Kecanggihan Drone atau pesawat tak berawak ternyata mempunyai manfaat yang besar bagi suatu negara. Tercatat, kini beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, China dan lainnya, berlomba-lomba melakukan penelitian sekaligus inovasi untuk menciptakan sebuah Drone dengan beragam fungsi khusus.
Di Indonesia sendiri, ada banyak jenis Drone yang telah dihasilkan oleh talenta-talenta berbakat tanah air. Tidak hanya di bidang pertahanan atau militer, Drone ciptaan anak bangsa tersebut juga dapat digunakan untuk hal lain seperti pemetaan secara fisik, penginderaan 3D hingga mengambil sampel gas dari sebuah gunung berapi. Seperti apa bentuknya? Simak ulasan berikut.
Memetakan isi perut gunung berapi dengan Aeroterrascan AI 450
Salah satu terobosan Drone untuk kepentingan masayrakat berhasil dilakukan oleh Pesawat tnapa awak yang bernama AI 450. Dirancang dan dibangun oleh Aeroterrascan, sebuah startup teknologi asal Bandung Jawa Barat, Pesawat tanpa awak ini sukses menjalani misi pertamanya untuk “mencari tau” isi perut Gunung Agung di Bali.
Petakan wilayah nusantara dengan drone LSA
Sebuah inovasi di dunia penerbangan telah dilakukan oleh Lapan. Bekerjasama dengan universitas Berlin, Jerman, Lapan berhasil mengembangkan pesawat pengamat yang bernama Lapan Surveillance Aircraft (PK-LSA01). Nantinya, pesawat ini akan digunakan untuk melakukan verifikasi dan validasi citra satelit, monitoring produksi pertanian, pemetaan banjir, deteksi kebakaran, serta pemetaan tata kota.
Bladeless drone karya inovator muda
Indonesia ternyata mempunyai segudang talenta berbakat di bidang aerodinamika. Salah satu contohnya adalah Muhammad Rizky Fauzan yang membuat sebuah Drone tanpa baling-baling. Berawal dari motor kipas drone miliknya yang rusak, pria berusia 18 tahun tersebut mencoba membuat drone tanpa baling-baling (bladeless drone).
Wulung menjadi aset pertahanan bangsa yang tak ternilai
Drone buatan PT. Dirgantara Indonesia ini merupakan sebuah pesawat tanpa yang digunakan untuk kepentingan militer Indonesia. Dengan panjang yang mencapai 4,42 meter dan lebar 1,48 meter, Drone buatan anak bangsa ini mempunyai bentuk seperti pesawat capung. Tak salah jika Drone tersebut menjadi pilihan yang tepat untuk misi pengintaian, survey dan intelejen.
Drone MALE bakal lindungi negara dengan sistem persenjataan
Senada dengan Wulung, Drone yang bernama MALE ( Medium Altitude Long Endurance), juga akan difungsikan untuk kegiatan militer dan pertahanan negara. Yang membedakan dari Wulung, pesawat tanpa awak ini nantinya tidak hanya digunakan sebagai misi pengintaian saja, tetapi juga untuk keperluan tempur udara.
Tak dipungkiri, perkembangan teknologi drone yang pesat membuat Indonesia turut serta melakukan inovasi didalamnya. Drone yang dikembangkan pun tak hanya untuk kepentingan militer semata, namun juga dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Kedepannya, diharapkan akan muncul generasi drone yang lebih canggih agar Indonesia tidak selalu “bergantung” soal teknologi kepada negara lain.