Seperti disambar petir di siang bolong, insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di awal Senin (29/10) bisa dibilang amatlah mengagetkan. Apalagi dalam perkembangan beritanya tersiar kabar jika transportasi udara tersebut juga menelan korban jiwa. Pesawat yang memiliki rute Jakarta menuju Pangkal Pinang ini sendiri jatuh pada perairan laut dekat Karawang, Jawa Barat.
Dari penelusuran penulis ada beberapa fakta yang mengiringi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Seperti salah satunya, sebelum kejadian jatuh pilot pesawat ini sempat meminta untuk kembali atau return to base. Namun, sebelum melakukan hal tersebut tiba-tiba sudah hilang kontak terlebih dahulu. Dan berikut sejumlah fakta di balik jatuhnya Lion Air JT 610 yang belum banyak diketahui.
Sebagai sebuah angkutan umum yang kerap digunakan banyak orang insiden semacam ini memang memilukan. Pasalnya, ketika pesawat alami nasib nahas, jatuhnya banyak korban akan besar peluangnya terjadi. Begitu juga dengan peristiwa Lion Air JT 610 yang mana seperti diungkapkan di awal tadi telah menelan korban yang jadi penumpangnya. Mengutip pernyataan Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko dari laman Kompas, tercatat ada 189 penumpang yang ada dalam pesawat ketika insiden jatuh berlangsung. Terdiri dari, 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru. berdasarkan manifes yang dikirimkan pihak Lion Air ke Basarnas.
Berbicara penumpang pesawat yang ada dalam insiden tersebut, rupanya tidak hanya warga sipil saja yang ada dalam peristiwa tersebut. Menurut Kepala Bidang Operasi SAR Pangkal Pinang Kornelis, ia menuturkan ada cukup banyak korban berasal dari kementerian keuangan. Seperti dikutip laman Kompas.com, dia menuturkan bila korban insiden tersebut di antaranya berasal dari Ditjen Kekayaan Negara, Ditjen Perbendaharaan dan KPP Pratama Bangka. Tercatat hingga berita ini ditulis ada 31 orang ‘bekerja’ di tempat tersebut menjadi korban.
Selain penumpang, dalam peristiwa tersebut beberapa awak pesawat yang mencapai 7 orang juga menjadi korban. Diantara adalah Bhavye Suneja yang mana ketika kejadian menjadi pilot pesawat tersebut. Sebagai pilot yang sudah bergabung dengan maskapai ini sejak 2011 tahun lalu pengalamannya bisa dibilang amatlah luar biasa. Dilansir laman Detik.com, ia setidaknya kini sudah ‘mengangkasa’ dengan pesawat selama 6000 jam. Tidak berhenti disitu, Bhavye juga memiliki riwayat pendidikan yang bagus dengan sempat menempuh sekolah penerbangan kece macam Emirates dan Ahlcon Public School.
Masih berbicara masalah fakta di balik jatuhnya Lion Air JT 610, ternyata menurut ketua Komisi Nasional Keselamatan Terbang (KNKT) mode transportasi umum ini masuk dalam jenis pesawat yang baru. Soerjanto Tjahjono menuturkan kalau JT 610 baru saja bergabung tahun ini. Kalau dilihat track recond-nya, pesawat ini baru catatkan terbang sekitar 800 flight hour. Bahkan dari desas-desus yang beredar pesawat satu ini baru mengangkasa untuk kebutuhan komersial baru dua bulan ini. Lion Air JT 610 sendiri merupakan pesawat pengembangan dari boing 737 klasik dan merupakan series yang paling modern.
Bila melihat pemberitaan yang kini trending di beberapa media sosial, tidak heran kalau insiden ini juga membuat media luar negeri ikut membahasanya. Dari penelusuran penulis, mulai dari The Guardian dan The Age ikut menurunkan berita tentang peristiwa tersebut. Mengambil tema Lion Air Crash, mereka juga mencoba mengupdate berita tentang kecelakaan pesawat itu. Berkaca dari hal tersebut sedikit menggambarkan kalau sebuah insiden jatuhnya pesawat bukanlah merupakan peristiwa yang sepele.
Terlepas dari beberapa fakta ini, tentunya sebagai saudara yang hidup di Indonesia kita juga merasakan duka yang mendalam dari kejadian tersebut. Besar harapan ke depan tidak akan ada lagi fenomena pesawat-pesawat jatuh di tanah air dan belahan bumi lainnya. Mari kita bersama berdoa untuk proses evakuasi dalam berjalan dengan cepat dan lancar.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…