Menekuni profesi sebagai driver ojek online (ojol), tak menghalangi semangat dari seorang Badrut Tamam asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk meraih gelar yang tinggi di bidang akademis. Bahkan, kesuksesannya ini bisa menjadi teladan sekaligus contoh bagi yang lainnya.
Dilansir dari regional.kompas.com, ia berhasil menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana (S2) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember dengan predikat cum laude. Dengan ini, sang driver ojol pun berhak gelar magister hukum dan telah diwisuda pada 12 Oktober 2019 lalu. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut.
Telah menjadi seorang driver online yang juga terdaftar di program Pascasarjana
Sembari menekuni profesinya sebagai driver ojek online, Taman sebenarnya telah tercatat sebagai mahasiswa Program Pascasarjana (S2) di IAIN Jember pada 2017. Sementara, profesinya sebagai ojol dimulainya pada 2018. Karena menggeluti dua pekerjaan sekaligus, ia pun harus bersusah payah membagi waktunya agar semuanya bisa berjalan.
Bersusah payah membagi tugas antara mencari nafkah dan berkuliah
Kuliah hingga jenjang S-2 karena dirinya haus akan ilmu

Ada hal yang menarik di balik perjuangan Tamam menjalani kuliah hingga jenjang S2. Dirinya mengatakan, keputusan melanjutkan pendidikan pascasarjana karena dirinya merasa belum puas dengan ilmu yang ada selama ini. Bahkan, ia merasa haus akan ilmu dan akan terus belajar.
Berhasil lulus dan berhak menyandang gelar Magister Hukum
https://youtu.be/UcbXqpo9AhQ
Hebatnya, Tamam tak pernah melepas jaket ojolnya selama mengikuti perkuliahan. Dirinya tak merasa malu akan hal tersebut. Justru sebaliknya, ia merasa bangga karena pekerjaannya itu termasuk halal dan ia melakukannya juga sebagai sarana bagi dirinya mencari ilmu di bangku perkuliahan.
Cita-cita Tamam di bidang akademis yang tak pernah padam
BACA JUGA: Belajar Arti Kesuksesan Putri Pemulung yang Berhasil Lulus Kuliah Dengan Nilai Tertinggi
Selama rasa optimis dan semangat masih ada, tidak ada hal yang tak bisa diraih dalam kehidupan ini. Seperti kisah Badrut Tamam di atas, siapa sangka jika dirinya adalah seorang sarjana lulusan S-2 di bidang hukum, meski profesinya saat itu sebagai driver ojek onlie (ojol).