in

Pertahanan Rakyat Semesta, Konsep Perang Berkekuatan Penuh Untuk Jaga RI Jika Diserang

Pertemuan rapat kerja yang diikuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu, menjadi ajang bagi mantan Danjen Kopassus itu mengemukakan konsep Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata). Sistem tersebut jelas bukanlah hal yang bagi negara sebesar Indonesia.

Dilansir dari tirto.id, Prabowo mengklaim konsep tersebut telah menjadi doktrin pertahanan yang dianut oleh Indonesia selama ini. Konsep yang juga disebut sebagai Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishanrata) ini, bahkan didukung penuh oleh Komisi I DPR RI. Lantas, seperti apa bentuknya?

Konsep peperangan yang melibatkan seluruh sumber daya di wilayah NKRI

Karena sifatnya yang semesta (menyeluruh), konsep pertahanan ini akan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya yang telah disiapkan untuk menjaga negara jika terjadi peperangan. Bahkan, Menhan Prabowo meyakini jika Indonesia tidak akan diduduki oleh negara lain apabila seluruh rakyat menjadi komponen pertahanan negara.

Sistem pertahanan yang telah lama digunakan dan menjadi doktrin bagi Indonesia

Ilustrasi rakyat yang ikut dalam perjuangan kemerdekaan bangsa [sumber gambar]
Masih menurut Menhan Prabowo Subianto, pertahanan rakyat semesta telah menjadi doktrin yang selama ini telah dianut oleh Bangsa Indonesia. Alhasil, seluruh rakyat harus terlibat dalam perang fisik maupun non-fisik. “Kalau terpaksa kita terlibat perang, perang yang kita laksanakan adalah perang rakyat semesta. The concept of the total people’s war,” ujarnya yang dikutip dari nasional.kompas.com.

Perlunya bela negara oleh seluruh masyarakat Indonesia

Ratusan peserta bela negara [sumber gambar]
Untuk merealisasikan konsep tersebut, warga negara berhak dan wajib mengikuti pendidikan bela negara. Nantinya, mereka akan menjadi komponen cadangan yang akan mendukung kekuatan utama yang dipegang oleh TNI. Sebelumnya, Program Bela Negara pernah digagas kembali oleh Menteri Pertahanan periode 2014-2019, Ryamizard Ryacudu sejak awal 2014.

Bakal jadi komponen cadangan untuk mendukung kekuatan TNI jika terjadi perang

Bakal jadi komponen cadangan untuk menunjang TNI sebagai kekuatan utama [sumber gambar]
Berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan hingga Juli 2019 yang dikutip dari nasional.kompas.com, program bela negara telah menghasilkan sebanyak 83.458.532 kader. Mereka inilah yang disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar kekuatan militer dari unsur TNI.

Bakal melibatkan Kemendikbud untuk membentuk komponen cadangan

Tak bergerak sendirian, Menhan Prabowo Subianto berencana akan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang nantiya berperan dalam hal pendidikan dan pelatihan bagi Komponen Cadangan. Menurut Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pertahanan negara tidak hanya bertumpu pada TNI, tapi juga didukung oleh kekuatan rakyat yang terlatih melalui program Bela Negara.

BACA JUGA: 5 Fakta Mengerikan Tentang Perang Vietnam yang Melegenda

Jika wacana ini berhasil direalisasikan, tentu akan menjadi catatan tersendiri bagi perjalanan bangsa Indonesia di era modern. Di tengah-tengah keterbatasan alutsista yang dimiliki oleh kekuatan militer Tanah Air, kekuatan rakyat yang bersatu dengan TNI bakal menjadi perhitungan tersendiri jika terjadi perang. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Inilah yang Terjadi Saat Pesan Makanan tapi Abang Ojolnya Salah Paham

Taufiq Effendi, Tunanetra yang Lulus Cumlaude dan Dapat Beasiswa di 8 Kampus Luar Negeri