in

Isao Machii, Satu-Satunya Samurai Modern dengan Keahlian Menebaskan Pedang Super Cepat

Isao saat melakukan pertunjukan menggunakan Katana jenis Uchigatana

Era samurai, atau yang dikenal dengan prajurit militer bangsawan, memang sudah usai. Namun, banyak peninggalannya yang masih tersisa, seperti baju zirah dan pedang katana. Ternyata ada seorang yang masih memiliki kemampuan bak samurai, yang dikenal dengan sebutan Modern Samurai di Jepang. Ia memiliki kemampuan seorang ahli pedang samuarai zaman dulu.

Pria yang memiliki julukan Modern Samurai ini bernama Isao Machii. Ia merupakan pemegang rekor dunia Guinness World Record dalam kategori tebasan pedang terbanyak selama 1 menit. Isao menantang dirinya dengan menebas jerami menjadi potongan paling kecil seperti korek api. Prestasi apa saja yang pernah didapat oleh Isao Machii? Berikut berita selengkapnya.

Belajar ilmu pedang dari kecil

Isao Machii lahir pada 20 Agustus 1973 dan berkebangsaan Jepang. Ia belajar ilmu pedang dari seorang master tua sejak dirinya berumur lima tahun. Isao merupakan master Iaido yang merupakan sebuah seni bela diri dan olahraga dengan mengandalkan kesadaran juga kecepatan untuk menarik sebuah pedang. Isao dapat memotong benda dengan cepat dan kilat. Tak diragukan lagi, dirinya merupakan orang yang dihormati karena keahliannya. Kini Isao menjadi kepala sekolah Samurai Shushin-kan di kawasan Kawanishi Prefektur Hyogo.

Isao Machii hanya ingin dikenal sebagai Samurai dimasa depan [sumber gambar]
Kemampuan Isao menggunakan katana atau pedang memang tidak perlu diragukan lagi. Dirinya pernah meraih banyak rekor, seperti memotong bola tenis yang memiliki kecepatan 708 km per jam, bela diri tercepat dengan 1.000 tebasan pedang, serta memotong tikar menjadi 7 bagian sebelum tikar tersebut jatuh ke tanah. Pada saat melakukan pertunjukan tersebut, Isao menggunakan pedang jenis Uchigatana.

Bisa membelah peluru yang melaju pesat

Tak hanya pertunjukan itu saja, salah satu pertunjukan terbaik Isao adalah membelah peluru angin dari jarak 70 meter dengan kecepatan 200 km per jam. Peluru yang ditembakan tersebut menggunakan senjata jenis BB Gun. Dalam pertunjukan tersebut, sudah disiapkan kamera berkecepatan tinggi yang dapat melihat aksi Isao dalam gerakan lambat.

Isao saat melakukan pertunjukan menggunakan Katana jenis Uchigatana [sumber gambar]
Video yang ditayangkan membuat takjub seluruh penonton, pasalnya terlihat jelas peluru kecil tersebut memang benar terpotong menjadi dua bagian. Video aksi Isao diunggah pada tahun 2011 oleh kanal YouTube bernama Kinsei 1560 dan ditonton sebanyak lebih dari 12 juta kali.

Menggunakan pedang zaman dulu

Dalam sebauh pertunjukan, Isao pernah menggunakan pedang dengan jenis Uchigatana, yang merupakan pedang turunan tachi (pedang dengan bentuk panjang dan tajam melengkung ke bawah). Ternyata, pedang jenis tersebut dibuat secara tradisional dan digunakan pada awal abad ke-16.

Ilustrasi pedang peninggalan samurai yang berada di musium [sumber gambar]
Tak hanya pedang itu saja, masih ada beberapa pedang yang tersimpan di museum dengan baik. Terutama 7 pedang yang menjadi warisan nasional Jepang, seperti pedang Honjo Masamune, Onimaru Kunitsuna, Juzumaru Tsunetsugu, Odenta Mitsuyo, Mikazuki Munechika, Kogarasu Maru, dan Dojigiri Yasutsuna. Barang-barang tersebut  merupakan peninggalan samurai pada zaman dahulu, serta menjadi peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya.

BACA JUGA: Jinichi Kawakami, Keturunan Ninja Terakhir yang Enggan Menurunkan Ilmunya Pada Siapa pun

Belajar dari keinginan kuat Isao Machii, ia hanya ingin dikenang sebagai seorang aamurai di masa depan. Karena walaupun terlihat mudah, butuh waktu bertahun-tahun hingga dapat menjadi ahli pedang seperti dirinya. Saat ini, hanya Isao Machii saja yang mendapat julukan Modern Samurai dan disegani banyak orang.

Written by Terry

Isu perselingkuhan reza arap

Diisukan Selingkuh, Rumah Tangga Reza Arap dan Wendy Walters di Ambang Keretakan

Rumah mewah Banjarmasin

Super Luas dengan Fasilitas Bak Vila, Ini Lho Rumah Mewah di Banjarmasin yang Bikin Heboh