Nama HE Djuyoto Suntani belakangan banyak disebut dan viral di sosial media karena mengklaim dirinya sebagai presiden dari organisasi perdamaian dunia atau The World Peace Committee (TWCP). Dirinya menjadi sorotan lantaran permintaannya kepada pemimpin dunia untuk mencabut lockdown akibat wabah Covid-19.
Sebagai seorang tokoh yang disegani, Djuyoto telah berkeliling ke berbagai negara dan bertemu dengan tokoh-tokoh berpengaruh. Pria yang menghabiskan masa kecil di Jepara dan pernah menjadi wartawan tersebut, kini jadi pusat perhatian karena telah dikenal hingga ke luar negeri. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Djuyoto diketahui sebagai pendiri The World Peace Committee (TWPC), pada 7 Maret 1997 di Basel, Swiss. Dalam organisasi tersebut, ia menjabat sebagai Presiden Komite Perdamaian Dunia. Tak heran jika ia sangat dikenal luas di kalangan pejabat internasional.
Dilihat dari beberapa unggahan foto di sosial media Twitter miliknya, Djuyoto kerap membagikan momen saat bertemu tokoh-tokoh dunia. Misi yang diusung oleh TWPC sendiri adalah mengubah tatanan dunia dengan lebih baik lagi lewat slogan ‘semua manusia di bumi adalah keluarga’.
Begitu berpengaruhnya sosok Djuyoto, ia disebutkan telah diundang secara langsung oleh pendiri Microsoft, Bill Gates ke dalam sebuah group pribadi yang berjumlah 63 tokoh-tokoh ternama dunia. Hal ini dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal the World Peace Committee 202 Negara Prof Dr Francesco Paolo Scarciolla beberapa waktu lalu.
Dalam penelusuran lewat akun Linkedin miliknya, Francesco Paolo aktif di berbagai organisasi kemanusiaan di Italia. Pada akun Facebook F. P. Scarciolla del Gavatino di Torre Spagnola, ia mengunggah postingan sebuah sampul buku berjudul ‘Mr Djuyoto Suntani, Orang Paling Berpengaruh di Planet Bumi’, (03/07/2017).
Djuyoto diketahui juga menganggap bahwa wabah Covid-19 yang terjadi pada saat ini adalah ulah dari segelintir orang yang dianggap sebagai elite global. Ya, ia percaya bahwa konspirasi global berada di balik peristiwa besar yang bertujuan untuk mengacak-acak tatanan dunia.
“Itu ulah konspirasi global. Buktikan kepada saya [soal virus corona]. Ini ada kaitannya TWPC. Pada 1997, Indonesia krisis, lalu Pak Harto meminta sumbangan ke IMF. Mereka bagian dari konspirasi global untuk mengacak tatanan dunia,” ucapnya yang dikutip dari Kumparan (15/05/2020).
Soal wabah Covid-19 yang terjadi saat ini, Djuyoto juga menyerukan kepada dunia agar menghentikan penguncian (lockdown). Upaya ini juga ditempuhnya dengan cara berkirim surat pada Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al-Saud.
Karena seruannya tadi ditujukan kepada dunia internasional, ia berharap agar hal tersebut juga diikuti oleh Presiden Joko Widodo agar menghentikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Djuyoto beralasan, kebijakan tersebut tidak efektif untuk Indonesia dan dinilai menyengsarakan rakyat.
BACA JUGA: Mengenal Sunda Empire, Kelompok Viral yang Muncul Setelah Keraton Agung Sejagat
Bukan hanya soal organisasi perdamaian dunia yang didirikannya, Sosok Djuyoto menjadi sorotan karena seruannya kepada para pemimpin dunia – termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo, untuk segera mengakhiri kebijakan lockdown. Terlebih, dirinya juga percaya bahwa penyebaran virus corona (Covid-19) adalah ulah dari para elit global. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…