in

Mengapa Banyak Sekali Gempa Besar Terjadi di Sumatra dan Sekitarnya?

gempa dan tsunami sumatra [image source]

Dalam beberapa hari, masyarakat yang ada di Sumatra Utara dan Aceh hidup dalam kewaspadaan. Pasalnya banyak sekali gempa yang mengguncang wilayah. Trauma gempa dan tsunami yang melanda 11 tahun lalu membuat mereka semua jadi panik dan trauma. Akibatnya begitu gempa terjadi mereka akan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

Banyaknya gempa yang terjadi di sekitar Sumatra akhirnya memunculkan banyak pertanyaan. Sebenarnya apa yang terjadi dengan pulau yang menjadi wilayah paling timur Indonesia ini? Apakah ada yang tidak beres di bawah tanah Sumatra? Well, mari kita bahas satu persatu.

Sejarah Panjang Gempa di Sumatra

Salah satu gempa paling mengerikan yang dialami Indonesia terjadi pada tahun 2004 silam. Aceh diguncang dengan gempa berkekuatan 9,1 SR. Akibatnya banyak sekali bangunan rusak dan tsunami yang maha dahsyat datang dan menghancurkan semuanya. Total ada sekitar 250.000 orang dinyatakan meninggal dunia dan juga hilang. Gempa ini dicatat sebagai gempa paling banyak memakan korban jiwa sepanjang masa.

Gempa Sumatra 2004 – 9.1 SR (Tsunami) [image source]
Gempa Sumatra 2004 – 9.1 SR (Tsunami) [image source]
Percaya atau tidak, jika anda mengamati gempa-gempa besar yang terjadi di Indonesia, rata-rata terjadi di Indonesia. Bahkan 7 dari 10 gempa paling kuat yang pernah menghantam Indonesia semuanya terjadi di Sumatra. Rata-rata gempa ini memiliki kekuatan di atas 8 SR yang artinya sangat kuat. Bahkan mampu menghancurkan bangunan yang besar seperti rumah.

Gempa paling besar yang pernah menimpa Indonesia terjadi di Sumatra dengan kekuatan 9.2 SR. Gempa ini terjadi pada 25 November 1833. Saat itu Belanda masih menguasai Indonesia dan mencatat jika ada 6.000 orang yang ada di pesisir pantai meninggal dunia. Jadi bisa disimpulkan jika gempa besar di Sumatra sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan akan terus terjadi hingga sekarang.

Penyebab Terjadi Gempa dan Kadang Disertai Tsunami

Sebelum membahas apa penyebab terjadinya gempa terlebih dahulu kita akan membahas mengenai lempeng tektonik. Bumi yang kita tempat ini terdiri dari banyak lempeng tektonik yang sebenarnya selalu bergerak setiap hari. Kita yang ada di permukaan tidak akan merasakannya. Namun di bawah tanah, bumi ini tak pernah berhenti bergerak. Dalam setahun lempeng ini bergerak sekitar 5 cm.

Indonesia terletak di lempeng Eurasia (lempeng di Indonesia bernama lempeng Sunda dan masih masuk ke dalam lempeng Eurasia) yang mencakup hingga wilayah Thailand, Malaysia, China, hingga ke Eropa. Lempeng ini memiliki batas berupa lempeng lain bernama lempeng India- Australia. Batas atau boundary dari lempeng ini terletak di pesisir sebelah timur Pulau Sumatra. Atau tepatnya 200 km dari tepi pantai dan 5 km dari permukaan air laut.

Lempeng Eurasia Bertemu Lempeng Indo-Australia [image source]
Lempeng Eurasia Bertemu Lempeng Indo-Australia [image source]
Batas dua lempeng ini bernama Sumatran Subduction Trench. Pada batas inilah pergerakan dua lempeng benua terjadi. Setiap pergerakan akan menghasilkan energi yang sangat besar. Energi ini membuat getaran di permukaan hingga kita sering menyebutnya dengan gempa.

Lempeng Indo-Australia berada di bawah lempeng Eurasia. Lempeng ini terus menekan ke bawah dan ingin menyusup. Akibatnya terjadi tumbukan di bawah dengan energi yang kuat. Untuk melepaskan energi ini, lempeng Eurasia yang ada di atasnya akan bergerak ke atas. Di sinilah gempa akan terjadi hingga mengakibatkan banyak kerusakan di permukaan. Bahkan getarannya bisa menyebabkan terjadinya tsunami yang mengerikan.

Penanggulangan dan Antisipasi Bencana Gempa yang Harusnya Dilakukan

Indonesia, khususnya Sumatra bukanlah satu-satunya wilayah yang rawan gempa dan tsunami. Negara seperti Jepang juga mengalaminya. Bahkan di Jepang ada beberapa titik pertemuan lempeng. Salah satu yang terbesar adalah lempeng Pasifik yang bertemu dengan lempeng Okhotsk dan lempeng Filipina. Hal ini menyebabkan wilayah Jepang banyak sekali mengalami gempa karena tanah di bawahnya selalu bergerak.

Rancangan bangunan anti gempa [image source]
Rancangan bangunan anti gempa [image source]
Mengatasi hal ini banyak bangunan di Jepang didesain untuk tahan dengan gempa dan getaran. Dampaknya, saat terjadi gempa tak banyak bangunan yang rusak. Selain itu Pemerintah Jepang juga selalu waspada jika akan terjadi bencana gempa dan juga tsunami.

Apa yang dilakukan oleh Jepang ini hendaknya juga diterapkan di Indonesia. Pasalnya negeri ini juga menjadi sarang gempa. Jika tidak ingin mengulang masa suram seperti dulu kita semua harus lebih waspada. Apalagi bumi tidak bisa ditebak pergerakannya. Kadang cepat, kadang lambat hingga manusia jadi tidak ambil pusing.

Apakah Mungkin Ada Gempa Besar Lagi di Sumatra?

Sebagai manusia tentu kita tidak menginginkan lagi gempa terjadi di Indonesia, khususnya Sumatra. Namun sekali lagi perlu ditegaskan. Bumi kita selalu bergerak dengan konstan. Pasti ada saja kejutan-kejutan yang akan ditimbulkan. Tumbukan-tumbukan lempeng yang ada di bawah tanah pasti tetap terjadi meski tak selalu memberikan efek mengerikan.

mungkinkah ada gempa lagi [image source]
mungkinkah ada gempa lagi [image source]
Itulah mengapa kita harus waspada. Harus memperhatikan peringatan pemerintah jika suatu saat ada bencana. Terpenting lagi kita juga harus menghormati alam dan segala isinya. Karena jika alam sudah bergerak manusia tidak akan menjadi apa-apa.

Itulah jawaban mengapa banyak sekali gempa yang terjadi di Sumatra. Ternyata masalahnya memang murni karena alam. Ada pergerakan lempeng yang tak bisa dikendalikan manusia. Kita sebagai makhluk yang lemah, hanya bisa berharap semoga bencana besar seperti gempa tidak akan terjadi lagi. Pun jika tetap terjadi tidak akan memakan korban jiwa.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

5 Ironi Kehidupan yang Hanya Terjadi di Pulau Kalimantan yang Kaya

Cowok Kutu Buku Itu Wajib Dijadikan Pasangan, Ini 7 Alasannya Biar Kamu Percaya!