Categories: Entertainment

Film ‘Benyamin Biang Kerok’ Terbukti Kontroversial, Ada Saling Gugat-Menggugat di Dalamnya

Film Benyamin Biang Kerok (2018) dari awal masa-masa produksi memang sudah mengalami banyak gronjalan. Mulai dari pengumuman para pemain, yang tidak disetujui netizen karena “Reza Rahadian lagi, Reza Rahadian lagi,” seolah tak ada aktor yang lebih baik untuk memerankan Benyamin Sueb yang legendaris itu. Belum lagi setelah tayang, jumlah penontonnya tak sesuai dengan ekspektasi.

Berbeda dengan Film Dilan 1990 yang meraup 225 ribu penonton dalam satu hari, Benyamin Biang Kerok hanya mampu menghasilkan 82 ribu penonton saja. Padahal, target mereka bisa mencapai 100 hingga 125 ribu penonton dalam satu hari. Dari sini saja antusiasme masyarakat Indonesia sudah kurang terhadap film ini. Ternyata, tak hanya itu saja, masih banyak masalah yang terkandung dalam film ini.

Benyamin Biang Kerok 1972 vs 2018 [sumber gambar]
Pada bulan Maret lalu, Syamsul Fuad selaku penulis naskah asli film Benyamin Biang Kerok pada tahun 1972 menuntut tim produksi dari Benyamin Biang Kerok (2018). Syamsul Fuad melayangkan gugatan atas pelanggaran hak cipta sehingga ia menuntut ganti rugi sebesar Rp1 miliar serta royalti penjualan tiket senilai Rp1.000/tiket. Dilansir dari tabloidkabarfilm.com, Syamsul menyatakan bahwa dirinya tidak menerima sepatah kata pun dari pihak Max Pictures dan Falcon Pictures selaku tim produksi. Namanya pun tidak ada di bagian kredit sebagai penulis naskah asli Benyamin Biang Kerok.

Naskah Asli Benyamin Biang Kerok 1972 [sumber gambar]
Setelah gugatan tersebut dilayangkan, Ody Mulya Hidayat selaku pimpinan dari Max Pictures pun mencoba me­-lobby pihak Syamsul Fuad agar menyelesaikannya secara kekeluargaan. Namun, karen sesuai janji Ody Mulya Hidayat yang akan membawa serta pihak Falcon Pictures yaitu HB Naveen tidak ditepati, dan tidak ada komunikasi lebih lanjut, Syamsul Fuad menyatakan keprihatinannya. Pihaknya pun tidak ingin menyelesaikan hal ini secara kekeluargaan, tetapi ingin menempuh jalur hukum. Permintaan maaf saja juga tidak terucap dari pihak tim produksi Film Benyamin Biang Kerok (2018).

Syamsul Fuad vs Ody Mulya Hidayat [sumber gambar]
Alhasil, masalah ini pun menjadi semakin pelik. Pihak Max Pictures malah melayangkan gugatan balik baru-baru ini kepada Syamsul Fuad. Mereka menuntut ganti rugi sebesar Rp50 miliar untuk materiil dan imateriil atas penggiringan opini negatif oleh Syamsul Fuad. Hal ini menimbulkan Film Benyamin Biang Kerok (2018) menjadi tidak laku. Pihak tim produksi percaya jika Syamsul Fuad tidak melayangkan gugatan tersebut, maka film Benyamin Biang Kerok (2018) akan melejit seperti Film Dilan 1990 ataupun Pengabdi Setan.

Wah, wah, pelik juga ya masalah internal dalam film Benyamin Biang Kerok ini. Menurut penulis sih, seharusnya hal-hal seperti ini bisa diselesaikan baik-baik, tidak perlu sampai ke meja hijau. Apalagi sebenarnya, Syamsul Fuad sebagai penulis naskah asli hanya ingin karyanya diapresiasi dan tidak dilupakan jasanya. Kalau menurut kalian bagaimana, Saboom?

Share
Published by
Harsadakara

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

1 week ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

2 weeks ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

3 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

3 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

4 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

4 weeks ago