Tidak bisa dipungkiri, baik Indonesia maupun Malaysia memang memiliki banyak kesamaan. Hal itu bukan yang aneh kalau mengingat sejarah kedua negara ini yang sebenarnya satu rumpun. Namun kadang hal itu juga bisa saja menimbulkan konflik lantaran banyaknya kesamaan budaya antar dua negara mengakibatkan saling klaim.
Seperti halnya beberapa waktu yang lalu, rupanya lagi-lagi produk Indonesia Es cendol, diberi label Malaysia. Alhasil banyak netizen Indonesia yang melakukan protes terhadap postingan tersebut. Lalu apakah pihak Malaysia meminta maaf akan kejadian tersebut? Atau malah sebaliknya? Simak ulasan berikut.
Video cendol dengan “Label Malaysia” beredar di dunia maya
Beberapa waktu yang lalu netizen Indonesia dibuat geger dengan adanya sebuah postingan salah satu akun instagram yang sempat menyulut emosi. Diketahui, salah satu akun makanan tersebut rupanya sempat salah menuliskan cendol sebuah jajanan khas Indonesia dengan label buatan Malaysia.
Masalah klaim Cendol ini, dulu juga sempat terjadi
Ternyata saling klaim masalah cendol ini sebenarnya sudah pernah terjadi beberapa waktu yang lalu. Tepatnya pada tahun 2012, pihak Malaysia rupanya sempat menyatakan kalau memang beberapa barang maupun kebudayaan khas Indonesia sebenarnya merupakan milik asli Malaysia.

Hal itu, (kata mereka) terbukti dari Akta Warisan Malaysia, yang di dalamnya tertulis Cendol, Rendang dan hasil kebudayaan Indonesia lainnya. Meskipun begitu, pemerintah Indonesia waktu itu tidak mau tinggal diam dengan melakukan RDP (Rapat Dengar Pendapat) untuk menentukan langkah yang selanjutnya akan diambil. Beruntung tuduhan Malaysia itu tidak terbukti lantaran bukti yang kurang kuat ketimbang Indonesia.
Sejarah Cendol yang masih kuat di Indonesia
Dilansir dari Kompas, sejatinya memang cendol berasal dari tanah Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan maraknya minuman segar ini di pedesaan tempo dulu. Apalagi kalau menengok pembuatannya, cendol memang identik dengan daerah agraris yaitu Indonesia.
Cendol yang tidak dihargai masyarakatnya
Berdasarkan kejadian klaim Es Cendol oleh Malaysia itu, rupanya muncul beberapa sindiran tersendiri bagi orang Indonesia. “Saat Cendol di klaim Malaysia marah, tapi orangnya sendiri antri beli Teh Thailand”. Ya, seperti itulah yang paling tidak ingin disampaikan oleh seorang penggiat kuliner nusantara dalam menanggapi klaim tersebut.
Berdasarkan kejadian klaim tersebut seharusnya masyarakat Indonesia harus lebih sadar, bagaimana harus bertindak. Memang sih kita marah saat budaya kita diklaim orang lain, namun sayangnya kesadaran untuk mencintai dan melestarikannya sangat sedikit. Dari kejadian ini kita mesti belajar untuk lebih menghargai segala hasil budaya yang lahir dari bumi pertiwi.