in

4 Fakta Ikan Oarfish, Makhluk Laut yang Disebut Sebagai Pertanda Datangnya Gempa Bumi

Pertanda akan datangnya bencana [Sumber gambar]

Beberapa bencana yang mengguncang Indonesia sering dikaitkan dengan banyak hal, salah satunya adalah perilaku hewan. Biasanya menjelang detik-detik peristiwa nahas, hewan bertingkah gelisah, cacing keluar dari dalam tanah, serta beberapa waktu lalu ada pemberitaan terkait Ikan Oarfish yang muncul dari dasar laut di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Kemunculan ikan ini seolah menguatkan mitos yang selama ini beredar di masyarakat. Apakah benar Oarfish menjadi pertanda bahwa bencana gempa akan segera datang? Sebelum masuk ke bahasan tersebut, mari simak beberapa fakta terkait makhluk laut ini.

Ordo dan genus Ikan Oarfish

Jika dilihat dari bentuk fisik, Oarfish adalah jenis ikan bersirip kipas (ray-finned fish). Panjang tubuhnya bisa mencapai 7 meter. Berasal dari Ordo Lampiformes, Oarfish bisa berenang jauh serta hidup di laut dengan kedalaman 100 hingga 1.000 meter. Oarfish terbagi menjadi dua genus, yaitu Agrostichthys dan Regalecus.

Jenis Oarfish [Sumber gambar]
Jenis Agrostichthys banyak hidup di samudera bagian selatan, sedangkan Regalecus adalah Oarfish raksasa yang juga sering dikaitkan dengan mitos ular naga. Persebaran ikan ini dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, jika perairan tersebut kaya akan zooplankton, udang, ubur-ubur, bahkan cumi-cumi, maka Oarfish bisa ditemukan dengan mudah.

Dijuluki “Messengers of The Sea God” atau “Pembawa Pesan dari Kerajaan Dewa Laut”

Ikan Oarfish adalah makhluk yang tinggal di dasar laut. Dalam artisan, ia jarang sekali muncul ke permukaan air kalau tidak ada hal yang mengharuskan ia muncul. Nah, kemunculan Oarfish sering dikaitkan dengan gempa bumi dahsyat bahkan tsunami.

Pertanda akan datangnya bencana [Sumber gambar]
Hal tersebut juga masuk akal, karena sebagai makhluk yang tinggal di dasar, ia pasti merasakan pergerakan lempeng bumi sehingga menjadi gelisah. Kemunculan ke permukaan pun dianggap sebagai penyampai pesan pada manusia, bahwa akan ada bencana yang akan menerjang mereka.

Kemunculan Oarfish dalam beberapa bencana di dunia

Ketika Palu diguncang gempa, sebelumnya telah ditemukan Ikan Oarfish ini di perairan Majene, Sulbar. Nyatanya, Palu dilanda gempa besar serta hantaman tsunami yang membuatnya rata dengan tanah. Ternyata kejadian seperti ini bukan cuma di Indonesia, tapi juga di beberapa negara yang pernah terkena bencana. Gempa Jepang pada 2011 misalnya, sebelumnya telah ditemukan sekelompok Oarfish yang terdampar di pantai dan tersangkut di jaring nelayan. Setelahnya, Negeri Sakura ini porak poranda akibat 9,0 SR gempa disertai gelombang tsunami 10 meter.

Oarfish [Sumber gambar]
Hal yang sama juga pernah terjadi di Filipina 2017 silam. Oarfish ditemukan di pantai wilayah Kepulauan Mindanao. Dua hari usai Oarfish ditemukan, gempa 6,7 SR menghantam kawasan tersebut. Melansir liputan6.com, The Telegraph juga pernah memuat artikel tentang Oarfish yang muncul ke permukaan sebelum terjadi gempa besar di Chile dan Haiti pada 2010 silam.

Apa pendapat para pakar terkait hal ini?

Beberapa negara –terutama Jepang, sudah sangat meyakini jika kemunculan ikan ini adalah pertanda bahaya besar. Dari aman Japan Times, Kiyoshi Wadatsumi, seorang pakar gempa asal Jepang juga pernah mengatakan bahwa makhluk hidup bawah laut seperti Oarfish memang sensitif terhadap perubahan alam, sehingga ada sedikit aktivitas pergeseran saja ia bisa muncul ke permukaan laut.

Pendapat ilmuwan terkait Oarfish [Sumber gambar]
Namun, di sisi lain ada banyak para pakar yang masih skeptis terhadap hal ini. Rick Feeney, dari Natural History Museum of Los Angeles menyatakan bahwa hal tersebut bisa saja hanya kebetulan belaka, makhluk hidup juga kadang mengalami tekanan dan disorientasi sehingga ia muncul ke permukaan.

Nah, kalau menurut Sahabat Boombastis semua bagaimana?  Fenomena ini tak hanya terulang satu atau dua kali, tetapi sudah berulang dan berakhir dengan bencana besar seperti gempa. Apalagi habitat dan lingkungan hidup si Oarfish ini memang dekat dengan lempeng bumi, iya kan?

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Jangan Percaya! 7 Info Hoax di Tengah Bencana yang Menimpa Palu dan Sekitarnya

Usai Gempa dan Tsunami, Sulawesi Dirundung Musibah Lagi dengan Meletusnya Gunung Soputan