KKN di Desa Penari menjadi cerita horror paling fenomenal di tahun 2019. Cerita yang viral di Twitter dan terinspirasi dari kisah nyata ini membuat bulu kuduk benar-benar merinding. Bahkan, para pembaca ikut merasakan penderitaan Nur dan kawan-kawannya selama mengadakan kegiatan KKN mereka di sebuah desa misterius di bagian timur pulau Jawa ini.
Sang penulis kemudian menceritakan kembali kisahnya dalam bentuk novel –yang juga laris manis. Di tengah dunia perfilman horror yang sedang tumbuh subur di Indonesia, enggak heran kalau kemudian ada sineas yang tertarik mengadopsi cerita ini ke film. Tak main-main, syuting film ini menghabiskan biaya kurang lebih 15 Miliar Rupiah. Namun, akankah filmnya mirip dan sesukses cerita aslinya yang meledak itu?
Biaya produksi film yang enggak main-main
Lokasi syuting yang dilakukan di hutan daerah Yogyakarta
Para pemain dengan ‘logat’ Jawa yang medhok
https://www.instagram.com/p/B6spmgFJmo8/
Karena peserta KKN adalah mahasiswa yang kuliah di salah kampus di Pulau Jawa, maka para pemainnya pun dituntut untuk bisa berbicara dalam logat Jawa. Di KKN kali ini kita akan melihat akting Tissa Biani (Nur), Aghniny Haque (Ayu), Adinda Thomas (Widya), Achmad Megantara (Bima), Calvin Jeremy (Anton), serta Fajar Nugraha (Wahyu). Meski hanya Tissa dan Aghniny yang memang punya darah Jawa, beberapa pemain lain juga bisa berbicara dengan logat yang cukup medhok kok. Tapi, sekali lagi medhok bukan koentji utama film ini menjadi bagus ya, guys. Next, kita lihat apakah mereka mampu menghidupkan karakter 6 mahasiswa itu?
Akankah sesuai dengan ekspektasi netizen?
BACA JUGA: KKN Desa Penari, Cerita Horror yang Sedang Diperbincangkan Banyak Orang
KKN di Desa Penari ini patut menjadi film yang kita tunggu. Pastinya, para penggemar cerita-cerita Simple Man sudah sangat tidak sabar ingin menyaksikan film ini di layar lebar. Semoga saja tidak mengecewakan dan sesuai dengan ekspektasi penonton ya.