan figur Polisi yang anti suap dan perilaku bejat seperi korupsi pada masanya. Berkaca pada dirinya, tak malukah para Jenderal Polisi saati ini yang rela menjual harga diri dan korps Bhayangkara dengan menerima miliaran rupiah uang suap dari cukong dan pengusaha busuk? Hanya Tuhan yang tahu.