Trending

Fakta Dexamethasone, Obat Murah yang Diyakini Mampu Sembuhkan Covid-19 dan Efek Sampingnya

Berbagai upaya terus dilakukan guna menanggulangi pandemi Covid-19 telah menginfeksi ribuan manusia di beberapa negara. Salah satunya lewat penemuan berbagai jenis vaksin maupun obat seperti dexamethasone, yang tengah menjadi sorotan lantaran disebut-sebut ampuh menyembuhkan pasien Covid-19.

Dexamethasone sendiri tergolong ‘obat warung’ karena memang memiliki harga yang murah dan mudah ditemukan. Keberadaannya baru mendapat perhatian setelah peneliti Inggris mengumumkan keberhasilan dexamethasone berhasil menyelamatkan pasien Covid-19. Benarkah kita sudah menemukan penawar virus ini?

Peneliti Inggris disebutkan bisa sembuhkan pasien Covid-19 dengan Dexamethasone

Keberadaan Dexamethasone menjadi sorotan setelah peneliti dari Universitas Oxford, Inggris mengklaim efektif mengobati pasien Covid-19. Terutama pada penderita yang berada dalam kondisi kritis. Menurut Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Sir Patrick Vallance, hal tersebut menjadi terobosan baru dalam pengobatan Covid-19.

Ilustrasi peneliti Inggris menggunakan dekamethasone untuk sembuhkan pasien Covid-19 [sumber gambar]
Percobaan tersebut diberikan kepada 2.104 pasien yang diacak dengan dosis enam milligram sekali sehari selama 10 hari. Metode yang digunakan melalui mulut dan injeksi intravena. 2.104 pasien tersebut kemudian dibandingkan dengan 4.321 pasien perawatan biasa. Terbukti, dexamethasone mampu mengurangi sepertiga kematian pasien.

Digunakan dalam jangka panjang untuk atasi peradangan dan alergi

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut dexamethasone telah digunakan sejak tahun 1960-an. Dilansir dari Alodokter, fungsinya adalah mengurangi peradangan, reaksi alergi, dan dan penyakit autoimun. Penggunannya juga disamakan seperti steroid yang dihasilkan secara alami oleh tubuh.

Ilustrasi dexamethasone [sumber gambar]
Sejak 1977, WHO memasukkan dexamethasone ke dalam daftar List of Essential Medicines dan tergolong obat kortikosteroid. Penggunaannya pun dipakai dalam jangka panjang. Alhasil, mereka yang menggunakan obat ini tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba, melainkan harus diturunkan dosisnya secara bertahap dan diawasi oleh dokter. Dengan kata lain, obat ini tak bisa digunakan sembarangan karena penggunaan steroid pun masih jadi perdebatan.

Meski murah dan mudah didapat, tapi..

Dexamethasone termasuk obat yang telah habis masa patennya dan menjadi obat generik yang bisa dibeli secara umum. Bahkan, perusahaan farmasi bisa memproduksinya tanpa dikenai royalti. Keberadaannya juga mudah ditemukan di toko-toko obat dan apotik secara bebas.

Obat generik yang murah dan mudah di dapat [sumber gambar]
Soal harga, dexamethasone termasuk obat yang terjangkau. Meski demikian, hal tersebut bukan menjadi alasan untuk mengkonsumsi dexamethasone secara sembarangan. Pengawasan dan resep dokter masih dibutuhkan untuk penggunaan jangka panjang. Terutama pada pasien yang memiliki indikasi terhadap efek samping.

Efek samping dexamethasone yang harus diketahui

Meski tergolong sebagai obat murah dan mudah ditemukan di berbagai apotik, penggunaan dexamethasone tidak sembarangan. Mereka yang akan mengkonsumsi harus sesuai dengan resep dokter. Terlebih jika memiliki riwayat alergi, penggunaannya pun harus disesuaikan. Efek samping yang ditimbulkan bisa berupa penurunan sistem imun, pembengkakan hingga dalam kategori berat, terjadinya infeksi.

Dexamethasone punya efek samping [sumber gambar]
Penggunaannya juga harus diperhatikan pada mereka yang memiliki penyakit ginjal, hati, tiroid, penyakit mata, osteoporosis, hipertensi dan utamanya diabetes. Karena penggunaan obat ini mampu memacu gula darah menjadi tak terkontrol. Tanpa rekomendasi dokter, obat ini tak ubahnya malah memperburuk kondisi pasien.

BACA JUGA: Avigan, Obat Flu Buatan Jepang yang Dipercaya jadi Kunci Sembuhnya Virus Corona

Keberhasilan peneliti Inggris yang disebut mampu menyembuhkan pasien Covid-19 dengan dexamethasone, tentu menjadi awal yang baik untuk menanggulangi pandemi tersebut. Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menegaskan dexamethasone hanya efektif pada pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Kronologi Perundungan Almarhum Timothy Anugerah dan Masa Hidupnya

Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…

2 weeks ago

Kabar Akun Pembuat Meme Bahlil dan Yang Merepost akan Ditangkap, Bagaimana Kejelasannya?

Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…

2 weeks ago

Kasus Pemukulan Penjaga Rumah Zaskia Mecca oleh Diduga Oknum “Anggota”

Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…

2 weeks ago

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 month ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

1 month ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

1 month ago