Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok langsung dikenal seluruh masyarakat Indonesia. Meski bukan pemimpin seluh rakyat Indonesia, namun ketegasannya dan kontribusinya untuk Jakarta memang membuat semua orang kagum. Kita tentu masih ingat dengan kekalahan Ahok dalam pemilu, begitu banyak masyarakat yang memberikan karangan bunga sebagai bentuk support dan rasa terima kasih juga kekecewaan karena Ahok kalah.
Tak hanya itu, vonis dua tahun penjara membuat banyak penggemarnya merasa sedih. Seperti tak ingin mengecewakan masyarakat, di dalam penjara pun Ahok tetap berkarya. Ia menulis buku yang akhirnya diterbitkan. Kisah hidup Ahok rupanya dipandang sangat menarik hingga akhirnya diangkat sebagai film. Berikut ini beberapa hal yang harus kamu tahu tentang film berjudul A Man Called Ahok tersebut.
Mantan VJ ganteng Daniel Mananta terpilih menjadi tokoh Ahok dalam ‘A Man Called Ahok’. Hal itu diketahui setelah ia mengunggah poster film di jejaring sosial miliknya. Film tersebut diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Rudi Valinka. Menurut Daniel sendiri, film tersebut bukan sekadar tentang Ahok, melainkan Ini tentang nilai-nilai untuk menciptakan generasi laki-laki dan perempuan seperti Ahok. Menjadi sosok Ahok, menurut Daniel juga merupakan kebanggaan tersendiri.
Film yang diproduseri oleh Emir Hakim mengatakan jika film tentang Ahok ini sama sekali tidak memiliki unsur politik sama sekali. Meski nama mantan Bupati Belitung tersebut lekat dunia politik, namun A Man Called Ahok menceritakan sisi lain dari Ahok. Dalam film ini, diceritakan sosok Ahok dari kecil hingga dewasa. Rencananya, film ini akan dirilis pada akhir 2018. Emir sendiri mengaku sama sekali tidak khawatir saat perilisan film tersebut, karena kisahnya benar-benar murni tentang parenting. Tanpa politik, kehidupan Ahok dari asalnya sepertinya juga sangat menarik dan bikin penasaran ya.
Meski baru rilis di akhir tahun, namun trailer A Man Called Ahok sudah diunggah melalui YouTube. Dalam cuplikan film berdurasi sekitar dua menit tersebut, terlihat sekali Daniel yang menjelma sebagai Ahok yang ceplas-ceplos dan sangat tegas. Terlihat pula jika Ahok tak segan marah-marah di depan orang lain yang dinilainya melakukan hal yang salah. Sebagai pemimpin, citra Ahok memang dikenal tegas dan pantang takut. Pribadi tersebut rupanya dibentuk oleh lingkungan yang membesarkannya.
Saat membuat film, Putrama Tuta sang sutradara mengaku mendapat pesan khusus dari Ahok. Pesan tersebut adalah, “Jangan bohong, jangan bohong”. Dari pesan tersebut, Putrama menjelaskan maksudnya adalah agar sang sutradara membuat film yang sesuai dengan buku yang ditulis oleh Rudi Valinka itu. Selama masa syuting, Putrama selalu mengunjungi Mako Brimob untuk bertemu Ahok. Menurutnya, Ahok sangat mengapresiasi dan mendukung pembuatan film A Man Called Ahok. Semoga hasilnya juga sesuai harapan ya.
Itulah beberapa hal tentang film A Man Called Ahok, sepenggal kisah tentang Ahok yang menginspirasi tanpa menyentuh politik. Begitu banyak pembelajaran yang bisa dipetik dari film ini. Bahwa pendidikan dari seorang ayah yang akan membentuk kepribadian seseorang saat dewasa nanti.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…