in

4 Kasus Debt Collector Diserang Nasabah, Bukti Orang Ngutang Memang Lebih Galak

Saat menyebut profesi debt collector, mungkin yang terbayang di kepala kita adalah seorang dengan tubuh kekar, garang lagi nagih utang sambil ngamuk-ngamuk. Yah, memang seperti itulah yang digambarkan oleh sinetron. Padahal, di dunia nyata tak selalu demikian. Nyatanya, debt collector adalah pihak ketiga yang ditunjuk oleh bank untuk menagih kredit.

Mereka nggak selalu punya tampang dan penampilan garang. Mereka juga yang melulu kasar dan ngototan. Bahkan, beberapa kasus terakhir menunjukkan bahwa kadang nasabah bisa jauh lebih garang dari penagih utang. Nggak percaya? Berikut ini adalah beberapa kasus di mana para debt collector nggak berdaya karena diserang nasabah.

Nagih angsuran, debt collector ini dipukuli dan nyaris ditebas

Taufik Putra, seorang debt collector yang bekerja di salah satu leasing kendaraan bermotor ternama memang bernasib apes. Hal itu terjadi saat ia tengah melaksanakan tugasnya untuk menagih angsuran sepeda motor pada nasabah. Saat itu, nasabah mengaku belum siap bayar dengan alasan belum cukup uang. debt collector lantas berkata kasar pada nasabah.

Korban Taufik [image source]
Mendengar itu, si nasabah langsung murka dan menerjang  Taufik. Namun berhasil ditepis, Taufik pun pergi, namun ia kembali lagi untuk mengambil kunci motornya yang ketinggalan. Namun justru si nasabah langsung melempar mangkuk dan memukuli Taufik. Melihat keributan itu, istri nasabah langsung menarik suaminya. Namun si nasabah justru ke belakang untuk mengambil senjata tajam dan mengancam akan menebas Taufik. Malang benar si debt collector, bukannya dapat uang angsuran, malah dapat ancaman.

penagih utang, kalah galak sama nasabah

Di zaman ini, orang yang punya utang memang bisa lebih galak dari yang kasih pinjaman. Beberapa saat lalu, rame di dunia maya tentang seorang debt collector yang dibikin ngomel-ngomel karena nasabahnya enggan membayar angsuran utangnya. Sekian lama nunggu, si nasabah bukannya segera bayar kewajibannya, malah berdebat dengan si penagih.

Hingga akhirnya, si anak nasabah yang membayar uang angsuran dengan melemparkan ke muka di penagih sambil mengucapkan umpatan kasar. Padahal, diketahui sebelumnya si penagih utang melakukan tugasnya dengan sopan. Namun sayang, si nasabah yang kelakuannya kurang beres. Video-nya juga sempat viral dan jadi perbincangan di dunia maya. Yah, ada baiknya jika nasabah seperti ini di-blacklist dari daftar peminjam selanjutnya.

Usai jalankan tugas, dua debt collector dihajar massa

Hampir semua orang ingin punya motor. Kendaraan ini memang memudahkan seseorang untuk bepergian. Harganya juga tak terlalu mahal. Apalagi, untuk mendapatkan motor bisa juga menggunakan sistem angsur. Namun, banyak orang yang justru sembrono dalam membayar cicilannya. Ujung-ujungnya, hingga berbulan-bulan motor digunakan, namun kewajiban membayar diabaikan. Hal itu pula yang terjadi pada warga Desa Peterongan Kedungpring. Setelah tujuh bulan menunggak, akhirnya debt collector datang dengan tujuan menarik motor.

ilustrasi dihajar massa [image source]
Setelah perdebatan panjang, akhirnya dua debt collector yaitu Yani dan Ugik memutuskan untuk tidak mengambil motor tersebut karena pihak nasabah tetap keukeuh tidak melepas motornya. Keduanya pun meninggalkan lokasi, namun di jalan keduanya dicegat beberapa orang. Tak berselang lama, massa makin banyak berdatangan. Yani dan Ugik sempat melarikan diri meninggalkan motornya, namun massa yang berdatangan makin banyak membuat keduanya tak berdaya. Selain dikeroyok, ternyata warga juga mengambil dompet milik Ugik yang berisi uang 1,5 juta juga diembat. Beruntung, ada warga lain yang baik hati menyelamatkan kedua debt collector ini dan akhirnya melapor ke polisi.

Lagi-lagi, debt collector bonyok dikeroyok

Cuma jalani tugas, eh harus dikeroyok oleh konsumen. Itulah nasib Fanny Eldorado Tampubolon. Awalnya, Fanny berniat menarik mobil Daihatsu Ayla dengan nopol BM 1857 BE. Penarikan mobil itu sendiri terjadi di  Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru, tepatnya depan Rumah Sakit Mata Smec. Hal itu bermula saat Fanny dan lima orang rekannya berniat mengambil mobil dari salah satu konsumen yang pembayarannya bermasalah.

ilustrasi dikeroyok [image source]
Namun, saat akan diambil, ternyata mobil itu dikendarai oleh laki-laki yang tak dikenal. Dia juga enggak menyerahkan kunci mobilnya. Sempat terjadi perdebatan antara nasabah dan debt collector. Namun, tak berselang lama kemudian, muncul sekitar 15 teman konsumen langsung mengeroyok Fanny dan dan rekannya. Selain itu, dua ponsel milik korban juga diambil oleh para pelaku, ngenes banget kan?

Cerita di atas jadi bukti jika citra debt collector yang selalu serem di sinetron ternyata nggak selalu benar. Kadang, si nasabah bisa jauh lebih garang dan nekat jika dibandingkan dengan penagih utang. Yah, maklum, modern ini memang dunia sudah terbalik. Intinya adalah jika memiliki kewajiban ya harus dipenuhi, biar masing-masing pihak adem. Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua ya.

Written by Nikmatus Solikha

Leave a Reply

Mengenang Megaloman Si “Rambut Api” yang Gak Kalah Kece Ketimbang Ultraman

6 Aktor Tanah Air Ini Cocok Banget Dijadikan Thor: Ragnarok ‘Versi Indonesia’